Skip to main content

Busan weekend getaway (1 dari 2)

Sabtu-minggu ke Busan. Awalnya karena ada Haeundae sand festival. Tahun lalu gak ada patung yg bener-bener bentuk patung, cuma semacam gundukan pasir lalu 'dilukis'. Tahun ini harapannya ada patung beneran.
Jadi, biar lebih seru lagi, kali ini ke Busan nya ga naik KTX, tapi naik mugunghwa yang langsung ke stasiun Haeundae, lewat stasiun2 abal2 (haha.. stasiun2 kecil, maksudnya). Naiknya dari Dongdaegu tapi (dari Daejeon ke Dongdaegu tetep KTX hehe). Mugunghwa ini ternyata versi kecil. Gerbongnya cuman empat, nyatu ama lokomotif. Udah gitu, dari stasiun Songjeong di Busan, dia nyusurin tepian pantai ke Haeundae ヽ(^。^)ノ
Stasiun Haeundae
Jadi, sampailah kira2 sebelum jam dua siang di stasiun Haeundae, hanya sekitar 10 menit jalan kaki dari pantai. Tapi.... mau sholat dulu, jadi naik bis ke mesjid Busan. Letaknya jauh di utara sana, dekat stasiun Dusil. Setelah 8.5 tahun, akhirnya sampai juga ke mesjid Busan. Secara umum, struktur ruangannya mirip mesjid Itaewon (apa yang bikinnya sama?), tiga pasang tiang di tengah dengan atap mengikuti bentuk kubah di bagian tengah. Di mimbar, ada undakan juga seperti di Itaewon, buat khatib ceramah. Di sebelahnya ada sekolah anak-anak, sama warung kebab.
Interior mesjid Busan
Beres sholat, lanjut ke tempat kunjungan berikutnya, Taegeuk village atau Gamcheon cultural village. Ini kampung di kaki gunung, yang rumahnya dicat warna-warni jadi keliatan bagus kalau difoto. Jadi ceritanya ini dulu kampung kumuh, lalu kemudian dijadiin tempat wisata. Idenya menarik, rumah-rumahnya dicat yang bersih, jalan-jalannya ditata yang baik, lalu beberapa rumah dijadiin galeri kecil2an. Biar lebih menarik, pengunjung juga bisa melakukan quest mengumpulkan stempel di beberapa tempat yang sudah ditentukan. Jadi biar bisa ngelilingin desa dengan tujuan yang baik dan benar ^^. Dan... yup, collected them all! haha
Gamcheon cultural village
Selesai dari sana... lanjut ke pantai Dadaepo, soalnya si pantai ini yg menghadap ke barat, jadi bisa motoin sunset di pantai. Tapi harapan hanya harapan, soalnya ternyata pantainya ketutupan awan >.< jadi cuma bisa motoin pantai sama awannya yang agak-agak merah-merah dikiiiiiit banget. Ya sudah, jadi mumpung di sana, sekalian nonton air mancur show Dadaepo yang muncrat-muncrat pakai lampu berwarna warni diiringi alunan musik.
Dadaepo fountain
Selesai dari sana hampir jam 10 kurang, lanjut pulang ke guesthouse di Haeundae. Jauuuuuuuuuuh bgt! Naik bis habis itu naik subway. Sampe guesthouse jam setengah 12 kurang, naro tas, langsung cari makan (belum makan dari... dari berangkat di Daejeon! haha). Guesthouse nya lumayan bagus, tempat tidurnya yang tipe dormitory, 1 kamar 10 kasur (5 tempat tidur bertingkat), dua wese dan dua kamar mandi. Kamar mandinya isinya 2 shower! Nah! Buat apa coba? Lokasi guesthousenya (btw, guesthousenya namanya DPlan Space, kata yg punya, dua orang mba2, D-nya berarti dream, impian yang direncanakan atau merencanakan impian?) di sekitaran jalan antara pantai dan stasiun, jadi di dekatnya banyak tempat2 makan2. Tadinya mau cari ikan bakar, tapi nemu warung tokpoki yang rame, akhirnya di sana makan ojingo dopbab (nah ga nyambung ^_^). Dari sana... jalan2 dulu di Haeundae... yang... rameee bangett!! Entah karena lagi ada event, pantai Haeundae malam minggu itu rameeeeee bangeeeettt (2x diulang biar lebih tegas ^_^), orang jalan ke sana kemari, banyak bule juga, banyak yg street performance juga, main gitar, main gendang.
Habis muter2 tanpa arah, akhirnya balik aja lagi ke guest house... cape! pe! pe!

... bersambung lho ini...

Comments

Unknown said…
mau tanya dong , kalo dari masjid terus ke culture village naek apa ya?
rencananya kaya gini nih hehe

Popular posts from this blog

Palbong Bakery House, Cheongju

Karena nonton drama Kim Tak Gu, kisah si anak (haram) boss tukang roti, yang berjumlah 30 episode, dan setiap episode berdurasi 1 jam-an, jadinya terkena cuci otak berupa mengunjungi Palbong Bakery House tempat si Tak Gu belajar menjadi ahli roti. Lokasi shooting-nya ada di Soam-gol, Cheongju. Di kaki sebuah bukit di Sangdang-dong. Seperti lazimnya lokasi shooting, hanya tampak luar sahaja yang sesuai dengan apa yang ditampilkan di drama. Bagian dalam dari Palbong Bakery mungkin di-shoot di lokasi lain. Di Palbong Bakery yang di Cheongju ini isinya sekarang cafe kecil yang juga menjual roti (roti kampung, katanya...) bukannya rotinya si Tak Gu. Di lantai dua, kalau di drama-nya ceritanya adalah dapur roti, aslinya adalah sofa-sofa tempat pengunjung bisa santai-santai menikmati pemandangan kota Cheongju. Di Soam-gol nya sendiri, sebuah kampung dengan gang-gang di kaki gunung, sepertinya juga tempat shooting drama yang lain, soalnya ada foto-foto scene drama dan artis2nya. Se

Walküre 3rd Live - Walküre wa Uragiranai at Yokohama Arena

Jadi tahun ini akhirnya ada kesempatan ikut bermoyasu bersama dengan Walküre di 3rd live event di Yokohama Arena. Itu juga cuma dapat tiket berdiri di belakang baris terakhir di lantai 2, dan dengan sukses nonton setengah panggung dan setengah punggung orang di depan 😆. Sedangkan hari kedua gak dapat tiket dan mau nonton live viewingnya di Toho juga asa kumaha gitu... kalau kata kang Yayan mah kurang greget (tidak sambil menggerek leher pakai lampu TL). Anyway, jadi berikut ini sekilas highlight konsernya. Pagi-pagi habis subuh jadinya langsung melesat ke stasiun ke Shin-Yokohama, berkaca dari pengalaman di masa lalu dalam perihal mengantre buat concert goods. Jadi jam setengah 8an lebih akhirnya sampai di Yokohama Arena dan langsung kucluk-kucluk nyari tempat orang mengantre. Ekspektasinya sih udah mengular tapi ternyata jam segitu baru sekitar ada 30an orang. Yoy!! Mission accomplished! Cukup lah buat bisa dapet goods yang dikecengin. Kecuai kalau 30 orang itu pada bel