Skip to main content

Dari Bimbo sampai Morning Musume (Bagian ke-1)

Bukan... ini bukan tentang perkembangan musik dunia, tapi cuma pengen mengreview selera musik saya selama ini... hihi... Pertama kali dengar lagu, waktu masih kecil, belum masuk SD itu biasanya ortu sering mutar kaset lagu-lagunya Bimbo jaman 70-80an gitu, semacamnya "Balada Seorang Biduan" (later, saya baru tau, ada juga lagu Bimbo yg judulnya "Balada Seorang Penyiar"... mungkin bisa juga klo bikin lagu "Balada Seorang Programmer" kali yah... heheh...), atau "Melati dari Jayagiri" (belakangan ada berita di PR, kalau di Jayagiri ternyata tidak ada melati! Nah lo!!), juga kadang-kadang lagu minang yang nyanyinya sebangsa Elly Kasim, Tiar Ramon, etc (sekarang mereka masih nyanyi gak yah...?). Jaman dulu itu biasanya pengantar tidur suka diputarin lagu Bimbo dari kasetnya yg ada lagu "Antara Kabul dan Beirut", "Citra", dst. sampe hapal pula liriknya.. haha... Akhir2 ini pengen cari lagu2nya (tepatnya: mp3 nya) ga pernah nemu, mungkin emang ga ada yg pernah nge-rip...
Well, anyway... itu jaman sebelum masuk SD. Seiring musim berganti (sehhhh...), waktu itu sekitar awal tahun 80an, musimnya English Pop, ditambah lagi pengaruh dari sepupu2 yg sudah pada tertular budaya barat.. ^^;;; jadinya waktu SD, terutama sekitar kelas 1 sampai kelas 3, itu jadi sering dengar lagu2 macamnya Duran Duran, Boy George, dan lain lain yg dah lupa. Belum lagi sering didatangi mereka yg bawa kaset video beta "Top Pop" (yang kalo ga salah ada serinya, mulai dari nomer 1 sampai entah berapa) yg isinya video-video klip lagu2 barat... kalau sekarang sih mirip2 seperti yg diputar di MTV itu kali yah... Oh iya, jaman waktu itu juga jaman2-nya baru kenal anime kuda seperti Voltus dan Getta Robo, jadi selera musiknya juga agak keanime-animean (yang kelak akan kembali terjadi....). Tahun-tahun berikutnya, karena pengaruh2 para sepupu mulai hilang (where were you guys? ^^;;;), hemm.. lupa sih... sepertinya tidak begitu banyak dengar lagu, sampai akhirnya waktu kelas 3 SMP dipengaruhi teman sekelas, jadi pendengar setia Queen, dan untuk pertama kalinya dalam sejarah, beli kaset (sendiri, maksudnya, klo sebelumnya sih pernah punya kaset soundtrack-nya lagu2 anime jaman kuda seperti Voltus, God Sigma (speaking of God Sigma.... dulu pernah punya kaset drama God Sigma, tentu saja versi Sanggar Cerita... ^__^), dsb dsb.) !! heheh... Kaset pertama itu judulnya "Live Killer" (serem dah...), rekaman konsernya Queen entah kapan dan di mana (gak ada informasinya di kasetnya), mungkin sekitar akhir 70an. Jadilah... selama SMP itu mulai beli2 kaset Queen (gak lengkap sih, pertama emang yg dijual di Aquarius -toko kaset di Dago- ga semuanya, juga masih miskin.. maklum siswa SMP... duit dari mana seh? ^_^), lumayan banyak, hasil hemat sana sini.. Begitulah, sekitar setahun lebih seleranya menjadi Queen, bahkan hampir ga mau dengar lagu2 lain.. hahaha.. maklum masih lugu (lucu dan dungu).
Seperti kata pepatah, bagai air di daun talas, bagai bunga kembang tak jadi... (jelas tidak nyambung), akhir2 SMP, entah alasan apa, lupa, kadang-kadang suka dengar lagu-lagu barat (mari kita assume bahwa yg namanya "lagu barat" itu lagu2 berbahasa Inggris dan negara2 Eropa lainnya) dari radio Mara, di Bandung, tentu... (radio ini sampai sekarang masih ada kok, kalau gak salah gelombangnya 106.7 kilo -sebelumnya 106.85, soalnya masih ingat jingle-nya "ef eeem satu kosong enaaam koma dlapan limaaaa, raaadio maaraaaaaa...."-) Jadi deh, akhirnya juga mulai tau lagu2 barat jaman kuda seperti lagu-lagunya Louis Armstrong, Frank Sinatra, Elvis Presley, The Animal, The Cat, The Monkey (gila itu orang2 bikin nama grup kok ya... aneh-aneh... ckckck...), The Beatles... Nah!! The Beatles.... hingga akhirnya waktu awal-awal SMA menjadi pendengar setia The Beatles dan lagu2 lama barat lainnya. Dan mulailah beli-beli kaset The Beatles (kalau ga salah sudah lengkap, mulai dari Please Please Me sampai Let It Be, patungan sama adek2 yg juga ikut tertular.. ^_^v). Sehingga waktu SMA sempat jadi ahlinya lagu2 lama di kelas.. haha..gara2 sering dapat info dari radio Mara.
Okeh, jadi sampai SMA, saya sudah berkelana dari lagu2 Bimbo, lagu2 minang, kemudian lagu2 barat tahun 80an, Queen, The Beatles, lagu2 barat jaman kuda... sampai... sekitar tengah2 tahun kuliah... kembali menggemari lagu2 anime sejak kembali mulai nonton anime (dulu itu gara-gara nonton "Magic Knight Rayearth" di RCTI), dan menemukan yg jualan CD MP3 lagu2 anime di pameran komputer. Sejak saat itulah terpengaruh budaya Jepang dengan sporadis *hahaha...* Bagaimana selanjutnya? Simak di bagian ke-2......

