Skip to main content

Masak jjimtak


Hari minggu adalah hari memasak spesial di dapur internasional di gedung W7. Jadi kalo hari2 biasa itu masak buat makan sehari-hari, kalau hari minggu masak masakan yg aga2 susah atau jarang2 dimasak dan membutuhkan waktu.
Jadi minggu kemarin, rikuesnya Gita, bikin jjimtak. Semur ayam ala Andong. Intinya, bumbu2 kuahnya biar terasa manis dan berwarna gelap adalah kecap asin, gula coklat, sirup jagung dan air. 
Dan di dapur ga ada semua (kecuali air) haha..
Gantinya, biar tetap manis dan berwarna gelap, pakai irisan gula jawa (gula merah), dilarutin pake air hangat, kemudian biar asin pakai garam dan kaldu blok ayam. Sirup jagungnya ganti ama sirup mapel (entah cocok entah tidak).
Masaknya ga terlalu sulit. Pertama cabe2an yg gede maupun yg rawit diiris lalu ditumis sampe kering (sampe  orang2 sedapur batuk2 karena bau biji cabe kebakar ã…‹ã…‹ã…‹ã…‹). Habis itu sisihkan, lalu masukkan ayam yg udah dipotong2 ke dalamnya, aduk ampe rata, tutup pancinya biar rada2 berair. Lalu masukkan bawang putih dan jahe yg udah diulek, aduk rata lagi, tutup lagi pancinya biar ayamnya kena bumbunya (iya kah itu maksudnya?). Habis itu, masukin bumbu kuah yg tadi, sama air secukupnya sampe kerendam dan aduk rata dan tutup lagi pancinya. Kira2 10an menit, masukin cabe yg tadi, trus biarin lagi 10an menit lagi. Terakhir, masukin irisan wortel dan kentang. Biarin sampe airnya aga2 kering, masukin mie ubi.
Hasilnya? Ga setop yg di Andong sih, tapi lumayan enak :)

Comments

Popular posts from this blog

Nonton konser Momusu...

... di Olympic Hall, Olympic Park, Seoul hari minggu kemarin... Karena tak boleh motret dalam ruangan konser, taspun harus dititipin, jadi cuma bisa motret di luaran, di dalam.. ya pake kamera ponsel seadanya. Konsernya sendiri... hmm... not bad. Walaupun sudah tidak mengikuti perkembangan Momusu, tapi karena mereka menyanyikan seluruh single mereka dari Morning Coffee sampai yg terakhir (entah apa), jadi menyenangkan juga (sempat ikut teriak 'oi! oi! oi!' di single2 lama, dan tau2 sudah mengacung2kan tangan di lagu Happy Summer Wedding... hahaha...). Yang cukup mengejutkan, di sini ternyata lebih banyak cewek yg nonton dan histeris, dibandingkan yg biasa di lihat di dvd konser kan biasanya mas mas otaku... Toyyib... toyyib.... hihi...

What is wrong with those Gals?

Di cerita2 Indonesia jaman dulu: Sangkuriang, Roro Mendut, Putri Jambe, semuanya bercerita tentang cewek yang menerima lamaran cowok, tapi dengan syarat mesti membuat sesuatu yang luar biasa. Setelah itu, melihat sang cowok mampu melakukan syarat-syarat yg dia tentukan, dengan segala upaya akhirnya menggagalkan upaya sang cowok dengan berbagai macam tipu daya. Jadi inikah stereotip wanita Indonesia? Daripada menolak, lebih baik membuat sang cowok bahagia terlebih dahulu, setelah itu ditipu? Cuma mendeduksi fakta... tiada maksud menyinggung... ^_^v *kabur...* oh iya, saya belum nerusin Reason #2 ya... ^^;;;

Kunjungan ke Kareem

... bahkan bumbu nasi kebabnya pun dibungkus sampai ke Daejeon.. ntar masak deh di mabes.. Teringat request Umar ttg foto2 di Kareem, saya jadi ngubek2 isi hdd nyari2 itu foto2 jaman berkunjung ke warung kebabnya Anna Maria bukan Roy Marten berjudul Kareem bukan Abdul Jabbar pula... Setelah siang resah, malam gelisah, makan tak enak, tidur tak nyenyak memikirkan raibnya foto2 itu di hdd, akhirnya tadi malam saya temukan teronggok begitu saja di folder dengan judul "New Folder" di notebook (astaga... di sana ternyata...). Jadilah saya upload..