Skip to main content

3 LCC 1 Week


Jadi seminggu kemaren di sekitaran tahun baru 2017ceritanya menikmati tiga LCC yang berbeda dalam perjalanan PP Narita<->Bandung. Berikut sekilas penilaian sang traveller tentang ketiga LCC tersebut, mungkin bisa jadi bahan renungan buat yang mau jalan2 geje:
1) Tigerair
- Pramugarinya bertampang lembut dan manis (kenapa pramugari duluan yang dinilai?) 😎
- Bahasa Inggris awak kabinnya baik dan mudah dimengerti.
- Ngga ada terminal khusus baik di NRT, TPE maupun BKI
- Koper kabin dan tas punggung masing-masing ditimbang karena maksimal bawaan 10kg, tapi nggak strict2 amat, misalnya koper yg 6.3kg ditandain jadi 6kg.
2) Air Asia
- Pramugarinya bertampang judes, tapi lumayan ramah
- Bahasa Inggrisnya paling bagus di antara dua yang lain, terutama yang jurusan Bandung-KL... tapi semuanya bernuansa Malaylish, mungkin gurunya sama kali ya.
- Punya terminal khusus di KL, KLIA2, yang bener2 keren. Pertama naik AA singgah di KLIA2 itu tahun 2012 kalo ga salah, terminalnya masih kayak terminal bis, sekarang nampak lebih besar dan megah daripada NRT (apalagi CGK.. eeh..)
- Walaupun ada persyaratan ukuran dan berat bawaan buat kabin, tapi samasekali nggak ditimbang dan diperiksa.
3) Peach
- Pramugarinya ramah sebagaimana semua layanan di Jepang
- Bahasa Inggrisnya, tergantung point of view. Dari satu sisi kawaii, dari satu sisi susah dimengerti 🤣
- Punya terminal khusus di KIX, sederhana dan bersahaja.
- Ada persyaratan buat bawaan kabin di pangkal tempat antrian check-in, tapi yang diperiksa cuma koper aja. Maksimal 2 bawaan, 10kg.
Common verdict:
- Intinya nggak ada yang underperform dari ketiga LCC ini, pesawatnya juga baik, bagus dan terawat. Take-off dan landingnya empuk dan ramah pantat. 👍

Comments

Popular posts from this blog

Palbong Bakery House, Cheongju

Karena nonton drama Kim Tak Gu, kisah si anak (haram) boss tukang roti, yang berjumlah 30 episode, dan setiap episode berdurasi 1 jam-an, jadinya terkena cuci otak berupa mengunjungi Palbong Bakery House tempat si Tak Gu belajar menjadi ahli roti. Lokasi shooting-nya ada di Soam-gol, Cheongju. Di kaki sebuah bukit di Sangdang-dong. Seperti lazimnya lokasi shooting, hanya tampak luar sahaja yang sesuai dengan apa yang ditampilkan di drama. Bagian dalam dari Palbong Bakery mungkin di-shoot di lokasi lain. Di Palbong Bakery yang di Cheongju ini isinya sekarang cafe kecil yang juga menjual roti (roti kampung, katanya...) bukannya rotinya si Tak Gu. Di lantai dua, kalau di drama-nya ceritanya adalah dapur roti, aslinya adalah sofa-sofa tempat pengunjung bisa santai-santai menikmati pemandangan kota Cheongju. Di Soam-gol nya sendiri, sebuah kampung dengan gang-gang di kaki gunung, sepertinya juga tempat shooting drama yang lain, soalnya ada foto-foto scene drama dan artis2nya. Se

Walküre 3rd Live - Walküre wa Uragiranai at Yokohama Arena

Jadi tahun ini akhirnya ada kesempatan ikut bermoyasu bersama dengan Walküre di 3rd live event di Yokohama Arena. Itu juga cuma dapat tiket berdiri di belakang baris terakhir di lantai 2, dan dengan sukses nonton setengah panggung dan setengah punggung orang di depan 😆. Sedangkan hari kedua gak dapat tiket dan mau nonton live viewingnya di Toho juga asa kumaha gitu... kalau kata kang Yayan mah kurang greget (tidak sambil menggerek leher pakai lampu TL). Anyway, jadi berikut ini sekilas highlight konsernya. Pagi-pagi habis subuh jadinya langsung melesat ke stasiun ke Shin-Yokohama, berkaca dari pengalaman di masa lalu dalam perihal mengantre buat concert goods. Jadi jam setengah 8an lebih akhirnya sampai di Yokohama Arena dan langsung kucluk-kucluk nyari tempat orang mengantre. Ekspektasinya sih udah mengular tapi ternyata jam segitu baru sekitar ada 30an orang. Yoy!! Mission accomplished! Cukup lah buat bisa dapet goods yang dikecengin. Kecuai kalau 30 orang itu pada bel