Sudah lama tidak posting soal masak memasak, kali ini bukan masak memasak tapi juga tentang makanan yang saya beri nama "rujak". Karena sebenarnya makanan ini bukanlah rujak, karena ada syarat-syarat rujak yang tidak terpenuhi seperti gula merah dan cengek, tapi menurut saya rasanya menyerupai rujak.
Jadi, teringat waktu kecil pernah makan jambu air yang dipetik dengan cara naik ke atap rumah uak (kakaknya emak), sambil membawa cengek, garam, dan gula merah serta peralatan seadanya. Kemudian saya teringat buah pir Korea yang gede itu, yang rasanya mirip jambu air, sekaligus teringat pula ada setoples sambel terasi Kokita di kulkas.
Jadi deh...
Rujak jadi-jadian, yang nikmat disantap sambil nonton di malam musim panas yang panas dan eungaphh... sambil bernyanyi, bersama kak Feri, "Inikah namanya rujak... oh inikah rujak.."...
Jadi, teringat waktu kecil pernah makan jambu air yang dipetik dengan cara naik ke atap rumah uak (kakaknya emak), sambil membawa cengek, garam, dan gula merah serta peralatan seadanya. Kemudian saya teringat buah pir Korea yang gede itu, yang rasanya mirip jambu air, sekaligus teringat pula ada setoples sambel terasi Kokita di kulkas.
Jadi deh...
Rujak jadi-jadian, yang nikmat disantap sambil nonton di malam musim panas yang panas dan eungaphh... sambil bernyanyi, bersama kak Feri, "Inikah namanya rujak... oh inikah rujak.."...
Comments
4MGs detected....
punya gw dah di boyong semua ke jakarta.....
yang kedua, yg difoto sendirian aja
(hampura mbak nur, masih pengen numpang makan di mabes.. hehe)