Skip to main content

Jinhae the 2nd


Musim semi 2012.
Kunjungan ke-2 ke Jinhae, kali ini dengan rombongan panti asuhan KAIST-INA. Naik bis sewaan (terima kasih Bobi dan Joni yang sudah mengatur semuanya).
Dibandingkan kunjungan sebelumnya, sebenarnya bunga-bunga sakura-nya belum sebagus waktu itu, tapi karena tak ada waktu lagi, jadi dipaksakan juga pergi.
Alhamdulillah kali ini perjalanannya lebih nyantai karena bisa naik bis langsung dari Daejeon ke Jinhae. Sampai sana masih kira-kira jam 10 pagi, jadi langsung jalan-jalan di kanal yang ada pohon sakura dikedua sisinya. Setelah itu rencananya mau ke tengah kota.

Naik bis.
Bad decision.

Jalanan macet sangat. Tengah kota yang sebenarnya cuma 5 menit jalan kaki dari lokasi berangkat, karena naik bis malah terkena jalan muter dan akhirnya kena macet sampai sekitar 3 jam >.<
Jadilah bis nya memutar kembali dekat posisi awal, dan, dengan waktu yang tersisa karena pak supir gak mau pulang terlalu malam, terburu-buru jalan-jalan ke tengah kota, naik gunung dan menara berbentuk kapal (seperti kunjungan sebelumnya juga).

Tapi para peserta cukup terhibur melihat Jinhae, syukurlah.

Sambilmakanoatmealrasaapeldankayumanis.

Comments

Popular posts from this blog

Nonton konser Momusu...

... di Olympic Hall, Olympic Park, Seoul hari minggu kemarin... Karena tak boleh motret dalam ruangan konser, taspun harus dititipin, jadi cuma bisa motret di luaran, di dalam.. ya pake kamera ponsel seadanya. Konsernya sendiri... hmm... not bad. Walaupun sudah tidak mengikuti perkembangan Momusu, tapi karena mereka menyanyikan seluruh single mereka dari Morning Coffee sampai yg terakhir (entah apa), jadi menyenangkan juga (sempat ikut teriak 'oi! oi! oi!' di single2 lama, dan tau2 sudah mengacung2kan tangan di lagu Happy Summer Wedding... hahaha...). Yang cukup mengejutkan, di sini ternyata lebih banyak cewek yg nonton dan histeris, dibandingkan yg biasa di lihat di dvd konser kan biasanya mas mas otaku... Toyyib... toyyib.... hihi...

What is wrong with those Gals?

Di cerita2 Indonesia jaman dulu: Sangkuriang, Roro Mendut, Putri Jambe, semuanya bercerita tentang cewek yang menerima lamaran cowok, tapi dengan syarat mesti membuat sesuatu yang luar biasa. Setelah itu, melihat sang cowok mampu melakukan syarat-syarat yg dia tentukan, dengan segala upaya akhirnya menggagalkan upaya sang cowok dengan berbagai macam tipu daya. Jadi inikah stereotip wanita Indonesia? Daripada menolak, lebih baik membuat sang cowok bahagia terlebih dahulu, setelah itu ditipu? Cuma mendeduksi fakta... tiada maksud menyinggung... ^_^v *kabur...* oh iya, saya belum nerusin Reason #2 ya... ^^;;;

Kunjungan ke Kareem

... bahkan bumbu nasi kebabnya pun dibungkus sampai ke Daejeon.. ntar masak deh di mabes.. Teringat request Umar ttg foto2 di Kareem, saya jadi ngubek2 isi hdd nyari2 itu foto2 jaman berkunjung ke warung kebabnya Anna Maria bukan Roy Marten berjudul Kareem bukan Abdul Jabbar pula... Setelah siang resah, malam gelisah, makan tak enak, tidur tak nyenyak memikirkan raibnya foto2 itu di hdd, akhirnya tadi malam saya temukan teronggok begitu saja di folder dengan judul "New Folder" di notebook (astaga... di sana ternyata...). Jadilah saya upload..