Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2009

Idul Fitri 2009, KBRI Seoul

Karena lebaran kali ini bertepatan dengan 1 Syawal, yang mana terjadi pada hari Minggu, maka inilah saatnya mengabdikan seluruh jiwa dan raga untuk mudik menuju kampung halaman di KBRI di Seoul. Berangkat malam Minggu sehabis berbuka express di rumah pak preman, sampai di KBRI jam 10 malam lebih, langsung cabs ke mushola di lantai 2, ketemu Mentri Keuangan/Dr. Cinta Kurnia. Setelah itu makan malam kalap ala alumni SMA 2 Bandung (hahahaha.. kok kebetulan sekali ya?), yakni 3 ekor ayam. Di sana ketemu juga anak-anak KAISTe yang baru pulang nonton paha wanita Korea SeonyeoShidae di Asian Song Festival. Malam itu, di sekitar KBRI, mulai dari stasiun Daebang, sudah serasa mirip kampung Indonesia saja. Belum pernah liat orang Indonesia sebanyak itu di luar Indonesia. Mulai dari depan stasiun, lalu yang foto-foto di jembatan Saetgang, yang ngumpul2 di Ankara Park, yang nongkrong di warung2 dan cafe2 sekitar KBRI... semuanya Indonesia (walaupun kebanyakan yang terdengar boso Jowo...). Sekitar

Buko basamo mahasiswo Indonesio (2009 edition)

Melanjutken tradisi buko basamo di Daejeon, 2006 , 2007 , 2008 , kali ini diadakan dengan mengundang segenap warga wilayah 2 termasuk dari Cheonan (baru ngeh, tahun 2005 tidak ada buko basamo yah, mungkin karena pesertanya cuma saya, kangmas Danu, ajudan Aguse, Hendry, Tonny dan mami, yg kesemuanya tidak punya mabes.. hehe..). Diadakan di banquet hall gedung ICC lantai 9 dengan makanan seadanya tapi tetap meriah.

Procedural Diagnosis ala Korea

Awal puasa ini, karena cuaca musim panas lumayan panas (hence, disebut musim hareudang), sedangkan di dalam ruangan ac lumayan kencang dan dingin, semuanya berpadu dengan perut yang baru saja dikosongkan, hasilnya kena flu lumayan berat. Hidung tersumbat, lanjut ke kepala pening di sisi yang sama dengan lobang hidung yang tersumbat, termasuk ingus yang dengan cerianya keluar tak kenal lelah dan tak lupa sedikit batuk. Setelah 2 kali neozep tidak mempan, akhirnya sore-sore memutuskan untuk periksa dokter di rumah sakit, itu juga setelah disuruh pulang sama si babe melihat saya berkerudung selimut di lab sambil terbatuk-batuk (mungkin juga khawatir saya terkena flu babi, walaupun saya gak pernah bobok sama babi). Karena gak tau ke mana di rumah sakit harus menghubungi dokter di sebelah mana, ternyata sama petugas resepsionisnya dimasukkan ke ruang gawat darurat. Masuk ruang gawat darurat, disuruh tunggu beberapa saat, gak lama datang deh susternya bawa-bawa pengukur suhu dan pengukur t