Skip to main content

Hoenam, The Other Side of Daecheong Lake


Demikian nama tokonya.. aneh sekali...

Sehubungan bakar-bakaran ayam di KAIST palsu mendadak dibatalkan, jadi saya putuskan jalan-jalan ke Secheon Park di kaki gunung Sikjang yang katanya ada danau dan pepohonan indah. Dengan berangan-angan duduk bersantai di sisi danau sambil memandang cewek korea ber-hotpants suasana alam yang segar, nyatanya sisi danaunya berupa tebing yang ditumbuhi pepohonan dan semak belukar, sehingga apa yang ada dalam angan-angan hanyalah impian semata. Akhirnya diputuskan untuk meneruskan perjalanan ke ujung bis kota Daejeon dua digit. Bis kota dengan nomor rute dua digit diberi nama "maeul bus" alias bis desa, sebagaimana namanya, menghubungkan kota Daejeon dengan desa-desa kecil di sekitarnya. Dari Secheon Park, kita bisa naik bis nomer 63. Setelah meyakinkan pak supir bahwa saya tidak salah jurusan, bukan mau ke Daejeon tapi ke ujung bis yang satu lagi, akhirnya pak supir membawa kami menjalani rute bis 63, sebagian besar di sisi sebelah selatan danau Daecheong, sampai ke ujungnya ke sebuah desa (hmm.. lebih tepat disebut sekelompok rumah, tapi ada kantor kelurahan, kantor pos dan SD) bernama Hoenam-ri.
Hoenam-ri sendiri letaknya di propinsi tetangga Daejeon, di Chungcheongbok-do, kira-kira 18 km lebih dari Daejeon. Desa yang bersih dan tenang ini terletak di sisi danau Daecheong, dan lagi-lagi danaunya ada di bawah tebing sana XD Tapi setidaknya di sisi danau disediakan tempat istirahat bagi pelancong untuk memandang danau, berikut beberapa saung dan alat-alat olah raga, di sebuah tempat bernama taman Namdaemun. Jalan di desa dan menuju desa juga sangatlah mulus, dengan track khusus pejalan kaki dan pesepeda di beberapa ratus meter di sekitar desa. Walaupun cuaca panas dan agak lembab, angin dari danau dan gunung di sekitarnya membuat hawa agak lebih sejuk, dan banyak orang-orang bersantai di saung yang disediakan, termasuk mereka yang sengaja datang untuk pergi memancing di bawah tebing di sisi danau.

Comments

kesian deh krn kaist-nya palsu sampe bakar2 ayam :-O
Houari Sabirin said…
kalo kaistnya asli makan gule kambing pakistan :D
Maseko Sakazawa said…
18 jam? nginep kang di sana?
Houari Sabirin said…
18 km maseko... 18 jam mah bolak balik ke bandung :D

Popular posts from this blog

Palbong Bakery House, Cheongju

Karena nonton drama Kim Tak Gu, kisah si anak (haram) boss tukang roti, yang berjumlah 30 episode, dan setiap episode berdurasi 1 jam-an, jadinya terkena cuci otak berupa mengunjungi Palbong Bakery House tempat si Tak Gu belajar menjadi ahli roti. Lokasi shooting-nya ada di Soam-gol, Cheongju. Di kaki sebuah bukit di Sangdang-dong. Seperti lazimnya lokasi shooting, hanya tampak luar sahaja yang sesuai dengan apa yang ditampilkan di drama. Bagian dalam dari Palbong Bakery mungkin di-shoot di lokasi lain. Di Palbong Bakery yang di Cheongju ini isinya sekarang cafe kecil yang juga menjual roti (roti kampung, katanya...) bukannya rotinya si Tak Gu. Di lantai dua, kalau di drama-nya ceritanya adalah dapur roti, aslinya adalah sofa-sofa tempat pengunjung bisa santai-santai menikmati pemandangan kota Cheongju. Di Soam-gol nya sendiri, sebuah kampung dengan gang-gang di kaki gunung, sepertinya juga tempat shooting drama yang lain, soalnya ada foto-foto scene drama dan artis2nya. Se

Walküre 3rd Live - Walküre wa Uragiranai at Yokohama Arena

Jadi tahun ini akhirnya ada kesempatan ikut bermoyasu bersama dengan Walküre di 3rd live event di Yokohama Arena. Itu juga cuma dapat tiket berdiri di belakang baris terakhir di lantai 2, dan dengan sukses nonton setengah panggung dan setengah punggung orang di depan 😆. Sedangkan hari kedua gak dapat tiket dan mau nonton live viewingnya di Toho juga asa kumaha gitu... kalau kata kang Yayan mah kurang greget (tidak sambil menggerek leher pakai lampu TL). Anyway, jadi berikut ini sekilas highlight konsernya. Pagi-pagi habis subuh jadinya langsung melesat ke stasiun ke Shin-Yokohama, berkaca dari pengalaman di masa lalu dalam perihal mengantre buat concert goods. Jadi jam setengah 8an lebih akhirnya sampai di Yokohama Arena dan langsung kucluk-kucluk nyari tempat orang mengantre. Ekspektasinya sih udah mengular tapi ternyata jam segitu baru sekitar ada 30an orang. Yoy!! Mission accomplished! Cukup lah buat bisa dapet goods yang dikecengin. Kecuai kalau 30 orang itu pada bel