Skip to main content

Seoul, awal Mei 2013

Ceritanya lg kumet (kusut dan mumet), dan kangen juga, jadi tau2 Sabtu sore dan malam sudah di Seoul.
Ke Insa-dong lagi setelah kunjungan sebelumnya tahun 2005. Entah apa yg berubah, mungkin banyak, tapi baru tau kalo di belakang-belakangnya Insa-dong banyak alley2 (apa alley... oh, gang), banyak gang2 tempat restoran2.
Lampion-furnished Cheonggyecheon

Habis makan malam lanjut jalan kaki ke Cheonggyecheon. Pas lagi ada dipasang lampion-lampion dan patung lampion. Katanya menyambut hari Budha. Plus di pangkal nya Cheonggyecheon lagi ada semacam penggalangan dana, tapi dilakukan dengan unik. Jadi ada semacam kolam (atau tepatnya wadah gede berukuran luas persegi panjang, ga ada airnya pun), ditengahnya ada baskom. Nah yg mo donasi disuruh lempar koin ke dalamnya. Kalo berhasil, dapat Pepero. Entah berapa ratus ribu orang yg ga berhasil, yg jelas si kolam itu udah penuh uang recehan. Belum pernah lihat sebelumnya uang berserakan sebanyak itu heheheh.
Oh di tengah kolam tadi, ada panggung berputar, di atasnya ada piano. Pengunjung yg mau menyumbangkan dentingan piano dipersilahkan bermain. Pas tadi ke sana, yg main anak2 kecil. Uh jago2 pisan...
Dari sana, lanjut acara rutin malam minggu (minggu kemaren nggak sih, soalnya cape habis nntn Iron man.. cape hati liat suit nya dihancur2kan begitu saja demi seorang wanita.. ( ̄▽ ̄)). Acara rutin malam minggu dari MaBoK alias Masyarakat Bowling Kaist-ina. Main boling tiap wiken. Program mulai minggu ini buat yours truly adalah berlatih putaran spin. Soalnya, hasil nonton di Youtube, kalo bola berputar spin pas kena pin (pada posisi yg tepat, tentunya), tabrakannya bakal lebih keras. Oh, yg dimaksud spin maksud saya adalah bolanya belok pas melenggang di alley nya bowling itu (ya kira2 gtu lah).
Hasil nonton Youtube juga, jadi teorinya adalah pergelangan tangan diputar searah horizontal saat bola hendak menyentuh lantai. Demikian teorinya. Tidak semudah yang diharapkan. Ternyata perlu banyak berlatih. Dari 30 lemparan (kan mainnya 3 games), game ke-1 hasilnya perfect... perfectly failed maksudnya ( ̄▽ ̄). Tapi game ke-2 dan ke-3 mulai ada peningkatan. Sempat strike pula. In style. Jadi bolanya sempat nyusurin sisi gutter, tapi pas deket2 ujung dia mulai belok ke tengah dan... POW! strike! in style! and that was the only one ╮(╯▽╰)╭ habis itu kembali normal (failednya) haha..
Yang pasti, tekniknya udah mulai kerasa.. Kerasa ke pergelangan tangan yg pegel2... Masih harus rajin berlatih demi spin yang lebih indah dan strike yg lebih banyak (btw, 3 minggu sebelumnya bikin rekor pribadi 8 strikes dari 3 games... yeeyy... y^o^y )
Dan ini pagi2 masih di Seoul, numpang ngehotel sama pegawai Samsung di Sinsa. Habis berendam nikmat...
Hari ini mo kemana yaa...
Thank God for letting me meet the one I missed.
Rabbighfirli...

Comments

Popular posts from this blog

Palbong Bakery House, Cheongju

Karena nonton drama Kim Tak Gu, kisah si anak (haram) boss tukang roti, yang berjumlah 30 episode, dan setiap episode berdurasi 1 jam-an, jadinya terkena cuci otak berupa mengunjungi Palbong Bakery House tempat si Tak Gu belajar menjadi ahli roti. Lokasi shooting-nya ada di Soam-gol, Cheongju. Di kaki sebuah bukit di Sangdang-dong. Seperti lazimnya lokasi shooting, hanya tampak luar sahaja yang sesuai dengan apa yang ditampilkan di drama. Bagian dalam dari Palbong Bakery mungkin di-shoot di lokasi lain. Di Palbong Bakery yang di Cheongju ini isinya sekarang cafe kecil yang juga menjual roti (roti kampung, katanya...) bukannya rotinya si Tak Gu. Di lantai dua, kalau di drama-nya ceritanya adalah dapur roti, aslinya adalah sofa-sofa tempat pengunjung bisa santai-santai menikmati pemandangan kota Cheongju. Di Soam-gol nya sendiri, sebuah kampung dengan gang-gang di kaki gunung, sepertinya juga tempat shooting drama yang lain, soalnya ada foto-foto scene drama dan artis2nya. Se

Walküre 3rd Live - Walküre wa Uragiranai at Yokohama Arena

Jadi tahun ini akhirnya ada kesempatan ikut bermoyasu bersama dengan Walküre di 3rd live event di Yokohama Arena. Itu juga cuma dapat tiket berdiri di belakang baris terakhir di lantai 2, dan dengan sukses nonton setengah panggung dan setengah punggung orang di depan 😆. Sedangkan hari kedua gak dapat tiket dan mau nonton live viewingnya di Toho juga asa kumaha gitu... kalau kata kang Yayan mah kurang greget (tidak sambil menggerek leher pakai lampu TL). Anyway, jadi berikut ini sekilas highlight konsernya. Pagi-pagi habis subuh jadinya langsung melesat ke stasiun ke Shin-Yokohama, berkaca dari pengalaman di masa lalu dalam perihal mengantre buat concert goods. Jadi jam setengah 8an lebih akhirnya sampai di Yokohama Arena dan langsung kucluk-kucluk nyari tempat orang mengantre. Ekspektasinya sih udah mengular tapi ternyata jam segitu baru sekitar ada 30an orang. Yoy!! Mission accomplished! Cukup lah buat bisa dapet goods yang dikecengin. Kecuai kalau 30 orang itu pada bel