Skip to main content

Buko basamo mahasiswo Indonesio (2009 edition)




Melanjutken tradisi buko basamo di Daejeon, 2006, 2007, 2008, kali ini diadakan dengan mengundang segenap warga wilayah 2 termasuk dari Cheonan (baru ngeh, tahun 2005 tidak ada buko basamo yah, mungkin karena pesertanya cuma saya, kangmas Danu, ajudan Aguse, Hendry, Tonny dan mami, yg kesemuanya tidak punya mabes.. hehe..). Diadakan di banquet hall gedung ICC lantai 9 dengan makanan seadanya tapi tetap meriah.

Comments

ummiee 23 said…
abanggg poto ini kok k....e....r....e....n.... ;))
ummiee 23 said…
bose posenya kayak kakek2 ....
ummiee 23 said…
ternyata ada sesi cuci piringgg ... maap maap gk bisa hadir pd sesi ini ... huhuhu .
wuiiiii rameeeee skrg yak...
sampe pake hall segala =D
itu hall di mana?
Houari Sabirin said…
hall di lantai 9... saya juga baru 3 minggu yg lalu di icu ada hall ini :D
hafiz ahmad said…
pak, gimana buko basamo 2010-nya sekalian di negara tetangga aja.. xi xi xi
Houari Sabirin said…
insya Allah, kalau memang rejeki, pasti deh disambangi :D
itu megang kamera-nya.. amatiran bgt sih! :))

Popular posts from this blog

Nonton konser Momusu...

... di Olympic Hall, Olympic Park, Seoul hari minggu kemarin... Karena tak boleh motret dalam ruangan konser, taspun harus dititipin, jadi cuma bisa motret di luaran, di dalam.. ya pake kamera ponsel seadanya. Konsernya sendiri... hmm... not bad. Walaupun sudah tidak mengikuti perkembangan Momusu, tapi karena mereka menyanyikan seluruh single mereka dari Morning Coffee sampai yg terakhir (entah apa), jadi menyenangkan juga (sempat ikut teriak 'oi! oi! oi!' di single2 lama, dan tau2 sudah mengacung2kan tangan di lagu Happy Summer Wedding... hahaha...). Yang cukup mengejutkan, di sini ternyata lebih banyak cewek yg nonton dan histeris, dibandingkan yg biasa di lihat di dvd konser kan biasanya mas mas otaku... Toyyib... toyyib.... hihi...

What is wrong with those Gals?

Di cerita2 Indonesia jaman dulu: Sangkuriang, Roro Mendut, Putri Jambe, semuanya bercerita tentang cewek yang menerima lamaran cowok, tapi dengan syarat mesti membuat sesuatu yang luar biasa. Setelah itu, melihat sang cowok mampu melakukan syarat-syarat yg dia tentukan, dengan segala upaya akhirnya menggagalkan upaya sang cowok dengan berbagai macam tipu daya. Jadi inikah stereotip wanita Indonesia? Daripada menolak, lebih baik membuat sang cowok bahagia terlebih dahulu, setelah itu ditipu? Cuma mendeduksi fakta... tiada maksud menyinggung... ^_^v *kabur...* oh iya, saya belum nerusin Reason #2 ya... ^^;;;

Kunjungan ke Kareem

... bahkan bumbu nasi kebabnya pun dibungkus sampai ke Daejeon.. ntar masak deh di mabes.. Teringat request Umar ttg foto2 di Kareem, saya jadi ngubek2 isi hdd nyari2 itu foto2 jaman berkunjung ke warung kebabnya Anna Maria bukan Roy Marten berjudul Kareem bukan Abdul Jabbar pula... Setelah siang resah, malam gelisah, makan tak enak, tidur tak nyenyak memikirkan raibnya foto2 itu di hdd, akhirnya tadi malam saya temukan teronggok begitu saja di folder dengan judul "New Folder" di notebook (astaga... di sana ternyata...). Jadilah saya upload..