Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2008

Selamat merdeka Indonesia, sing panjang umur, sing makmur...

Just another story... Kota pelabuhan Iskandariyah pertengah Juli 1945. Jam kayu di sebuah penginapan murah di kota pelabuhan Mesir telah enunjuk angka 22.00 waktu setempat. Di satu ruangan yang tak seberapa besar, empat-puluhan kelasi kapal berkebangsaan Indonesia berkumpul. Sejumlah mahasiswa Indonesia yang tengah studi di Mesir terlihat memimpin rapat. Beda dengan pertemuan sebelumnya, malam itu atmosfir rapat terasa agak emosionil! Para kelasi Indonesia yang bekerja di berbagai kapal asing yang tengah merapat di Iskandariyah, Port Said, dan Suez itu banyak yang yakin, jihad fii sabilillah yang tengah digelorakan banga Indonesia melawan penjajah belanda dalam waktu dekat akan sampai pada puncaknya. Muhammad Zein Hassan, salah seorang mahasiswa Indonesia yang hadir, berpesan pada para kelasi agar mulai menabung. "Di saat terjadinya jihad, mereka sebaiknya meninggalkan kapal-kapal sekutu agar tidak menodai perjuangan." Sambutan para kelasi yang dalam kesehar

Mencari Roy Suryo di Google Indonesia

Dapat e-mail dari teman SMA, isinya begini: Silahan dicoba. TEMUKAN ROY SURYO! 1. coba buka www.google.co . id 2. ketik: "temukan roy suryo" 3. klik "Saya lagi beruntung" 4. liat hasilnya.. 5. kalo berhasil, akan muncul begini: Maaf, Google tidak mau lagi menemukan Roy Suryo, daripada nantinya dibilang salah kutip. Setelah sempat ber-"wooow", ternyata lihat address bar nya lho kok alamatnya ganti... ternyata... hehe.. boljug boljug..

Rujak jadi-jadian

Sudah lama tidak posting soal masak memasak, kali ini bukan masak memasak tapi juga tentang makanan yang saya beri nama "rujak". Karena sebenarnya makanan ini bukanlah rujak, karena ada syarat-syarat rujak yang tidak terpenuhi seperti gula merah dan cengek, tapi menurut saya rasanya menyerupai rujak. Jadi, teringat waktu kecil pernah makan jambu air yang dipetik dengan cara naik ke atap rumah uak (kakaknya emak), sambil membawa cengek, garam, dan gula merah serta peralatan seadanya. Kemudian saya teringat buah pir Korea yang gede itu, yang rasanya mirip jambu air, sekaligus teringat pula ada setoples sambel terasi Kokita di kulkas. Jadi deh... Rujak jadi-jadian, yang nikmat disantap sambil nonton di malam musim panas yang panas dan eungaphh... sambil bernyanyi, bersama kak Feri, "Inikah namanya rujak... oh inikah rujak.."... menikmati rujak sambil menonton dorama Code Blue, dari ftp mas T colenak = dicocol enak

Ujung terminal bus kota Daejeon

Seperti apa? Lebih mirip terminal angkot di Bandung, daripada seperti terminal bis Cicaheum atau Leuwipanjang yang besar (dimohonkan maaf, saya belum pernah lihat terminal bis lain di luar kota selain di Kampung Rambutan, Bogor, dan Cianjur) tempat parkir lumayan gede di sisi jalan, kadang-kadang terletak di tengah-tengah pemukiman warga, dan tidak semuanya punya ruangan khusus sopir (kadang2 cuma bangku2 saja) Berikut beberapa ujung bus yang sudah dikunjungi (jalan-jalan ala nggak punya duit, cukup berbekal kartu bis ^_^): 711: di Kudo-dong, lapangan parkir di sebelah selatan Daejeon, di dekatnya ada kebun anggur dan di dekat kebun anggur itu ada kuil 750, 813: di kebon binatang Daejeon, di sebelah tempat parkir pengunjung 201: di Birae-dong lebih mirip tempat parkir penghuni apartemen, karena terletak di sekitar apartemen di sisi jalan tol nomer 1; di Gyeryong city, juga di antara apartemen, di "antah berantah" Daejeon coret, di dekatnya ada mall kecil, ada Dunkin Donut'