Skip to main content

Saat-saat Terakhir Pak Hapije dan Pak Preman




Foto-foto yang tersisa dari ibu Mabes, di saat-saat terakhir Pak Hapije dan Pak Preman hendak meninggalken mabes untuk entah sampai kapan... Terima kasih pak tekbe dan pak preman, jasamu bagi nusa dan bangsa tak kan kami lupakan.. hehehe... Selamat kembali ke jalan yang benar... ^__^

Comments

Nuri Hapdari said…
hikss...maap pak hapije, tugas upload saya serahkan pak lurah sajah... :D
Nuri Hapdari said…
eeeee......sembrangan ya pak lurah ini, sayah khan cuma korban dari KI aja tuh....disuruh pose....hehehhe
bu mabes dan kakak ipar apa kabar nih.. hehe
pak mabes seru amat dandannya.. kayak mau nganter kang hapije ke siberia.. hihi..
hafiz ahmad said…
he he, saya malah lupa ada foto2 trakhir d mabes sebelum pulang. waktu itu masih dingin banget, apalagi kita berangkat dari mabes k daejeong cheongsa jam setengah tiga pagi >.< maka nggak heran kalo menkokesra beneran kyk mo k siberia, ha ha ha
Nuri Hapdari said…
kabar baikk....maap lagi sibuk ngurus pak menkokesra, lagi CCP soalnya......cari-cari perhatian gitu lho...he3
Nuri Hapdari said…
huhahahhaha....itu emang baju perangnya menkokesra kala dingin datang menggigit.....hihhihi

Popular posts from this blog

Nonton konser Momusu...

... di Olympic Hall, Olympic Park, Seoul hari minggu kemarin... Karena tak boleh motret dalam ruangan konser, taspun harus dititipin, jadi cuma bisa motret di luaran, di dalam.. ya pake kamera ponsel seadanya. Konsernya sendiri... hmm... not bad. Walaupun sudah tidak mengikuti perkembangan Momusu, tapi karena mereka menyanyikan seluruh single mereka dari Morning Coffee sampai yg terakhir (entah apa), jadi menyenangkan juga (sempat ikut teriak 'oi! oi! oi!' di single2 lama, dan tau2 sudah mengacung2kan tangan di lagu Happy Summer Wedding... hahaha...). Yang cukup mengejutkan, di sini ternyata lebih banyak cewek yg nonton dan histeris, dibandingkan yg biasa di lihat di dvd konser kan biasanya mas mas otaku... Toyyib... toyyib.... hihi...

What is wrong with those Gals?

Di cerita2 Indonesia jaman dulu: Sangkuriang, Roro Mendut, Putri Jambe, semuanya bercerita tentang cewek yang menerima lamaran cowok, tapi dengan syarat mesti membuat sesuatu yang luar biasa. Setelah itu, melihat sang cowok mampu melakukan syarat-syarat yg dia tentukan, dengan segala upaya akhirnya menggagalkan upaya sang cowok dengan berbagai macam tipu daya. Jadi inikah stereotip wanita Indonesia? Daripada menolak, lebih baik membuat sang cowok bahagia terlebih dahulu, setelah itu ditipu? Cuma mendeduksi fakta... tiada maksud menyinggung... ^_^v *kabur...* oh iya, saya belum nerusin Reason #2 ya... ^^;;;

Kunjungan ke Kareem

... bahkan bumbu nasi kebabnya pun dibungkus sampai ke Daejeon.. ntar masak deh di mabes.. Teringat request Umar ttg foto2 di Kareem, saya jadi ngubek2 isi hdd nyari2 itu foto2 jaman berkunjung ke warung kebabnya Anna Maria bukan Roy Marten berjudul Kareem bukan Abdul Jabbar pula... Setelah siang resah, malam gelisah, makan tak enak, tidur tak nyenyak memikirkan raibnya foto2 itu di hdd, akhirnya tadi malam saya temukan teronggok begitu saja di folder dengan judul "New Folder" di notebook (astaga... di sana ternyata...). Jadilah saya upload..