Skip to main content

Pepero day


So, today was pepero day. Strategi bisnis perusahaan Lotte untuk membuat produknya laku (meski hanya pada sekitaran hari ini). Dan membuat saya penasaran ingin bikin pepero sendiri.
Setelah mengebrowse beberapa websites, terutama via Naver, resep dan cara membuatnya ternyata nampak tidak sulit. Si rotinya sendiri bahannya ternyata cuma tepung, mentega dan telur (gak pakai gula pun!). Nampak sehat. Sedangkan si coklatnya... gampanglah itu mah, tinggal kocek kocek coklat pakai mentega dan susu dalam panci.
Benarkah demikian?
Sampai adonan, its ok. Tidak ada masalah. Bikin roti isi rendang saja (pernah) bisa.. ahahaha..
Nah waktu mau dibentuk biar kayak batangan gitu. Ternyata tidak semudah yang dikira. Setelah coba menggiling-giling pakai tangan di talenan, kok adonannya nampaknya kenyal ya, gak mau memanjang. Jadi batang, tapi gendut -_-a Lama-lama akhirnya kutemukan cara yang lebih agak bermartabat, si adonannya digiling-giling di antara dua telapak tangan, kayak bikin uler2an pakai malam (lilin mainan). Tapi, walaupun ukurannya sudah mulai ramping, ternyata kalau mau pas batang kayak pepero pabrik nampaknya mesti pakai alat yah... Ya sudah lah.. Toh waktu dioven juga lumayan oke hasilnya ahaha... 20 menit pada suhu sekitar 170C. Sehabis itu, nampan di ovennya dinaikin biar sisi bagian atas adonannya juga ikut mencoklat, lalu ditambah lagi sekitar 10 menit. Hasilnya lumayan coklat dan kriuk-kriuk.
Kemudian coklatnya. Percobaan pertama: coklat bubuk, butter dan susu. Hasilnya: jelly coklat! Yey! Gagal! Gak bisa dengan mudah menempel di batang. Berikutnya, coklat chip, butter dan susu. Hasilnya: yey! berhasil! melted chocolate. Tapi kok tetep gak mau nempel di batang? Ah setelah diamati, ada lapisan minyak waktu dioles ke batang, ternyata nampaknya kebanyakan butter -_-;;; (Cara paling bagus nampaknya mencelupkan batang ke dalam larutan coklat, tapi pancinya terlalu gede, jadi tinggi permukaan larutannya rendah, gak bisa dicelup..). Akhirnya, dengan sisa ide yang ada, itu larutan coklat dituang saja ke tumpukan batang pepero.

Walaupun tidak begitu persis sama seperti pepero aslinya, lumayan deh buat percobaan pertama. Entah kapan lagi akan ketemu pepero day di negrinya... heheh...

Comments

Popular posts from this blog

Palbong Bakery House, Cheongju

Karena nonton drama Kim Tak Gu, kisah si anak (haram) boss tukang roti, yang berjumlah 30 episode, dan setiap episode berdurasi 1 jam-an, jadinya terkena cuci otak berupa mengunjungi Palbong Bakery House tempat si Tak Gu belajar menjadi ahli roti. Lokasi shooting-nya ada di Soam-gol, Cheongju. Di kaki sebuah bukit di Sangdang-dong. Seperti lazimnya lokasi shooting, hanya tampak luar sahaja yang sesuai dengan apa yang ditampilkan di drama. Bagian dalam dari Palbong Bakery mungkin di-shoot di lokasi lain. Di Palbong Bakery yang di Cheongju ini isinya sekarang cafe kecil yang juga menjual roti (roti kampung, katanya...) bukannya rotinya si Tak Gu. Di lantai dua, kalau di drama-nya ceritanya adalah dapur roti, aslinya adalah sofa-sofa tempat pengunjung bisa santai-santai menikmati pemandangan kota Cheongju. Di Soam-gol nya sendiri, sebuah kampung dengan gang-gang di kaki gunung, sepertinya juga tempat shooting drama yang lain, soalnya ada foto-foto scene drama dan artis2nya. Se

Walküre 3rd Live - Walküre wa Uragiranai at Yokohama Arena

Jadi tahun ini akhirnya ada kesempatan ikut bermoyasu bersama dengan Walküre di 3rd live event di Yokohama Arena. Itu juga cuma dapat tiket berdiri di belakang baris terakhir di lantai 2, dan dengan sukses nonton setengah panggung dan setengah punggung orang di depan 😆. Sedangkan hari kedua gak dapat tiket dan mau nonton live viewingnya di Toho juga asa kumaha gitu... kalau kata kang Yayan mah kurang greget (tidak sambil menggerek leher pakai lampu TL). Anyway, jadi berikut ini sekilas highlight konsernya. Pagi-pagi habis subuh jadinya langsung melesat ke stasiun ke Shin-Yokohama, berkaca dari pengalaman di masa lalu dalam perihal mengantre buat concert goods. Jadi jam setengah 8an lebih akhirnya sampai di Yokohama Arena dan langsung kucluk-kucluk nyari tempat orang mengantre. Ekspektasinya sih udah mengular tapi ternyata jam segitu baru sekitar ada 30an orang. Yoy!! Mission accomplished! Cukup lah buat bisa dapet goods yang dikecengin. Kecuai kalau 30 orang itu pada bel