Skip to main content

Streets of Lausanne




Dua hari pertama di Lausanne, karena belun ada yg harus diurus, jadi daripada bengong di hotel (yang gak ada internet gratisnya... T_T), akhirnya jalan2 ke danau Geneva, sama muter-muter ngikutin "suggested tour route" di peta kota...

Comments

lausanne itu deket geneva?
hafiz ahmad said…
pak lurah, ini bagusnya dikasih subtitle.. "konkon chan, saya setia menunggumu di sini.."

pas banget, lho.. serius..
dah dikasih kotak2 tuh =D
"In this photo:" coba lihat di mana hihihi
Houari Sabirin said…
@mami
lausanne 1 jam naik kereta dari geneva

@pak hapije
hehe... jadi malu, tapi "konkon"-nya sekarang boleh diganti... ;)

@mami lagi
halah, itu mah cuman pelampung doang... entah apa gunanya, mungkin buat nandain wilayah swis ama prancis kali yak
lho kan gw yg ngasih kotak2 hou.. hou & konkon hahaha
Houari Sabirin said…
iya tau kok mam... ^^
jadi itu pelampung, bukan si konkon?
atau perut hou yg mengandung pelampung? =))
Houari Sabirin said…
hahahaha
*tawa gak niat*
puti sabirin said…
ko ga bisa kebuka sih nga dirumah?
puti sabirin said…
bisa kebuka sih, tp super lambat
hafiz ahmad said…
lho? sudah pindah ke lain hati rupanya? atau konkon sudah dewasa jadi panggilan sayangnya bukan konkon lagi..? hihihi..
hafiz ahmad said…
pak lurah, ini yang mejeng pak mantan lurah, yak? soalnya kalo ini pak lurah, bisa bikin komik foto dua panel tentang upaya menemui konkon, lho..
Houari Sabirin said…
heheh... iya itu pak hulubalang, lagi memikirkan... "ah seandainya jalan2 di pinggir danau ini bersama (KI), bukannya sama pak lurah >.< ..."
hehe
pantesan ni gunung2nya gak bersalju dramatis kayak wkt gw ke situ taon lalu.. krn summer ya =D dan banyak kapal juga jadinya
Houari Sabirin said…
yap, pas summer.. jalan2 jam 9 PM masih terang :D
sekarang sih, pulang2 meeting jam 6 kurang dah gelap

Popular posts from this blog

Palbong Bakery House, Cheongju

Karena nonton drama Kim Tak Gu, kisah si anak (haram) boss tukang roti, yang berjumlah 30 episode, dan setiap episode berdurasi 1 jam-an, jadinya terkena cuci otak berupa mengunjungi Palbong Bakery House tempat si Tak Gu belajar menjadi ahli roti. Lokasi shooting-nya ada di Soam-gol, Cheongju. Di kaki sebuah bukit di Sangdang-dong. Seperti lazimnya lokasi shooting, hanya tampak luar sahaja yang sesuai dengan apa yang ditampilkan di drama. Bagian dalam dari Palbong Bakery mungkin di-shoot di lokasi lain. Di Palbong Bakery yang di Cheongju ini isinya sekarang cafe kecil yang juga menjual roti (roti kampung, katanya...) bukannya rotinya si Tak Gu. Di lantai dua, kalau di drama-nya ceritanya adalah dapur roti, aslinya adalah sofa-sofa tempat pengunjung bisa santai-santai menikmati pemandangan kota Cheongju. Di Soam-gol nya sendiri, sebuah kampung dengan gang-gang di kaki gunung, sepertinya juga tempat shooting drama yang lain, soalnya ada foto-foto scene drama dan artis2nya. Se

Walküre 3rd Live - Walküre wa Uragiranai at Yokohama Arena

Jadi tahun ini akhirnya ada kesempatan ikut bermoyasu bersama dengan Walküre di 3rd live event di Yokohama Arena. Itu juga cuma dapat tiket berdiri di belakang baris terakhir di lantai 2, dan dengan sukses nonton setengah panggung dan setengah punggung orang di depan 😆. Sedangkan hari kedua gak dapat tiket dan mau nonton live viewingnya di Toho juga asa kumaha gitu... kalau kata kang Yayan mah kurang greget (tidak sambil menggerek leher pakai lampu TL). Anyway, jadi berikut ini sekilas highlight konsernya. Pagi-pagi habis subuh jadinya langsung melesat ke stasiun ke Shin-Yokohama, berkaca dari pengalaman di masa lalu dalam perihal mengantre buat concert goods. Jadi jam setengah 8an lebih akhirnya sampai di Yokohama Arena dan langsung kucluk-kucluk nyari tempat orang mengantre. Ekspektasinya sih udah mengular tapi ternyata jam segitu baru sekitar ada 30an orang. Yoy!! Mission accomplished! Cukup lah buat bisa dapet goods yang dikecengin. Kecuai kalau 30 orang itu pada bel