Skip to main content

Hongkong, summer 2012

Untuk ketiga kalinya transit di Hongkong. Pertama pas ke Shenzhen tahun 2007. Terus kedua waktu mudik tahun 2008. Yang kedua itu dari sore ampe malam. Tahun ini seharian penuh, dari jam 6 pagi landing di HKIA, trus berangkat lagi jam 11 malam. Kesimpulan awal: kaki gempor o_O

Tapi arena tempuhnya lumayan. Pagi-pagi habis landing langsung istirahat sejenak (membuang yang harus dibuang), langsung ke imigrasi, langsung naik kereta ke kota. Ternyata masih terlalu pagi, jam 7 kurang dah sampe di stasiun Central. Di sana rame banget orang lalu lalang mau berangkat kerja. Setelah jalan kesana kemari, akhirnya menemukan loket buat beli tiket subway one-day pass, jadi bisa naik subway jurusan mana aja dengan harga turis (kalau gak salah cuma 35 HKD). Kemudian jalan keluar, eh, hujan pulak -_-;;; Masuk lagi ke bawah, cari toko, dapat payung di 7-eleven. Lalu keluar lagi muter2, cari tempat sarapan. Akhirnya, karena gak mau repot2 cari makanan gak jelas, berlabuh di McD. Beli sarapan muffin dan kopi. Uh ternyata itu muffin berisi ham .... Jadinya sarapan hanya dengan hash brown dan secangkir kopi. Tak apalah.

Setelah beberapa lama, ternyata (alhamdulillah) hujan mulai reda, walaupun masih agak rintik-rintik, tapi tetap melanjutkan perjalanan ke tujuan utama pagi itu: Victoria Peak. Mau foto pemandangan HK dari atas bukit. Dari stasiun Central jalan agak nanjak, dan setelah berkeringat akhirnya sampai di loket funicular buat naik ke atas bukit. Beli tiket pp, sama sekalian tiket ke puncak gedung di atasnya. Sesuai rencana, akhirnya sampai ke atas puncak gedung. Eh, ternyata di atas pemandangan ke seluruh kota memang kelihatan. Keren. Tapi agak berkabut karena hujan baru selesai.


Setelah mondar-mandir beberapa lama menunggu kabut hilang, foto-foto, akhirnya memutuskan buat turun. Mampir sejenak di kantor pos buat ngirim kartu pos pesenan si Beti. Lalu cari sedikit suvenir. Kemudian mampir di warung jus sambil istirahat merencakanan itinerary berikutnya. Setelah muter-muter sedikit di sekitar Victoria Peak, akhirnya turun lagi naik funicular lagi.

Sampai halte bis, daripada bingung akhirnya memutuskan untuk naik city tour bus, biar bisa keliling2 lihat-lihat kota. Rute pertama naik bis jalur oranye, yang rutenya ke daerah2 modern di pulau Hong Kong. Tapi baru sampe Central mesti turun, akhirnya turun dan ganti ke jalur hijau. Rutenya daerah2 tradisional di pulau Hong Kong. Dari Central dia ke daerah kayak downtown gitu, banyak gedung2 tua seperti di film2 mandarin. Gedung-gedung yang banyak jemuran di jendela, di antara jalan-jalan sempit yang penuh kendaraan dan orang berlalu-lalang, toko2 barang antik, restoran, juga lewat University of HK. Sampe balik lagi ke Central.

