Skip to main content

Cinnamon spice cookie


Karena merasa pede "berhasil" bikin pepero, jadinya pengen nyoba bikin kue kering seperti batangnya pepero itu. Tapi kalau ngikut resep batang pepero doang kok rasanya kuenya hambar ya, gak ada rasa-rasa nya gtu.
Jadinya, resep batang pepero yg kemaren itu dimodif dikit: tambah tepung gula, vanilla, dan bumbu cinnamon spice dari oatmeal. Jadi oatmeal quaker yg cinnamon spice disaring, dapat lah si bumbunya itu, 2 kantong dapat 10 gram.
Eh ternyata pas semua diaduk, adonannya terlalu lengket, jadinya kenyal-kenyal gtu dan pas mau dicetak malah nempel ke talenan. Jadi pas mo dipindah ke loyang malah melar  ̄0 ̄
Anyway, kemudian setelah dicetak bentung binatang2 yang "lucu pisan!!!", lalu dipanggang pada suhu sekitar 170an C selama 20min. Hasilnya aneh sih tapi rasanya lumayan lah dan teksturnya juga agak kriuk-kriuk.
Tapi masih harus banyak belajar bikin kue kering nampaknya...

Comments

Popular posts from this blog

Nonton konser Momusu...

... di Olympic Hall, Olympic Park, Seoul hari minggu kemarin... Karena tak boleh motret dalam ruangan konser, taspun harus dititipin, jadi cuma bisa motret di luaran, di dalam.. ya pake kamera ponsel seadanya. Konsernya sendiri... hmm... not bad. Walaupun sudah tidak mengikuti perkembangan Momusu, tapi karena mereka menyanyikan seluruh single mereka dari Morning Coffee sampai yg terakhir (entah apa), jadi menyenangkan juga (sempat ikut teriak 'oi! oi! oi!' di single2 lama, dan tau2 sudah mengacung2kan tangan di lagu Happy Summer Wedding... hahaha...). Yang cukup mengejutkan, di sini ternyata lebih banyak cewek yg nonton dan histeris, dibandingkan yg biasa di lihat di dvd konser kan biasanya mas mas otaku... Toyyib... toyyib.... hihi...

What is wrong with those Gals?

Di cerita2 Indonesia jaman dulu: Sangkuriang, Roro Mendut, Putri Jambe, semuanya bercerita tentang cewek yang menerima lamaran cowok, tapi dengan syarat mesti membuat sesuatu yang luar biasa. Setelah itu, melihat sang cowok mampu melakukan syarat-syarat yg dia tentukan, dengan segala upaya akhirnya menggagalkan upaya sang cowok dengan berbagai macam tipu daya. Jadi inikah stereotip wanita Indonesia? Daripada menolak, lebih baik membuat sang cowok bahagia terlebih dahulu, setelah itu ditipu? Cuma mendeduksi fakta... tiada maksud menyinggung... ^_^v *kabur...* oh iya, saya belum nerusin Reason #2 ya... ^^;;;

Kunjungan ke Kareem

... bahkan bumbu nasi kebabnya pun dibungkus sampai ke Daejeon.. ntar masak deh di mabes.. Teringat request Umar ttg foto2 di Kareem, saya jadi ngubek2 isi hdd nyari2 itu foto2 jaman berkunjung ke warung kebabnya Anna Maria bukan Roy Marten berjudul Kareem bukan Abdul Jabbar pula... Setelah siang resah, malam gelisah, makan tak enak, tidur tak nyenyak memikirkan raibnya foto2 itu di hdd, akhirnya tadi malam saya temukan teronggok begitu saja di folder dengan judul "New Folder" di notebook (astaga... di sana ternyata...). Jadilah saya upload..