Skip to main content

Weekend in San Francisco




Everything was perfect! The weather was good, the sky was clear, the Golden Gate Bridge was fabulous, the ice cream at Sausalito was terrific, the crab was fantastic.... But only $20 left when I spotted Chocolate Heaven... T_T

Comments

maria lubis said…
kalo diet kan ndak bakal menuh-menuhin foto, jadi latar belakangnya bisa lebih jelas ... hahahahaha
hafiz ahmad said…
ya.. jadinya nggak bakal bawain coklat juga ntar pas piknik, dong.. :p
Houari Sabirin said…
@umar:
wekekekek... maaf, klo acaranya seperti ini sih susah dietnya... :D

@pak hapije:
tenang pak... ada kok coklatnya...
hafiz ahmad said…
tapi coklatnya nggak kudu bayar, kan..?
Hendry Tan said…
*mewakili udah* itu oleh2 dari kami buat anak2 yang dateng ke piknik ntar. tenang...tenang... gak bayar. tapi kalo mau dibayar juga oke koq. hihihihihi..... tapi bukan dari chocolate heaven deh itu kayaknya.
i left my heart in san fransisco.. *dung tak dung dung*
Houari Sabirin said…
ho'oh.. saya akhirnya tau kenapa ada lagu seperti itu... ^_^
hafiz ahmad said…
tapi uda hou2 mah left the heart-nya bwt coklat.. :p

Popular posts from this blog

Nonton konser Momusu...

... di Olympic Hall, Olympic Park, Seoul hari minggu kemarin... Karena tak boleh motret dalam ruangan konser, taspun harus dititipin, jadi cuma bisa motret di luaran, di dalam.. ya pake kamera ponsel seadanya. Konsernya sendiri... hmm... not bad. Walaupun sudah tidak mengikuti perkembangan Momusu, tapi karena mereka menyanyikan seluruh single mereka dari Morning Coffee sampai yg terakhir (entah apa), jadi menyenangkan juga (sempat ikut teriak 'oi! oi! oi!' di single2 lama, dan tau2 sudah mengacung2kan tangan di lagu Happy Summer Wedding... hahaha...). Yang cukup mengejutkan, di sini ternyata lebih banyak cewek yg nonton dan histeris, dibandingkan yg biasa di lihat di dvd konser kan biasanya mas mas otaku... Toyyib... toyyib.... hihi...

What is wrong with those Gals?

Di cerita2 Indonesia jaman dulu: Sangkuriang, Roro Mendut, Putri Jambe, semuanya bercerita tentang cewek yang menerima lamaran cowok, tapi dengan syarat mesti membuat sesuatu yang luar biasa. Setelah itu, melihat sang cowok mampu melakukan syarat-syarat yg dia tentukan, dengan segala upaya akhirnya menggagalkan upaya sang cowok dengan berbagai macam tipu daya. Jadi inikah stereotip wanita Indonesia? Daripada menolak, lebih baik membuat sang cowok bahagia terlebih dahulu, setelah itu ditipu? Cuma mendeduksi fakta... tiada maksud menyinggung... ^_^v *kabur...* oh iya, saya belum nerusin Reason #2 ya... ^^;;;

Kunjungan ke Kareem

... bahkan bumbu nasi kebabnya pun dibungkus sampai ke Daejeon.. ntar masak deh di mabes.. Teringat request Umar ttg foto2 di Kareem, saya jadi ngubek2 isi hdd nyari2 itu foto2 jaman berkunjung ke warung kebabnya Anna Maria bukan Roy Marten berjudul Kareem bukan Abdul Jabbar pula... Setelah siang resah, malam gelisah, makan tak enak, tidur tak nyenyak memikirkan raibnya foto2 itu di hdd, akhirnya tadi malam saya temukan teronggok begitu saja di folder dengan judul "New Folder" di notebook (astaga... di sana ternyata...). Jadilah saya upload..