Habis itu, lanjutin naik jalur oranye lagi, dari Central ke arah utara pulau Hong Kong, yang gedung-gedungnya lebih baru dari di yang dilewati jalur hijau. Lumayan berputar2 tanpa harus ganti-ganti bis, dan bisa lihat pemandangan karena atapnya terbuka (seperti tour bus di Barcelona dan Busan -baru di tiga kota ini aja yang pernah naik city tour bus- ). Dan lumayan bikin terbakar matahari karena setelah hujan tadi pagi, sesiangan ini HK jadi cerah menawan. Dan panas. Dan terik.
Sehabis dari city tour, karena udah agak sore, jadi lapar. Akhirnya cari mesjid HK, dengan harapan dekat-dekat sana ada restoran halal. Mesjidnya sih ketemu. Gede. Tapi AC nya ga nyala. Habis sholat, lalu lihat poster informasi restoran halal di gedung anu lantai anu. Gedungnya ketemu, lalu masuk lift yang sempitnya kayak toilet. Sampai di lantai yang dimaksud (lupa lantai 9 apa 8), eh restorannya gak ketemu -_-. Btw itu bangunan gedung, persis banget suasananya seperti di film2 mandarin ya. Sempit suram temboknya, kalau misalnya ada orang tiba2 lari turun tangga, pasti Jacky Chan -_-;;;
Akhirnya setelah gak ketemu, terpaksa nyalain hape yang batrenya tinggal setengah, buat cari restoran halal. Maksudnya cari yang terdekat, adanya di pulau Hong Kong (btw, itu mesjid HK lokasinya di Tsim Sha Tsui), jadi mesti nyebrang lagi T_T. Yasudahlah daripada gak jelas makan apa di restoran gak jelas. Daripada minta sayur dapatnya kepala bayi hiiih...
Jadilah, di sekitaran Wan Chai itu dapat restoran baryani (gak usah jauh2 padahal di ICD juga makan baryani). Dari sana, lanjut ke Kowloon. Maksudnya mau cari ... oh, lupa... sebelum ke mesjid HK (apa sesudah ya?) iseng-iseng banget sempet2in ke AKB48 Official Store di Sham Shui Po, Kowloon ke sananya lagi. Di Sham Shui Po ini ternyata ada pasar kaki lima yg isinya jualan barang2 elektronik bekas, termasuk cd/dvd. Rame banget. Kayaknya mau cari apapun elektronik ada deh di sini. Nah, si AKB48 Official Store tadi, masuk ke dalam, yah isinya gitu2 aja. Pernak-pernik AKB48, ada layar lagi nyiarin konsernya AKB48. Mau beli kaos, ternyata paling besar ukurannya cuman L. Saya tanya ke yang jaga tokonya "Is there any larger size?" dia jawab "Kore dake desu" ah baiklah. Saya dikira turis Jepang (lagi, setelah di Marrakech).
Jadi dari Sham Shui Po... kembali ke cerita Kowloon tadi habis makan baryani. Mau cari toko anime gitu kayak di Shenzhen. Masa sih di HK gak ada? Jadilah ke Kowloon. Sampai stasiun Mong Kok, naik ke atas. 100% gak tau mau ke mana. Ikuti arah kaki bergerak saja. Somehow, ke arah selatan stasiun, eh ada loh! Satu mall, isinya, astaga, toko-toko cd/dvd, mainan, boneka, gacapon, gunpla, cosplay, manga. Ada semua! Dan harganya wow (gak pakai koprol, gak muat, mall nya sempit). Tapi tetap saja tidak beli apa-apa. Yang dicari tidak ada (cari apa?). Yang cukup menarik perhatian adalah toko cd/dvd Jpop. DVD cuma dijual 80 HKD (kira2 cuman 800 yen, aslinya ribuan yen kan kalau DVD). Tapi tetap saja pas mau beli, terpikir bisa download aja... ^_^;;;
Jadilah, ketika itu sudah menjelang maghrib pun. Segera bergegas ke tujuan selanjutnya: melihat light show di Victoria Harbor dari arah Avenue of Stars. Si kaki pun sudah mulai gempor karena jalan melulu dari pagi. Sampai stasiun Tsim Sha Tsui, ternyata mesti jalan cukup jauh ke Avenue of Stars. Lewat lorong pintu keluar stasiun subway, kemudian melewati kompleks pertokoan di bawah tanah. Dan si kaki gempor mendapat ganjarannya. Beberapa meter sebelum pintu keluar, ada toko stuffed toys Nici. Benda yang dicari pun ada ^__^. Benar2 blessing in disguise! Setelah seharian ke sana kemari, ketemunya di akhir waktu perjalanan (ini cari apa sih?).
Dari sana, langsung ke pinggir selat (pantai?) di samping museum seni HK. Cari spot yang cocok buat masang tripod. Jadi si light show Hong Kong ini adalah ternyata gedung-gedung di bagian utara pulau HK bersama-sama menyalakan lampu-lampunya (dan juga sinar laser) secara harmonis sesuai dengan lagu yang diperdengarkan di sekitaran museum seni HK. Gak begitu spektakuler sih sebenarnya (dibandingkan kembang api Busan), tapi cukup memuaskan dan tidak mengecewakan (redundansi yang ambigu).

