Skip to main content

Berkunjung ke Pulau Ulleung (hari ke-1, bagian ke-1)

Inilah artikel pertama buat blog di Houari-Houari, sehubungan dengan saya sudah mulai agak mual-mual dan berkunang-kunang ketika melihat kode program. Diberi judul Berkunjung ke Pulau Ulleung, seperti halnya waktu SD, kalau habis libur panjang disuruh bikin karangan dengan judul Berkunjung ke Rumah Nenek (padahal nenek saya dulu memang tinggal jauh dari rumah di Cicadas... yakni di Cijerah... heheh...). Yak, sesuai judulnya saya akan menceritakan mengenai jalan-jalan gratis ke pulau Ulleung, yakni sebuah pulau yang terletak sekitar... berapa... tar, buka Wikipedia dulu...nah.. sekitar 120 km dari semenanjung Korea. Pulau ini katanya jadi tempat favorit turis2 pribumi untuk dikunjungi... Karena apa? Mari kita ikuti kisah berikut ini.

Kisah ini berawal ketika waktu liburan musim panas telah tiba, seperti biasa adalah waktunya pergi ke pantai (FYI, tahun lalu kami pergi ke pantai di daerah Buan, pantai sebelah barat, kira-kira jauh dari Daejeon... ^_^;;;). Karena tahun ini kabarnya ada banjir di daerah Soraksan (di utara sana, agak deket2 Korea Utara) yang disebabkan oleh badai, jadi rencana ke sana dibatalkan. Sebagai gantinya... pergilah kami ke pulau Ulleung. Tentu saja karena jauhnya jarak yang harus ditempuhi dalam mengarungi hidup ini untuk sampai ke sana, perjalanan pun dimulai dengan berangkat pagi-pagi sekitar jam setengah tujuh ke stasiun kereta. Dari stasiun Daejeon naik kereta KTX ke Daegu. Btw, KTX itu kereta yang katanya paling cepat.... di Korea, tentunya.. kalau dibandingkan dengan Argo Gede sih ya... lebih baik tidak usah dibanding-bandingkan toh... kok ya seperti membandingkan pergi ke Jakarta dari Bandung antara naik kapal terbang dan naik kereta api... hihihi... Nah, yang ini sih mesti diceritakan, selama perjalanan itu pas acara TV nya menyiarkan tentang sang pemburu kelelawar dari... Yogyakarta!!! Kisah para pemburu kelelawar (yang dilengkapi dengan baju t-shirt bertuliskan "Bat Hunter" ) yang menangkapi kelelawar-kelelawar yg gila banyak banget di kampung (ntah apa judul kampungnya, lupa...). Pokoknya dengan acara ini, teman kita Prananth Aanud (blasteran Jawa-Belanda bertampang India) sampai bangga dengan tanah kelahirannya... hehe... Jadi demikianlah, pagi-pagi dilalui dengan duduk yang manis di kereta sambil makan sandwich ikan tuna, sekotak susu, dan ditemani pemburu kelelawar...  (harap diingat-ingat sandwich ikan tuna ini, karena akan muncul di tempat lain di tulisan ini....)



KTX jurusan Daejeon-Daegu


Sampai di Daegu sekitar jam 8 pagi, langsung deh cari terminal bis buat melanjutkan perjalanan ke Pohang (Pohang kan ya? bukan yg di Malaysia itu... apa teh... ). Jadi habis dari kereta, trus naik taksi, trus akhirnya naik bis. Sehubungan tidak ada pemburu kelelawar di bis, jadi cerita perjalanan dari Daegu ke Pohang bisa kita lewati saja... sampai akhirnya kita tiba di terminal bis Pohang sekitar jam setengah 10. Abis itu lanjut lagi.... naik taksi lagi ke pelabuhan feri. Buat apa? Tentu saja buat naik kapal feri ke pulau Ulleung. Nyampe sana ternyata sudah banyak para turis borong karcis.... Ternyata oh ternyata begitu banyak penduduk pribumi yang tertarik akan keindahan rupa pulau Ulleung. Jadilah kita pun termasuk di antara 300-an penumpang kapal feri yang judulnya "Sunflower". Begitu masuk...  ternyata sudah banyak yang ngampar gelar tikar di dalam kapal... kirain cuman kapal feri Merak-Bakaheuni aja yg penumpangnya ada yg pake gelar-gelar tikar...



