Skip to main content

1 bulan pas! (bagian ke-1)

Okai, jadi ceritanya hari ini pas satu bulan sejak menginjak bandara Kansai. Jadi tenaga kerja Indonesia di Saitama. Baru sebulan tapi udah banyak banget kejadian seru dan menegangkan (lebay sih hahaha).

Pagi sekitar jam 9 mendarat di KIX dalam keadaan meriang mual-mual pengen beol. Jadi begitu keluar pesawat langsung cari toilet, beol, tentu saja. Plus muntah-muntah. Sedih amat hihihi... Alhamdulillah habis itu agak lumayan hilang mualnya tapi masih sedikit sakit kepala •﹏• . Dari toilet terus ke prosedur umum: ke loket imigrasi. Ternyata di sini tuh kalo long term stay bisa langsung dapat KTP di loket imigrasi (dulu di Korea dapat KTP kira2 semingguan setelah datang, ngurus di kantor imigrasi setempat). Habis itu, ke arrival, tewas sejenak sambil liat2 sekeliling. Sebelumnya ke KIX itu cuma di low cost carrier terminal. Ternyata terminal utamanya keren juga. Bangunannya memanjang lurus (bandingin sama HKG yg kayak segitiga atau ICN yg agak membentuk busur). Di departure domestik ada food course yang dibikin seperti alley di tengah kota.

Anyway, sehabis istirahat sejenak, langsung pindah ke keberangkatan domestik, sarapan fish o fillet dan americano di McD, minum antalgin, terus duduk2 bengong sambil kakaoan. Lagi berwajah sendu seperti itu tiba2 didatangin oom-oom berpakaian rapi, nanyain paspor. Ternyata polisi bandara yg lagi melakukan cek paspor random. -_-! Something is wrong with my face, ojisan? Tapi si oom polisi ramah kok walaupun Inggrisnya patah2 (dan Jepang saya lebih parah). Habis liat paspor dia minta maaf sudah mengganggu lalu kemudian pergi. Jiwa security nya nampak terusik melihat orang ngobat (antalgin hahahah).

Sekitar jam 3an, akhirnya berangkat ke Narita dan sampai jam 5 udah gelap. Tujuan pertama adalah guest house, yang bakal ditempatin selama seminggu sebelum pindah ke oneroom. Dari Narita ke guest house ganti kereta 2x, jadi si bagasi yang 25kilo itu akhirnya dipaketin. Satu baju, satu kolor, satu celana dan alat mandi dipindahin ke backpack. Ongkos kirimnya 1600an yen, sampai besok paginya. Alhamdulillah banget itu si koper didelivery soalnya di stasiun Ueno waktu transit dari kereta ekspres bandara ke Yamanote line sempat bingung pindah peronnya (dan ini awal mula linglung transit line metro di Tokyo). Ternyata karcis kereta bandara mesti dituker ama karcis Yamanote line baru bisa masuk ke peron Yamanote line itu. Kemudian transit kedua di Ikebukuro, ke Toubu Toujo line ke Tsuruse (lokasi guest house). Jadi nggak kayak di Seoul, di Tokyo kalo perusahaan kereta nya beda, tiketnya beda juga... pusiiiinggg... sampe sekarang pun masih rada bingung klo transit di Ikebukuro. Dan kereta ke Tsuruse pun lumayan penuh sesak karena pas jam pulang kantor. Kebayang aja bawa2 koper naik turun di stasiun penuh orang...

Jam 7an akhirnya sampai di guest house. Yang punya rumah dah nungguin dan agak surprise karena saya datang lebih cepat dari perkiraan doi. Setelah basabasi sejenak, langsung ke kamar... yang... wuah.. luas banget buat satu orang. Lantainya pakai tatami, tapi tidurnya di kasur. Ada tivi, wifi, shared wese dan kamar mandi. Seperti sering ditampilkan di drama/anime/manga, wc nya terpisah sama kamar mandi. Kamar mandinya ada dua bagian. Bagian pertama tempat mesin cuci, bagian kedua bagian utama: shower dan bath tub. Aww.. interesting... Jadilah malam itu langsung mandi istirahat sholat trus bobok sambil nonton tivi. Besoknya udah janjian sama calon bos buat ngurus rekening bank dan hape. Mengapa buru-buru? Dilanjut di bagian ke-2....

... bersambung lho ini ....

Comments

Popular posts from this blog

Palbong Bakery House, Cheongju

Karena nonton drama Kim Tak Gu, kisah si anak (haram) boss tukang roti, yang berjumlah 30 episode, dan setiap episode berdurasi 1 jam-an, jadinya terkena cuci otak berupa mengunjungi Palbong Bakery House tempat si Tak Gu belajar menjadi ahli roti. Lokasi shooting-nya ada di Soam-gol, Cheongju. Di kaki sebuah bukit di Sangdang-dong. Seperti lazimnya lokasi shooting, hanya tampak luar sahaja yang sesuai dengan apa yang ditampilkan di drama. Bagian dalam dari Palbong Bakery mungkin di-shoot di lokasi lain. Di Palbong Bakery yang di Cheongju ini isinya sekarang cafe kecil yang juga menjual roti (roti kampung, katanya...) bukannya rotinya si Tak Gu. Di lantai dua, kalau di drama-nya ceritanya adalah dapur roti, aslinya adalah sofa-sofa tempat pengunjung bisa santai-santai menikmati pemandangan kota Cheongju. Di Soam-gol nya sendiri, sebuah kampung dengan gang-gang di kaki gunung, sepertinya juga tempat shooting drama yang lain, soalnya ada foto-foto scene drama dan artis2nya. Se

Walküre 3rd Live - Walküre wa Uragiranai at Yokohama Arena

Jadi tahun ini akhirnya ada kesempatan ikut bermoyasu bersama dengan Walküre di 3rd live event di Yokohama Arena. Itu juga cuma dapat tiket berdiri di belakang baris terakhir di lantai 2, dan dengan sukses nonton setengah panggung dan setengah punggung orang di depan 😆. Sedangkan hari kedua gak dapat tiket dan mau nonton live viewingnya di Toho juga asa kumaha gitu... kalau kata kang Yayan mah kurang greget (tidak sambil menggerek leher pakai lampu TL). Anyway, jadi berikut ini sekilas highlight konsernya. Pagi-pagi habis subuh jadinya langsung melesat ke stasiun ke Shin-Yokohama, berkaca dari pengalaman di masa lalu dalam perihal mengantre buat concert goods. Jadi jam setengah 8an lebih akhirnya sampai di Yokohama Arena dan langsung kucluk-kucluk nyari tempat orang mengantre. Ekspektasinya sih udah mengular tapi ternyata jam segitu baru sekitar ada 30an orang. Yoy!! Mission accomplished! Cukup lah buat bisa dapet goods yang dikecengin. Kecuai kalau 30 orang itu pada bel