Skip to main content

Hahoe Village, Andong


Andong, denger-denger, terkenal karena jjimtak-nya (sejenis semur ayam pedes pake sayur-sayuran), jadinya pengen tau kalo jjimtak asli itu rasanya seperti apa. Tapi tentunya gak menarik kalau ke Andong cuma buat makan jjimtak doang, akhirnya mencari-cari objek wisata setempat. Denger-denger, di sana ada UNESCO historical site bernama Hahoe (dibaca Ha-hwe) Folk Village, desa jaman dahulu kala yang terletak di tepi sungai Naktong, sekitar 20 km dari pusat kota Andong.
Setelah menempuhi (melayu style... menempuhi.. ) 3 jam naik bis antarkota dari Daejeon, mampir Gumi, lalu ke Andong, perjalanan dilanjutkan naik bis dari terminal Andong ke Hahoe Village, sekitar 40 menit. Para penumpang kemudian diturunkan di semacam tourist center yang ada tempat parkir, pasar souvenir, restoran-restoran jjimtak dan godeungo gui, dan museum topeng (katanya di Andong ini terkenal dengan topengnya). Dari sana pengunjung bisa jalan kaki 1 km ke Hahoe village, atau naik bis yang disediakan (bayar sih, 500 won). Setelah itu baru deh sampai di kampungnya.
Di pintu masuk desa, ada toilet.. hmm.. bukan itu intinya. Di seberang toilet itu ada paviliun tempat dipamerkan foto-foto dan benda-benda yang berkaitan dengan kunjungan ratu cendol (ratu Elizabeth, dari England, tentunya) yang mengunjungi desa itu tahun 1999. Masuk ke dalam desa, ternyata tidak seperti yang seperti bayangan saya tentang folk village seperti yang ada di Suwon. Ternyata ini desa beneran, masih ada penghuni-penghuninya, tapi bangunan-bangunannya tetap dijaga seperti sedemikian kala dari jaman kuda. Jadi ada beberapa rumah yang gak boleh sembarangan dimasuki pengunjung, juga ada yang dibuka khusus tamu, menyediakan minbak (semacam motel), coffee shop, dan tempat penjualan souvenir. Walaupun bangunannya di-preserve seperti jaman dulu, tapi fasilitas lain-lainnya sepertinya tetap mengikuti jaman: kuda diganti mobil, ada listrik, antena tivi di mana2, kamera surveillance, dsb.
Di sebrang sungai Naktong, ada tebing tinggi yang dari atasnya kita bisa lihat seluruh desa. Untuk ke sebrang sungai ada perahu shuttle kecil, 3000 perak untuk round trip. Sungai Naktong-nya sendiri lumayan menarik karena tepiannya landai menyerupai pantai, ada pasir-pasirnya.
Selengkapnya mengenai Hahoe village silahkan google saja :). Bis terakhir ke Andong jam 7 malam, sedangkan bis terakhir ke Daejeon juga jam 7 malam, jadi kunjungan harus diakhiri dengan naik bis kembali ke Andong jam 5 sore.
Lalu jjimtak nya? Ternyata rasanya sama saja, walaupun terlihat lebih hijau karena banyak sayurnya.

Comments

Popular posts from this blog

Nonton konser Momusu...

... di Olympic Hall, Olympic Park, Seoul hari minggu kemarin... Karena tak boleh motret dalam ruangan konser, taspun harus dititipin, jadi cuma bisa motret di luaran, di dalam.. ya pake kamera ponsel seadanya. Konsernya sendiri... hmm... not bad. Walaupun sudah tidak mengikuti perkembangan Momusu, tapi karena mereka menyanyikan seluruh single mereka dari Morning Coffee sampai yg terakhir (entah apa), jadi menyenangkan juga (sempat ikut teriak 'oi! oi! oi!' di single2 lama, dan tau2 sudah mengacung2kan tangan di lagu Happy Summer Wedding... hahaha...). Yang cukup mengejutkan, di sini ternyata lebih banyak cewek yg nonton dan histeris, dibandingkan yg biasa di lihat di dvd konser kan biasanya mas mas otaku... Toyyib... toyyib.... hihi...

What is wrong with those Gals?

Di cerita2 Indonesia jaman dulu: Sangkuriang, Roro Mendut, Putri Jambe, semuanya bercerita tentang cewek yang menerima lamaran cowok, tapi dengan syarat mesti membuat sesuatu yang luar biasa. Setelah itu, melihat sang cowok mampu melakukan syarat-syarat yg dia tentukan, dengan segala upaya akhirnya menggagalkan upaya sang cowok dengan berbagai macam tipu daya. Jadi inikah stereotip wanita Indonesia? Daripada menolak, lebih baik membuat sang cowok bahagia terlebih dahulu, setelah itu ditipu? Cuma mendeduksi fakta... tiada maksud menyinggung... ^_^v *kabur...* oh iya, saya belum nerusin Reason #2 ya... ^^;;;

Kunjungan ke Kareem

... bahkan bumbu nasi kebabnya pun dibungkus sampai ke Daejeon.. ntar masak deh di mabes.. Teringat request Umar ttg foto2 di Kareem, saya jadi ngubek2 isi hdd nyari2 itu foto2 jaman berkunjung ke warung kebabnya Anna Maria bukan Roy Marten berjudul Kareem bukan Abdul Jabbar pula... Setelah siang resah, malam gelisah, makan tak enak, tidur tak nyenyak memikirkan raibnya foto2 itu di hdd, akhirnya tadi malam saya temukan teronggok begitu saja di folder dengan judul "New Folder" di notebook (astaga... di sana ternyata...). Jadilah saya upload..