Skip to main content

A Visit to Xi'an




Kedua kalinya menginjak tengah-tengah dunia, kali ini lebih ke tengah dikit, ke Xi'an, kota yang terkenal dengan patung2 terracotta army (pasukan kaisar Qin), mesjid besar, dan beragam historical place seperti benteng yang mengelilingi kota, pagoda bertingkat, taman raja, etc etc yg banyak tak terkunjungi -_-;;; Untungnya hotel tempat nginap ada di tengah kota, jadi malam2 masih bisa ngider cari makan ke Muslim street, cari makanan halal nan murah, foto sana sini secukupnya, naik bis kota yang terbuat dari kaleng XD (jauh dekat 1 yuan, kalau ada kondektur 2 yuan). Mungkin memang waktunya kurang tepat, tapi selama di sana, langitnya selalu ditutup kabut, entah debu atau emang polusi, tak pernah melihat awan selama di sana, kecuali beberapa saat di pagi hari di hari terakhir (soalnya malamnya hujan rada lebat).
Beberapa malam, makan malam di Muslim street, makan chinese food yg halal dan berkolesterol tinggi :D Sambil lihat-lihat keramaian, kaki lima, orang2 jualan makanan-makanan khas Xi'an, pernak pernik, rokok, mainan, alat sulap, layangan, sampe penyewaan teleskop segala :D Sayangnya gak menemukan toko komik seperti waktu di Shenzhen.
Hari Jumat sore, karena saran temen lab sebelah dan bapak NTT ("you must go there!"), akhirnya pergi juga melihat terracotta army. Dari sebuah website tur China, katanya kalau mau ke sana dari kota, yg murah (soalnya anak lab sebelah naik taksi ke sana pp kena 400 yuan) itu naik bis dari stasiun kereta. Jadi dari hotel, naik taksi ke stasiun kereta, ternyata besar banget dan halamannya cukup luas (dibandingkan stasiun seoul atau daejeon). Setelah berkelana beberapa saat, ketemu juga bisnya (setelah menolak beberapa calo). Ternyata tempatnya cukup jauh, 1.5 jam naik bis, satu kali jalan 7 yuan, ongkos masuknya 90 yuan. Isinya? ya patung2 itu.. banyak banget..
Hari Sabtu pagi, sebelum berangkat pulang ke bandara, disempet2in ke Great Masjid Xi'an. Mesjidnya bener2 gak kayak mesjid, soalnya arsitekturnya China, tapi ada beberapa kaligrafi dari Quran, sayang gak sempat sholat di sana.
Summary: patut dikunjungi sekali lagi!

Comments

Maseko Sakazawa said…
keren kang.. itu prajurit banyak banget ya??? katanya emang aslinya diawetkan? alias mumified?!?!
Houari Sabirin said…
enggak, itu emang dibikin patungnya tiap tentara, tapi bukan mumi
Nuri Hapdari said…
jiga pelem mummy return...
Nuri Hapdari said…
aaaa... jiga kieu thooo....
Nuri Hapdari said…
aya tulisan wilujeng sumping teu???
Houari Sabirin said…
eta nu kedua lain dibacana wilujeng sumping?
puti sabirin said…
Waaa... Karimuun... miss...
puti sabirin said…
O ini yang ada di national g***raph*c
puti sabirin said…
Beda2 ya mukanya... :o
puti sabirin said…
Hahah yang tadi... :D
puti sabirin said…
kriminil ih... :DD
puti sabirin said…
Kayak restoran ada meja2 n kursinya :D
puti sabirin said…
Ehh ada yang pake kopiah ^v^

Popular posts from this blog

Nonton konser Momusu...

... di Olympic Hall, Olympic Park, Seoul hari minggu kemarin... Karena tak boleh motret dalam ruangan konser, taspun harus dititipin, jadi cuma bisa motret di luaran, di dalam.. ya pake kamera ponsel seadanya. Konsernya sendiri... hmm... not bad. Walaupun sudah tidak mengikuti perkembangan Momusu, tapi karena mereka menyanyikan seluruh single mereka dari Morning Coffee sampai yg terakhir (entah apa), jadi menyenangkan juga (sempat ikut teriak 'oi! oi! oi!' di single2 lama, dan tau2 sudah mengacung2kan tangan di lagu Happy Summer Wedding... hahaha...). Yang cukup mengejutkan, di sini ternyata lebih banyak cewek yg nonton dan histeris, dibandingkan yg biasa di lihat di dvd konser kan biasanya mas mas otaku... Toyyib... toyyib.... hihi...

What is wrong with those Gals?

Di cerita2 Indonesia jaman dulu: Sangkuriang, Roro Mendut, Putri Jambe, semuanya bercerita tentang cewek yang menerima lamaran cowok, tapi dengan syarat mesti membuat sesuatu yang luar biasa. Setelah itu, melihat sang cowok mampu melakukan syarat-syarat yg dia tentukan, dengan segala upaya akhirnya menggagalkan upaya sang cowok dengan berbagai macam tipu daya. Jadi inikah stereotip wanita Indonesia? Daripada menolak, lebih baik membuat sang cowok bahagia terlebih dahulu, setelah itu ditipu? Cuma mendeduksi fakta... tiada maksud menyinggung... ^_^v *kabur...* oh iya, saya belum nerusin Reason #2 ya... ^^;;;

Kunjungan ke Kareem

... bahkan bumbu nasi kebabnya pun dibungkus sampai ke Daejeon.. ntar masak deh di mabes.. Teringat request Umar ttg foto2 di Kareem, saya jadi ngubek2 isi hdd nyari2 itu foto2 jaman berkunjung ke warung kebabnya Anna Maria bukan Roy Marten berjudul Kareem bukan Abdul Jabbar pula... Setelah siang resah, malam gelisah, makan tak enak, tidur tak nyenyak memikirkan raibnya foto2 itu di hdd, akhirnya tadi malam saya temukan teronggok begitu saja di folder dengan judul "New Folder" di notebook (astaga... di sana ternyata...). Jadilah saya upload..