Skip to main content

Wisata Kuliner Chuncheon




Sebelumnya, ehm, karena tidak bawa kamera, jadi foto-fotonya pun pakai kamera ponsel yang ternyata lupa di-set ukurannya, jadilah hasil fotonya semua kualitas seadanya (2 mega piksel, 320x240...!! haduh mak, itu D80 buat apa dong? T_T). Tadinya mau tulis di blog saja karena kualitas foto-foto itu sedemikian buruknya, tapi ternyata ngatur gambar di blog multiply lumayan repot, jadi saya putuskan -dengan berat hati- posting sebagai album photo saja. Demikian... selamat membaca...

Mumpung hari libur long weekend (Senin kemarin itu libur nasional Korea, memperingati hari lahirnya Buddha), jadi ada tergerak hati untuk mencoba takkalbi yang katanya paling terkenal itu takkalbi-nya Chuncheon, seperti yg dijelaskan di Wiki. Chuncheon itu ternyata letaknya ada di sebelah kanan atas, eh maksudnya, timur laut Seoul.
Perjalanan dari Daejeon ternyata tidak bisa ditempuh dengan bis, karena ternyata baik di Daejeoncheongsa, Daejeondongbu maupun di Yuseong tidak adalah itu bis ke Chuncheon. Jadi ternyata dari Daejeon pertama-tama harus ke Seoul, yang mana daripadanya kemarin itu naik bis AKAP ke Seoul gosok terminal. Dari sana naik subway ke stasiun kereta Cheongnyangni (tulisannya Cheongryangri, tapi dibacanya sedemikian itu, dan di dekat sana ada restoran nakji yang nakji boggeum-nya huenak hwanget) dimana ternyata kereta ke Chuncheon ada setiap jam dari pagi sampai malam ke stasiun Namchuncheon, semuanya tipe Mugunghwa (kereta diesel kelas ekonomi, tapi ternyata oh ternyata kita bisa duduk santai di sana -kalau dapat kursi, tentu saja- sambil buka laptop dan nonton film -kalau sudah didownload, tentu saja, dari ftp-nya mas T- karena eh karena ada colokan listriknya!! bandingkan dengan ekonomi-nya Bandung-Tanah Abang (ada kah?) bahkan dengan Parahyangan pun tak ada...). Untuk tiket tanpa tempat duduk, alias sudah kepenuhan, alias terpaksa duduk di tangga masuk (hmm.. jadi inget pas pergi lebaran ga jadi ke Seoul 2 tahun yang lalu... ^_^), cukup membayar 4,800 won dengan waktu tempuh 2 jam saja.
Setibanya di stasiun Namchuncheon, ada beberapa pilihan untuk pergi ke pusat kota, bisa naik bis ataupun taksi. Taksi, seperti halnya di Daejeon, dimulai dari 1.800 won (dan sepertinya jumlah penambahannya juga sama dengan di Daejeon). Sampai pusat kota kira2 sekitar kurang dari 10 menit. Tak dinyana (bagi saya yang jarang jalan2 ke kota kecil di Korea), downtown-nya Chuncheon tidaklah jauh berbeda dengan Daejeon... ada Pijjahot, ada Dunkin, ada toko2 jualan produk2 bermerk, malah ada department store gede, segede Galleria Timeworld (klo dari luar sih...). Juga ada satu jalan pedestrian yang kiri-kanannya toko-toko persis di downtown Daejeon.
Lalu takkalbi-nya?
Takkalbi-nya ternyata dipusatkan di satu lorong, semacam jalan kecil begitu. Sepanjang jalan, kiri-kanan adalah warung takkalbi. Plus di badan jalan, dipasang semacam logam bertuliskan "Dakgalbi Street" (eh ternyata pakai "d" dan "g" bukan pakai "t" dan "k"). Jadi, bapak ibu sekalian pembaca yang saya sayangi, kita bisa pilih mau makan di restoran mana... Ada yang rame, ada yang sepi. Yang sepi biasanya di depannya sudah stand by ajuma ajuma memanggil manggil merayu rayu pembeli, seperti "ayo di sini saja, porsinya banyak dan pedas" (teuing enak teuing henteu). Tentu saja mudah untuk memilih restoran dakgalbi, pilih saja yang banyak pengunjungnya, biasanya lebih enak dari yang lain (asumsi saya saja, toh namanya juga mahasiswa, pikirannya tidak aneh aneh... hehe...).
Jadi hari itu pilihan ada pada restoran dakgalbi lupa namanya (halah siah...) yang katanya sudah berdiri sejak tahun 70an, juga telah dikunjungi berbagai selebritis (meureun), berdasarkan foto-foto yang dipajang di restoran menunjukkan screenshot acara tivi ada selebritis lagi makan di sana. Porsi dakgalbi-nya sendiri cukup mengagetkan, lebih besar dari yang ada di Daejeon (ga pernah makan di kota lain seh...), terutama sayurnya yang cukup banyak. Rasanya? Eh ternyata biasa saja, sama aja dengan yg di Daejeon, malah ga sepedes di Yugane di Downtown... (walaupun ada sedikit kebahagiaan karena ada bonus soft ice cream self service di sana, jadi harga dakgalbi yang 8,500 seporsi masih dimaafkan) ...

