Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2010

Seoul Lantern Festival 2010 @ Cheonggyecheon

Bertepatan dengan acara presentasi di sebuah konferensi domestik di Hanyang University, Seoul, acara jalan2 mingguan dilanjutkan dengan menonton festival lentera di sepanjang Cheonggyecheon di dekat Gwanghwamun. Beberapa kali ke sana, baru kali ini sungai itu terasa ramai sangat, penuh lautan manusia yang hendak menikmati puluhan lentera unik dari berbagai daerah di Korea, Jepang, dan beberapa negara lainnya. Semua foto-foto yang ada lentera di foto gak pakai tripod (terlalu malas untuk bawa-bawa.. ahahai.. ), ISO seribu, dan manual apperture/shutter speed, plus tangan gemeteran kedinginan.. hehe..

Maisan Mountain, Jinan

Mumpung masih autumn, jalan-jalan diteruskan ke arah selatan karena mudah2an daun2nya pas merah-kuning-ijo. Setelah 2 tahun lalu ke Naejangsan, tahun ini dicoba ke Maisan, alias gunung Kuping Kuda, karena gunung ini ada dua puncak bersebelahan, kata orang sini, mirip telinga kuda. Di kakinya, ada sebuah temple yang dibangun seorang biksu yang hendak menyepi, namanya Tapsa temple. Selama tinggal di temple itu dia, mungkin kurang kerjaan atau pas bosen berbiadah, menumpuk-numpuk batu hingga seperti menara. Konon katanya batu-batu ini tak mampu digoyang hujan badai dan bertahan berpuluh-puluh tahun lamanya. Terus konon katanya lagi, di temple ini kalau pas musim dingin kita menaruh air di mangkok, dari mangkok itu uap airnya bakal naik dan membentuk es. Percaya atau tidak, sepertinya ini patut dicoba 2 bulan lagi :D. Menyusuri jalur wisata, track di Maisan gak begitu sulit. Dari selatan (saya salah naik bis, tadinya mau jalan dari utara ke selatan, tapi malah naik bis yg ke selatan

Hahoe Village, Andong

Andong, denger-denger, terkenal karena jjimtak-nya (sejenis semur ayam pedes pake sayur-sayuran), jadinya pengen tau kalo jjimtak asli itu rasanya seperti apa. Tapi tentunya gak menarik kalau ke Andong cuma buat makan jjimtak doang, akhirnya mencari-cari objek wisata setempat. Denger-denger, di sana ada UNESCO historical site bernama Hahoe (dibaca Ha-hwe) Folk Village, desa jaman dahulu kala yang terletak di tepi sungai Naktong, sekitar 20 km dari pusat kota Andong. Setelah menempuhi (melayu style... menempuhi.. ) 3 jam naik bis antarkota dari Daejeon, mampir Gumi, lalu ke Andong, perjalanan dilanjutkan naik bis dari terminal Andong ke Hahoe Village, sekitar 40 menit. Para penumpang kemudian diturunkan di semacam tourist center yang ada tempat parkir, pasar souvenir, restoran-restoran jjimtak dan godeungo gui, dan museum topeng (katanya di Andong ini terkenal dengan topengnya). Dari sana pengunjung bisa jalan kaki 1 km ke Hahoe village, atau naik bis yang disediakan (bayar sih, 5