Skip to main content

Kungfu Panda

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Animation
Ceritanya tipikal film silat: mula-mula ada si tokoh utama yg agak beloon atau polos atau ganteng tapi ngga bisa silat/bela diri, tapi kemudian karena sesuatu hal yang tak terduga atau karena bersahabat dengan ahli bela diri, akhirnya ditempa menjadi ahli bela diri dalam waktu kurang dari 2 jam saja (waktu film... hehe), untuk mengalahkan si tokoh jahat yang menjadi jahat karena dendam pribadi ataupun merasa diperlakukan tidak adil oleh si ahli bela diri. Contoh film seperti ini misalnya Karate Kid ataupun film2 silat mandarin jaman kuda.
Anyway, terlepas dari alur cerita yang sedemikian, Kungfu Panda menceritakannya dari sisi seorang, eh seekor panda yang diadopsi anak oleh seekor bangau (or whatsoever deh, ngga jelas burung apa, yg pasti sih burung.. ^_^) yang diharapkan mewarisi bisnis keluarga berjualan ramyon. (yakin deh, itu anaknya anak adopsi... kecuali ada kesalahan genetik atau tertukar di rumah sakit bersalin...) Namun apa lacur, sang anak lebih memilih jadi tokoh kungfu legendaris, menjadi sang terpilih untuk mempelajari 'secret ingredients' jurus kungfu dalam dragon scroll. Sang terpilih diharapkan mampu mengatasi kembalinya si tokoh jahat yang dahulu dilatih oleh sang guru, karena sang maha guru (guru-nya si sang guru) melihat sisi kelam dari si tokoh jahat. Pada akhirnya, sang panda dilatih oleh sang guru, melalui metoda ***** (sensor, biar gak spoiler), yang cocok dengan karakter sang panda. Dan akhirnya menang melawan si tokoh jahat.
Dari segi animasi, banyak adegan2 kungcu (kungfu nan lucu) yang berhasil ditampilkan dengan baik, juga suasana desa di pedalaman gunung tionghoa lengkap dengan gunung2 tinggi menjulang di atas awan, padepokan kungfu, peralatan masak, adegan2 cepat ala film kungfu, dan juga adegan2 lucu.
Kesimpulan: patut ditonton buat anda yang menggemari film kungfu dan kartun, sekali merengkuh danau dua dayung terlampaui. Oh iyah, efek suaranya juga bagus, apalagi kalau punya home theater.
(gambar dari blog.condorcape.com)

Comments

bikinan mana ni pilem? cina? jepang? holiwud?
Houari Sabirin said…
mestinya hollywood, produksi dreamworks, yg ngisi suara ada dustin hoffman, angelina jolie, jacky chan..,
poetoe widhana said…
nonton aaaaaahhhh!!! *goes to the movie* :P
Houari Sabirin said…
si oom jgn nonton sendirian yaaaa... ;)
poetoe widhana said…
iyaaaaa, hoahahahaha :D
Nuri Hapdari said…
hmmm..... pantes subuh2 ada yg bawaain pizza ternyata gara2 pelem ini yah ...... halahhh......
poetoe widhana said…
keren nih film....my favourite quote "Yesterday is history. Tomorrow is a mystery. But today is a gift, and that is why it's called the present."
Houari Sabirin said…
ya iya lah...
btw udah jadi nonton indiana jonesnya belum mbak?
keburu yg lain udah mulai, kungfu panda, hulk, dll dll

Popular posts from this blog

Palbong Bakery House, Cheongju

Karena nonton drama Kim Tak Gu, kisah si anak (haram) boss tukang roti, yang berjumlah 30 episode, dan setiap episode berdurasi 1 jam-an, jadinya terkena cuci otak berupa mengunjungi Palbong Bakery House tempat si Tak Gu belajar menjadi ahli roti. Lokasi shooting-nya ada di Soam-gol, Cheongju. Di kaki sebuah bukit di Sangdang-dong. Seperti lazimnya lokasi shooting, hanya tampak luar sahaja yang sesuai dengan apa yang ditampilkan di drama. Bagian dalam dari Palbong Bakery mungkin di-shoot di lokasi lain. Di Palbong Bakery yang di Cheongju ini isinya sekarang cafe kecil yang juga menjual roti (roti kampung, katanya...) bukannya rotinya si Tak Gu. Di lantai dua, kalau di drama-nya ceritanya adalah dapur roti, aslinya adalah sofa-sofa tempat pengunjung bisa santai-santai menikmati pemandangan kota Cheongju. Di Soam-gol nya sendiri, sebuah kampung dengan gang-gang di kaki gunung, sepertinya juga tempat shooting drama yang lain, soalnya ada foto-foto scene drama dan artis2nya. Se

Walküre 3rd Live - Walküre wa Uragiranai at Yokohama Arena

Jadi tahun ini akhirnya ada kesempatan ikut bermoyasu bersama dengan Walküre di 3rd live event di Yokohama Arena. Itu juga cuma dapat tiket berdiri di belakang baris terakhir di lantai 2, dan dengan sukses nonton setengah panggung dan setengah punggung orang di depan 😆. Sedangkan hari kedua gak dapat tiket dan mau nonton live viewingnya di Toho juga asa kumaha gitu... kalau kata kang Yayan mah kurang greget (tidak sambil menggerek leher pakai lampu TL). Anyway, jadi berikut ini sekilas highlight konsernya. Pagi-pagi habis subuh jadinya langsung melesat ke stasiun ke Shin-Yokohama, berkaca dari pengalaman di masa lalu dalam perihal mengantre buat concert goods. Jadi jam setengah 8an lebih akhirnya sampai di Yokohama Arena dan langsung kucluk-kucluk nyari tempat orang mengantre. Ekspektasinya sih udah mengular tapi ternyata jam segitu baru sekitar ada 30an orang. Yoy!! Mission accomplished! Cukup lah buat bisa dapet goods yang dikecengin. Kecuai kalau 30 orang itu pada bel