.. jadi, what's the point makan dakgalbi jauh-jauh ke Chuncheon? XD XD

Comments

Maisya Farhati said…
jalan-jalan...makan-makan... indahnya hidup ini! huehehe...
oiya, waktu itu juga saya pernah di rekomendasiin temen yg tinggak di Chuncheon untuk wisata kuliner kesana, tp saya lupa makanan andalannya apa... Ooo..ternyata takkalbi *well..i don't eat it. unfortunately..* >_
Houari Sabirin said…
saya jadi teringat dua mantan unsur muspida, pak tekbe dan pak preman, yang senang makan takkalbi..
Maisya Farhati said…
gimana kabar mabes skarang? (loh..kok jd ceting?)
Houari Sabirin said…
mabesnya sudah akan pindah ke calon rumah menkokesra yang baru... tapi eks mabes tetap buka buat memberi makan mantan2 pejabat yang kelaparan.. hehe
hafiz ahmad said…
pak, ga ikut difoto trus fotonya dipajang di resto itu? kan sebagai selebritis (mantan) pejabat wilayah 2.. XD XD

*biar ga percuma makan ttakkalbi termahal sedunia (8500 won plus ongkos bus daejeon-seoul pp, tiket subway dan tiket mugunghwa pp juga)
maria lubis said…
eM, kenapa ya, kalo di tasty tv yang di asian food channel, makanan di korea begitu berwarna-warni dan slurpppp
kenapa kalo kamu yang motret kok bluwek, eM? hihihihihiiiii
Houari Sabirin said…
ohohoho... kan pak hapije tidak tahu.. coba deh ke sana, mungkin foto saya sudah ada tuh ^_~
Houari Sabirin said…
eh.. apan tos dibejaan di atas itu kalau motretnya pake kamera hape seadanya mar...
maria lubis said…
kalo pake kamera yang tidak seadanya juga begituh ... tapi kalo makanan negara lain mah berwarna-warni, hihihiii
Houari Sabirin said…
lah saya kan belon pernah foto2 makanan korea sebelumnya...
(ato udah ya?) tapi klo aslinya masih warna warni tuh (kecuali makanan2 yg ga jelas spt nasi sisa semalam yg disiram air.. hihi)
maria lubis said…
pernahhh ...
atau mungkin yang diposting makanan-makanan nggak jelas itu eM, hihihihiiiii
Houari Sabirin said…
hmm.. ga pernah sih mendedikasikan satu album dengan Wisata Kuliner NNNN (NNNN-nya diisi satu daerah di Korea) kecuali yg ini... makanya sy binun rasanya belon pernah foto2 makanan Korea...
maria lubis said…
apa saya liatnya di mp kontak yang lain ya? hihihihiiiiiiiihhhhhhhhhh
(soalnya ada kontak saya yang wartawan kompas, bukan NGOMPAS, pernah posting jalan-jalannya ke kroya)
Houari Sabirin said…
nah mungkin yang itu... mungkin aja doi ga berhasil menemukan makanan korea yang tepat (misalnya rendang rice cooker ala eks menkeu atau nasi goreng kornet (dulu) pak tekbe) hihi
Dewi Khairani said…
XD... beneran gratis? asik banget.. hihihi
Houari Sabirin said…
es krim beginian di downtown daejeon belinya 1000 won ditumpuk setinggi kira2 30 senti.. ^^;;;
ya ampyuuun jauh banget.. dikit lagi bisa nyebrang ke nami island.. hihihi
Houari Sabirin said…
hiyaah... kemarin itu kereta penuh sesak sama turis2 lokal bawa2 kardus isi makanan, minuman kayak orang mau pergi MT aja.. dan mereka pada turun di stasiun (bbrp stasiun sebelum namchuncheon) yg saya pikir ke arah nami island...
btw, dulu pak menkeu yang sudah jadi mantan mau mengadakan acara kunjungan wisata wilayah 2 ke nami island tapi ndak jadi... hihi
hafiz ahmad said…
pak, ini dengan ibu jari, bukan? kalo iya, pantes sejauh apapun itu ttakkalbi mau disambangi sekalian.. XD XD
Houari Sabirin said…
ah pak hapije bisa aja....
Hendry Tan said…
kata lucy sih emagn kalo sampe ke chuncheon orang2 sekalian ke nami. dah deket bgt soalnya. trus di chuncheon biasanya tour dgn sepeda. kota itu udah dibagusin jalur sepeda buat keliling kota. emang udah bikin khusus sama pemda kotanya sih.
Houari Sabirin said…
itu jalur sepeda di sisi sungai kali ya.. kemaren pengen ke sana cuma ga ada waktu
Nuri Hapdari said…
"setinggi gunung akan kudaki.....sedalam lautan akan kusebrangi.....asal dengan mu....wowowowowo....." Uda, ini jjs karena takkalbi atau .....????????? koq ngga sekalian ke nami island? biar bisa naek sepeda berdua jiga di pelem 'winter sonata' ???hehehhe...
Houari Sabirin said…
pertama, tidak naik gunung tapi naik kereta... kedua, tidak menyebrang lautan tapi naik bis...
pan udah dibilangin mbak, ga keburu waktunya jadi cuma takkalbi saja

