Tulisan ini adalah bagian dari jalan-jalan ke Barcelona.
Setiap berangkat dari hotel ke tempat conference di La Salle University, selalu melihat bukit dengan menara di atasnya. Karena penasaran seperti apa dan ada apa di sana, hari Jumat sore sehabis istirahat sholat di hotel, diniatin nyoba ke sana. Berdasarkan petunjuk peta wisata, ternyata dari stasiun subway dekat hotel lumayan dekat, ke ujungnya si line... berapa, lupa... subway.
Karena letak stasiunnya di bukit, jadi ternyata pas mau ke pintu keluar mau gaya pake tangga, nyatanya naiknya jauuuuhhh... Sampe pintu keluar udah mendesah-desah. Dari sana, jalan ke simpang seberang, ada halte buat naik trem. Trem tua berdinding kayu berwarna biru. Yang kalau turun nyetirnya di bawah, kalo naik nyetirnya pindah ke depan. Pakai brosur wisata yang disediakan di hotel, naik si trem ini dapat diskon (model bisnis yang menyenangkan buat para turis, hampir semua fasilitas wisata bisa dapat diskon dari si brosur itu) buat wangbok alias pulang pergi.
Di ujung atas pemberhentian terakhir trem ini, ada stasiun funicular untuk naik ke puncak bukit yang dimaksud. Btw, funicular? Funicular itu semacam kereta tapi relnya curam mengikuti kemiringan bukit (baca di wiki deh selengkapnya). Ini funicular kedua saya di Barcelona (dan didunia?), yang sebelumnya funicular waktu ke Parc Montjuic (kelak yang ke-3 adalah funicular ke Victoria Park, HK). Tanjakannya lumayan curam. Dari bawah sampe ke ujungnya kira-kira... gak sampe 15 menit. Sepanjang perjalanan dari bawah ke atas kita bisa lihat pemandangan kota Barcelona, kalau gak diselingin sama pohon-pohon.
Di ujungnya, di atas, ternyata ada taman bermain Tibidabo. Semacam amusement park kecil (gak kecil-kecil amat sih), yang satu kompleks ama gereja. Di sini selain bisa main-main atraksi macam kora-kora, merry go round, dan lain-lain, juga ada beranda untuk melihat seluruh kota Barcelona.
Pemandangan yang sangat menarik.
Lebih indah lagi kalau senja hari pas matahari terbenam.
Apalagi kalau ada kekasih.
Ha ha.
Comments