Skip to main content

Dari Bimbo sampai Morning Musume (Bagian ke-2)

Jadi, melanjutkan bagian pertama tulisan ini, tahun-tahun ke-2 ke-3 kuliah, mulailah kembali jadi penonton setia anime seperti masa lalu waktu jadi penonton setia anime2 80an. Pertama-tama, nonton di tv... habis itu.. menemukan CD MP3 soundtrack anime pertama di pameran komputer, dan mulailah tiap hari cuman mendengarkan isi CD itu (600an lagu...). Tahun-tahun itu juga mulai kenal internet dan segala saudara-saudaranya, mulai kenal milils, sampai ikut2an milis penggemar anime segala, yang akhirnya membuka wawasan (halahahah...) keanimean dan akhirnya koleksi mp3 anime pun bertambah secara eksponensial. Tidak hanya anime, akhirnya mulai merambah lagu-lagu pop Jepang juga (kata orang, disingkat jadi JPop). Jadi awalnya satu CD mp3 anime, kemudian pameran berikutnya nemu satu CD lagi... berikutnya nemu CD mp3 JPop. Tahun-tahun ini tidak ada spesifik lagu yang digemari, tapi di awal-awal dulu lebih suka mendengarkan Utada Hikaru dan SPEED, juga kadang2 Noriko Sakai.
Tahun-tahun akhir kuliah, karena dapat "kekuasaan" di lab komputer yang internetnya lumayan bagus, akhirnya koleksi pun makin meningkat tajam. Sebentar..... ini bukan ngomongin koleksi lah... ^^;;; terbawa suasana.. haha... Jadi, tahun-tahun akhir itu, karena sejak awal pengen dengar lagu2nya pengisi suara di Magic Knight Rayearth, Kasahara Hiroko, mulailah berburu lagu2nya di internet. Sampai akhirnya nemu situs buatan cewek Korea yg isinya lagu-lagu Kasahara Hiroko yg di update beberapa bulan sekali. Wahaha senang banget... Jadi tahun-tahun itu jadi penggemar Kasahara Hiroko (sampai bikin website segala...), juga masih mendengarkan lagu2 anime dan Jpop lainnya. Hanya waktu itu, dibandingkan waktu pertama kenal Jpop, masih senang juga dengar lagu2 lama barat seperti jaman SMA dulu. Masalahnya, karena itulah, jadi benar2 ga tau lagu-lagu barat yg lagi populer waktu itu (sampai sekarang juga, ternyata haha... soalnya baru-baru ini buka Wikipedia, di bagian List of #1 hits, bener-bener ga tau lagu-lagu yang ada di list itu untuk tahun 2000 sampai sekarang. Misalnya, list tahun 1997, dari 10 lagu hit, yg 6 tau lah... minimal klo di tanya, bisa humming.. hehe.. atau list tahun 1994, dari 10 tau 8... lah yg tahun 2001, cuman tau 1 (lagunya Santana), trus tahun 2002 malah ga ada yg kenal satupun... ^^;;;). Tapi jaman-jaman itu juga jadi agak suka dengar lagu-lagu Indonesia, soalnya juga senang dengar radio Rase di Bandung (juga). Sempat ikutan kuis radio, sampe dapat CD-nya Siti Nurhaliza... hehe.. Pokoknya, udah mulai agak merata lah lagu-lagu yg didengar, 20 % Indonesia, 30% lagu barat jaman dulu, 45% anime/Jpop, 4% lagu2 daerah (gara-gara di lab kalau pagi-pagi buta suka ada yg dengar lagu sunda sambil buka-buka situs parno... >_<;;;), sisanya ya lagu2 yg terpaksa didengar gara2 ada yg ngadain panggung dangdut di depan rumah. Yang 1 persen inilah jadi tau lagu Bang Toyib atau Mabuk Janda... (tau lagu mabuk janda gak? yg liriknya seperti ini "sudah mabuk minuman, ditambah mabuk judi... masih juga kakang, tergoda janda kembang... tak sudi kuuu tak suudiiiiii....."). *hahaha*
Selain Kasahara Hiroko, waktu-waktu itu juga senang denger Kouda Mariko (karena suaranya lucu, orangnya juga cakep, sayang udah tua... haha... ^_^), Hayashibara Megumi, dan Okazaki Ritsuko. Ngomong2 Okazaki Ritsuko, setelah agak bosan dengan Kasahara Hiroko, berikutnya jadi penggemar Okazaki Ritsuko, sampai beli cd audio aslinya segala (2 biji: Okazaki Love Hina Collection, sama album terakhirnya For Ritz). Sampai akhirnya juga, nemu website orang Cina atau Taiwan, yg isinya mp3-mp3 lagu2 Jpop dan anime, di sana ada mp3 semua albumnya Okazaki Ritsuko. Jadilah akhirnya sampai musim panas tahun 2005 yg didengerin Okazaki Ritsuko terus terusan.. hehe.. Sampai akhirnya.... awal musim gugur 2005... ada apa di musim gugur 2005? Nantikan di bagian ke-3...

Comments

Popular posts from this blog

Palbong Bakery House, Cheongju

Karena nonton drama Kim Tak Gu, kisah si anak (haram) boss tukang roti, yang berjumlah 30 episode, dan setiap episode berdurasi 1 jam-an, jadinya terkena cuci otak berupa mengunjungi Palbong Bakery House tempat si Tak Gu belajar menjadi ahli roti. Lokasi shooting-nya ada di Soam-gol, Cheongju. Di kaki sebuah bukit di Sangdang-dong. Seperti lazimnya lokasi shooting, hanya tampak luar sahaja yang sesuai dengan apa yang ditampilkan di drama. Bagian dalam dari Palbong Bakery mungkin di-shoot di lokasi lain. Di Palbong Bakery yang di Cheongju ini isinya sekarang cafe kecil yang juga menjual roti (roti kampung, katanya...) bukannya rotinya si Tak Gu. Di lantai dua, kalau di drama-nya ceritanya adalah dapur roti, aslinya adalah sofa-sofa tempat pengunjung bisa santai-santai menikmati pemandangan kota Cheongju. Di Soam-gol nya sendiri, sebuah kampung dengan gang-gang di kaki gunung, sepertinya juga tempat shooting drama yang lain, soalnya ada foto-foto scene drama dan artis2nya. Se

Walküre 3rd Live - Walküre wa Uragiranai at Yokohama Arena

Jadi tahun ini akhirnya ada kesempatan ikut bermoyasu bersama dengan Walküre di 3rd live event di Yokohama Arena. Itu juga cuma dapat tiket berdiri di belakang baris terakhir di lantai 2, dan dengan sukses nonton setengah panggung dan setengah punggung orang di depan 😆. Sedangkan hari kedua gak dapat tiket dan mau nonton live viewingnya di Toho juga asa kumaha gitu... kalau kata kang Yayan mah kurang greget (tidak sambil menggerek leher pakai lampu TL). Anyway, jadi berikut ini sekilas highlight konsernya. Pagi-pagi habis subuh jadinya langsung melesat ke stasiun ke Shin-Yokohama, berkaca dari pengalaman di masa lalu dalam perihal mengantre buat concert goods. Jadi jam setengah 8an lebih akhirnya sampai di Yokohama Arena dan langsung kucluk-kucluk nyari tempat orang mengantre. Ekspektasinya sih udah mengular tapi ternyata jam segitu baru sekitar ada 30an orang. Yoy!! Mission accomplished! Cukup lah buat bisa dapet goods yang dikecengin. Kecuai kalau 30 orang itu pada bel