Skip to main content

63 Wax Museum, Seoul


Kunjungan ke museum patung lilin bernama 63 Wax Museum yang terletak di kaki gedung 63 di Yeoido, Seoul.
HTM: 14 ribu won
Fasilitas: Patung lilin, bioskop 5D, celup tangan, toko souvenir, rumah hantu
Pesan dan kesan: sekilas patung2nya memang mirip aslinya (sampe bulu2 di tangan dan kaki pun ada, sayang sekali gak ada bulu hidung), kalau dilihat lebih dekat terlihat deh pahatan-pahatan lilinnya. selain patung2 lilin juga ada memorabilia seperti gitarnya eric clapton, gitar led zeppelin, poster bertandatangan asli artis, dll. juga ada bioskop kecil yang layarnya berada di sekeliling ruangan, jadi film 3D yang diputar dapat dilihat di sekeliling ruangan, sehingga objek yang ada di film bener2 berasa ada di depan kita.

Comments

maria lubis said…
seniman musik klasik kali ya eM? kok kasian gitu, tangannya udah siap mencet tuts piano hihi
maria lubis said…
rambutnya agak direbonding ya? haha
Houari Sabirin said…
iya, kan satu ruangan sama patung2 bach, beethoven dan mozart
itu mungkin malam2 patungnya hidup dan main piano.. ehehehe

Popular posts from this blog

Nonton konser Momusu...

... di Olympic Hall, Olympic Park, Seoul hari minggu kemarin... Karena tak boleh motret dalam ruangan konser, taspun harus dititipin, jadi cuma bisa motret di luaran, di dalam.. ya pake kamera ponsel seadanya. Konsernya sendiri... hmm... not bad. Walaupun sudah tidak mengikuti perkembangan Momusu, tapi karena mereka menyanyikan seluruh single mereka dari Morning Coffee sampai yg terakhir (entah apa), jadi menyenangkan juga (sempat ikut teriak 'oi! oi! oi!' di single2 lama, dan tau2 sudah mengacung2kan tangan di lagu Happy Summer Wedding... hahaha...). Yang cukup mengejutkan, di sini ternyata lebih banyak cewek yg nonton dan histeris, dibandingkan yg biasa di lihat di dvd konser kan biasanya mas mas otaku... Toyyib... toyyib.... hihi...

What is wrong with those Gals?

Di cerita2 Indonesia jaman dulu: Sangkuriang, Roro Mendut, Putri Jambe, semuanya bercerita tentang cewek yang menerima lamaran cowok, tapi dengan syarat mesti membuat sesuatu yang luar biasa. Setelah itu, melihat sang cowok mampu melakukan syarat-syarat yg dia tentukan, dengan segala upaya akhirnya menggagalkan upaya sang cowok dengan berbagai macam tipu daya. Jadi inikah stereotip wanita Indonesia? Daripada menolak, lebih baik membuat sang cowok bahagia terlebih dahulu, setelah itu ditipu? Cuma mendeduksi fakta... tiada maksud menyinggung... ^_^v *kabur...* oh iya, saya belum nerusin Reason #2 ya... ^^;;;

Kunjungan ke Kareem

... bahkan bumbu nasi kebabnya pun dibungkus sampai ke Daejeon.. ntar masak deh di mabes.. Teringat request Umar ttg foto2 di Kareem, saya jadi ngubek2 isi hdd nyari2 itu foto2 jaman berkunjung ke warung kebabnya Anna Maria bukan Roy Marten berjudul Kareem bukan Abdul Jabbar pula... Setelah siang resah, malam gelisah, makan tak enak, tidur tak nyenyak memikirkan raibnya foto2 itu di hdd, akhirnya tadi malam saya temukan teronggok begitu saja di folder dengan judul "New Folder" di notebook (astaga... di sana ternyata...). Jadilah saya upload..