Kapal feri brengsek.... ^^;;;


Demikianlah, sekitar jam 10 kapal feri pun mulai atret, keluar dari tempat parkirnya, dan kebut ke pulau Ulleung. Dan dimulailah hal-hal jorok... yakni... HUEK HUEK HUEK tragedi muntahnya para penumpang!! Mulai kira-kira 30 menitan sejak berangkat, mulailah terdengar... eh.. bukan deng... Mulai dari masuk kapal, sudah tercium bau-bau apek gak jelas, ditambah kapalnya yg naik turun kena ombak, mulailah terdengar suara suara leher mengeden HUEK HUEK... kemudian diikuti dengan orang-orang yang hilir mudik ke toilet buat mengeluarkan isi perutnya... >_<;;; Dan, OMG!, akhirnya gw ikut2an muntah juga, sebuah kejadian yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam seumur hidup: mabok kapal laut T_T (paling parah itu waktu kecil adalah muntah setelah kekenyangan makan di restoran padang, di jalan.. apa tuh... belakang Palaguna.. ^_^;;;). Masih ingat sandwich ikan tuna tadi? Nah inilah saatnya sang tuna kembali ke laut..... Setelah dengan sukses muntah dua ronde, akhirnya di sisa perjalanan cuman bisa terkapar di kursi sambil nundukin badan, buat nahan mual mual... T_Tq betapa menyedihkan...



Foto pertama begitu menghirup udara dunia...


Sekitar jam 1 siang, dengan keadaan 5L (lemah, letih, lesu, lelah, lieur....) akhirnya sampai juga di pelabuhan Dodong di pulau Ulleung. Uh betapa bahagianya menghirup kembali udara segar... dengan sedikit pusing-pusing dan mual-mual akhirnya dengan selamat berhasil menapak di tanah kembali... dan... istirahat di hotel??? tentu saja.. TIDAK!! T_T Begitu mendarat.. eh, kalau kapal laut apa namanya? parkir? ya itulah pokoknya, begitu sampai, langsung naro tas di mobil travel yg udah siap2 buat bawa tour keliling pulau, dan pergi makan siang. Menunya... karena tidak ada nafsu makan, akhirnya cuman sedikit makan sup ikan (eh lupa namanya... meun chige gitu lah...). Habis itu, langsung dimulailah tour keliling pulau... Bagaimana selanjutnya? Mari kita ikuti di bagian ke-2...

Comments

Hendry Tan said…
menu makan siangnya itu maeun-tang ;-) tapi gak enak tuh. amis.... untung gue gak ikutan tergoda mesen itu juga waktu itu. hahahaha
maria lubis said…
Yang di Malaysie itu Pahang eM, bukan Pohang. Pohang itu adalah seorang komedian asal Bandung yang sanggup membuat orang-orang cekikikan sampe sakit perut menonton aksinya, hikhikhik ...

Popular posts from this blog

Palbong Bakery House, Cheongju

Karena nonton drama Kim Tak Gu, kisah si anak (haram) boss tukang roti, yang berjumlah 30 episode, dan setiap episode berdurasi 1 jam-an, jadinya terkena cuci otak berupa mengunjungi Palbong Bakery House tempat si Tak Gu belajar menjadi ahli roti. Lokasi shooting-nya ada di Soam-gol, Cheongju. Di kaki sebuah bukit di Sangdang-dong. Seperti lazimnya lokasi shooting, hanya tampak luar sahaja yang sesuai dengan apa yang ditampilkan di drama. Bagian dalam dari Palbong Bakery mungkin di-shoot di lokasi lain. Di Palbong Bakery yang di Cheongju ini isinya sekarang cafe kecil yang juga menjual roti (roti kampung, katanya...) bukannya rotinya si Tak Gu. Di lantai dua, kalau di drama-nya ceritanya adalah dapur roti, aslinya adalah sofa-sofa tempat pengunjung bisa santai-santai menikmati pemandangan kota Cheongju. Di Soam-gol nya sendiri, sebuah kampung dengan gang-gang di kaki gunung, sepertinya juga tempat shooting drama yang lain, soalnya ada foto-foto scene drama dan artis2nya. Se

Walküre 3rd Live - Walküre wa Uragiranai at Yokohama Arena

Jadi tahun ini akhirnya ada kesempatan ikut bermoyasu bersama dengan Walküre di 3rd live event di Yokohama Arena. Itu juga cuma dapat tiket berdiri di belakang baris terakhir di lantai 2, dan dengan sukses nonton setengah panggung dan setengah punggung orang di depan 😆. Sedangkan hari kedua gak dapat tiket dan mau nonton live viewingnya di Toho juga asa kumaha gitu... kalau kata kang Yayan mah kurang greget (tidak sambil menggerek leher pakai lampu TL). Anyway, jadi berikut ini sekilas highlight konsernya. Pagi-pagi habis subuh jadinya langsung melesat ke stasiun ke Shin-Yokohama, berkaca dari pengalaman di masa lalu dalam perihal mengantre buat concert goods. Jadi jam setengah 8an lebih akhirnya sampai di Yokohama Arena dan langsung kucluk-kucluk nyari tempat orang mengantre. Ekspektasinya sih udah mengular tapi ternyata jam segitu baru sekitar ada 30an orang. Yoy!! Mission accomplished! Cukup lah buat bisa dapet goods yang dikecengin. Kecuai kalau 30 orang itu pada bel