Dari sana, dalam keadaan lapar dan lelah, akhirnya memutuskan langsung kembali ke stasiun (jalan lagi!), lanjut ke Central, langsung ke HKIA. Di HKIA tadinya mau cari baju kaos buat ganti di duty free, tapi ternyata toko yang dulu ada biasa jualan baju2 kaos, sudah gak ada lagi. ---____---. Yasud. Dilanjutkan saja ke Popeye (yang halal klo di HKIA), makan yg banyak dan kenyang. Lalu langsung ke gate buat nunggu pesawat balik ke ICN.
Sudah.
Tepar.
Thanks God for let my foot walk through exit J of Tsim Sha Tsui.
Thank You for let me found it :)
Alhamdulillah selamat kembali ke Daejeon.

Comments

Popular posts from this blog

Palbong Bakery House, Cheongju

Karena nonton drama Kim Tak Gu, kisah si anak (haram) boss tukang roti, yang berjumlah 30 episode, dan setiap episode berdurasi 1 jam-an, jadinya terkena cuci otak berupa mengunjungi Palbong Bakery House tempat si Tak Gu belajar menjadi ahli roti. Lokasi shooting-nya ada di Soam-gol, Cheongju. Di kaki sebuah bukit di Sangdang-dong. Seperti lazimnya lokasi shooting, hanya tampak luar sahaja yang sesuai dengan apa yang ditampilkan di drama. Bagian dalam dari Palbong Bakery mungkin di-shoot di lokasi lain. Di Palbong Bakery yang di Cheongju ini isinya sekarang cafe kecil yang juga menjual roti (roti kampung, katanya...) bukannya rotinya si Tak Gu. Di lantai dua, kalau di drama-nya ceritanya adalah dapur roti, aslinya adalah sofa-sofa tempat pengunjung bisa santai-santai menikmati pemandangan kota Cheongju. Di Soam-gol nya sendiri, sebuah kampung dengan gang-gang di kaki gunung, sepertinya juga tempat shooting drama yang lain, soalnya ada foto-foto scene drama dan artis2nya. Se

Walküre 3rd Live - Walküre wa Uragiranai at Yokohama Arena

Jadi tahun ini akhirnya ada kesempatan ikut bermoyasu bersama dengan Walküre di 3rd live event di Yokohama Arena. Itu juga cuma dapat tiket berdiri di belakang baris terakhir di lantai 2, dan dengan sukses nonton setengah panggung dan setengah punggung orang di depan 😆. Sedangkan hari kedua gak dapat tiket dan mau nonton live viewingnya di Toho juga asa kumaha gitu... kalau kata kang Yayan mah kurang greget (tidak sambil menggerek leher pakai lampu TL). Anyway, jadi berikut ini sekilas highlight konsernya. Pagi-pagi habis subuh jadinya langsung melesat ke stasiun ke Shin-Yokohama, berkaca dari pengalaman di masa lalu dalam perihal mengantre buat concert goods. Jadi jam setengah 8an lebih akhirnya sampai di Yokohama Arena dan langsung kucluk-kucluk nyari tempat orang mengantre. Ekspektasinya sih udah mengular tapi ternyata jam segitu baru sekitar ada 30an orang. Yoy!! Mission accomplished! Cukup lah buat bisa dapet goods yang dikecengin. Kecuai kalau 30 orang itu pada bel