Popular posts from this blog

Palbong Bakery House, Cheongju

Karena nonton drama Kim Tak Gu, kisah si anak (haram) boss tukang roti, yang berjumlah 30 episode, dan setiap episode berdurasi 1 jam-an, jadinya terkena cuci otak berupa mengunjungi Palbong Bakery House tempat si Tak Gu belajar menjadi ahli roti. Lokasi shooting-nya ada di Soam-gol, Cheongju. Di kaki sebuah bukit di Sangdang-dong. Seperti lazimnya lokasi shooting, hanya tampak luar sahaja yang sesuai dengan apa yang ditampilkan di drama. Bagian dalam dari Palbong Bakery mungkin di-shoot di lokasi lain. Di Palbong Bakery yang di Cheongju ini isinya sekarang cafe kecil yang juga menjual roti (roti kampung, katanya...) bukannya rotinya si Tak Gu. Di lantai dua, kalau di drama-nya ceritanya adalah dapur roti, aslinya adalah sofa-sofa tempat pengunjung bisa santai-santai menikmati pemandangan kota Cheongju. Di Soam-gol nya sendiri, sebuah kampung dengan gang-gang di kaki gunung, sepertinya juga tempat shooting drama yang lain, soalnya ada foto-foto scene drama dan artis2nya. Se

Walküre 3rd Live - Walküre wa Uragiranai at Yokohama Arena

Jadi tahun ini akhirnya ada kesempatan ikut bermoyasu bersama dengan Walküre di 3rd live event di Yokohama Arena. Itu juga cuma dapat tiket berdiri di belakang baris terakhir di lantai 2, dan dengan sukses nonton setengah panggung dan setengah punggung orang di depan 😆. Sedangkan hari kedua gak dapat tiket dan mau nonton live viewingnya di Toho juga asa kumaha gitu... kalau kata kang Yayan mah kurang greget (tidak sambil menggerek leher pakai lampu TL). Anyway, jadi berikut ini sekilas highlight konsernya. Pagi-pagi habis subuh jadinya langsung melesat ke stasiun ke Shin-Yokohama, berkaca dari pengalaman di masa lalu dalam perihal mengantre buat concert goods. Jadi jam setengah 8an lebih akhirnya sampai di Yokohama Arena dan langsung kucluk-kucluk nyari tempat orang mengantre. Ekspektasinya sih udah mengular tapi ternyata jam segitu baru sekitar ada 30an orang. Yoy!! Mission accomplished! Cukup lah buat bisa dapet goods yang dikecengin. Kecuai kalau 30 orang itu pada bel