Skip to main content

Gubong Mountain


Tradisi naik gunung di Hari Anak Nasional (2009: Bomun-san, 2010: Gyejok-san (diundur 3 hari sih soalnya jenguk Mas Her...) ), tahun ini pergi ke Gubong-san, di selatan Seodaejeon. Tidak terlalu sulit dari arah mata air Yaksuteo di Gasuwon-dong, tapi turunnya lewat sisi barat ke arah Wonnae-dong bus terminal lumayan bikin repot karena medannya terjal berbatu.
Anyway, pemandangan dari puncak Gubong-san cukup menarik. Di sisi utara kita bisa lihat bagian dari Seogu yang sedang giat-giatnya membangun. Di sisi selatan pemandangan perbukitan sekitar Jangtae-san dan Noru-san di belokan sungai Gapcheon.

Comments

mmhhhh keren ini cheff kita, panjat tebing (ini trik kamera atau betulan yachhhh) hehehehehe
Tapi mantap bos foto2nya
Houari Sabirin said…
hehe... ini 50% trik kamera sih, tapi itu tebingnya emang kira2 75% terjalnya
bagus sekali ya ... tentram kesannya
Houari Sabirin said…
iya kang... niat banget itu bikin panggung di puncak bukit :)
klo mrk lagi jalan2 di benua sini, sama aja tuh jaket & topinya =))
Houari Sabirin said…
menjaga tradisi? hehehe

Popular posts from this blog

Nonton konser Momusu...

... di Olympic Hall, Olympic Park, Seoul hari minggu kemarin... Karena tak boleh motret dalam ruangan konser, taspun harus dititipin, jadi cuma bisa motret di luaran, di dalam.. ya pake kamera ponsel seadanya. Konsernya sendiri... hmm... not bad. Walaupun sudah tidak mengikuti perkembangan Momusu, tapi karena mereka menyanyikan seluruh single mereka dari Morning Coffee sampai yg terakhir (entah apa), jadi menyenangkan juga (sempat ikut teriak 'oi! oi! oi!' di single2 lama, dan tau2 sudah mengacung2kan tangan di lagu Happy Summer Wedding... hahaha...). Yang cukup mengejutkan, di sini ternyata lebih banyak cewek yg nonton dan histeris, dibandingkan yg biasa di lihat di dvd konser kan biasanya mas mas otaku... Toyyib... toyyib.... hihi...

What is wrong with those Gals?

Di cerita2 Indonesia jaman dulu: Sangkuriang, Roro Mendut, Putri Jambe, semuanya bercerita tentang cewek yang menerima lamaran cowok, tapi dengan syarat mesti membuat sesuatu yang luar biasa. Setelah itu, melihat sang cowok mampu melakukan syarat-syarat yg dia tentukan, dengan segala upaya akhirnya menggagalkan upaya sang cowok dengan berbagai macam tipu daya. Jadi inikah stereotip wanita Indonesia? Daripada menolak, lebih baik membuat sang cowok bahagia terlebih dahulu, setelah itu ditipu? Cuma mendeduksi fakta... tiada maksud menyinggung... ^_^v *kabur...* oh iya, saya belum nerusin Reason #2 ya... ^^;;;

Kunjungan ke Kareem

... bahkan bumbu nasi kebabnya pun dibungkus sampai ke Daejeon.. ntar masak deh di mabes.. Teringat request Umar ttg foto2 di Kareem, saya jadi ngubek2 isi hdd nyari2 itu foto2 jaman berkunjung ke warung kebabnya Anna Maria bukan Roy Marten berjudul Kareem bukan Abdul Jabbar pula... Setelah siang resah, malam gelisah, makan tak enak, tidur tak nyenyak memikirkan raibnya foto2 itu di hdd, akhirnya tadi malam saya temukan teronggok begitu saja di folder dengan judul "New Folder" di notebook (astaga... di sana ternyata...). Jadilah saya upload..