Comments

Popular posts from this blog

Palbong Bakery House, Cheongju

Karena nonton drama Kim Tak Gu, kisah si anak (haram) boss tukang roti, yang berjumlah 30 episode, dan setiap episode berdurasi 1 jam-an, jadinya terkena cuci otak berupa mengunjungi Palbong Bakery House tempat si Tak Gu belajar menjadi ahli roti. Lokasi shooting-nya ada di Soam-gol, Cheongju. Di kaki sebuah bukit di Sangdang-dong. Seperti lazimnya lokasi shooting, hanya tampak luar sahaja yang sesuai dengan apa yang ditampilkan di drama. Bagian dalam dari Palbong Bakery mungkin di-shoot di lokasi lain. Di Palbong Bakery yang di Cheongju ini isinya sekarang cafe kecil yang juga menjual roti (roti kampung, katanya...) bukannya rotinya si Tak Gu. Di lantai dua, kalau di drama-nya ceritanya adalah dapur roti, aslinya adalah sofa-sofa tempat pengunjung bisa santai-santai menikmati pemandangan kota Cheongju. Di Soam-gol nya sendiri, sebuah kampung dengan gang-gang di kaki gunung, sepertinya juga tempat shooting drama yang lain, soalnya ada foto-foto scene drama dan artis2nya. Se

Walküre 3rd Live - Walküre wa Uragiranai at Yokohama Arena

Jadi tahun ini akhirnya ada kesempatan ikut bermoyasu bersama dengan Walküre di 3rd live event di Yokohama Arena. Itu juga cuma dapat tiket berdiri di belakang baris terakhir di lantai 2, dan dengan sukses nonton setengah panggung dan setengah punggung orang di depan 😆. Sedangkan hari kedua gak dapat tiket dan mau nonton live viewingnya di Toho juga asa kumaha gitu... kalau kata kang Yayan mah kurang greget (tidak sambil menggerek leher pakai lampu TL). Anyway, jadi berikut ini sekilas highlight konsernya. Pagi-pagi habis subuh jadinya langsung melesat ke stasiun ke Shin-Yokohama, berkaca dari pengalaman di masa lalu dalam perihal mengantre buat concert goods. Jadi jam setengah 8an lebih akhirnya sampai di Yokohama Arena dan langsung kucluk-kucluk nyari tempat orang mengantre. Ekspektasinya sih udah mengular tapi ternyata jam segitu baru sekitar ada 30an orang. Yoy!! Mission accomplished! Cukup lah buat bisa dapet goods yang dikecengin. Kecuai kalau 30 orang itu pada bel