Skip to main content

Weekend in Geneva




Hari terakhir di Swiss, jalan-jalan ke Geneva (bukan bermaksud mencari Candra Darusman.. itu jelas... *melirik ke seseorang*), tapi buat nunggu pesawat buat balik ke Korea.

Comments

hafiz ahmad said…
pak, foto2 tintin-nya, mana...? eh itu di lausanne, yak? hihihi
Maisya Farhati said…
sayah nggak kbagian Toblerone karena mereka makannya pas saya lagi solat magrib >_<
spesialnya sapi swiss ini apa yak? =D
judulnya "air muncrat" =D
Houari Sabirin said…
lah, itu coklatnya masih banyak di kulkas mabes kok....
kalo mau datang aja ke mabes (klo belon dihabisin ama yg jaga... hihihi...)
Nuri Hapdari said…
wah.. 'mangap'... di mabes lagi banyak tikus jadi coklatnya udah digigitin tikus...(tikusnya cantik lho....hehehhe)
Uda...ditempatnya "air muncrat - kata onit" juga ngga ketemu ama CD ya? sapa tau doi lagi mandi disitu......:D
wah tikus cantiknya musti ke gym biar energi coklatnya kepakai dan badan tetep singset..
*lho*
hihihihi

Popular posts from this blog

Nonton konser Momusu...

... di Olympic Hall, Olympic Park, Seoul hari minggu kemarin... Karena tak boleh motret dalam ruangan konser, taspun harus dititipin, jadi cuma bisa motret di luaran, di dalam.. ya pake kamera ponsel seadanya. Konsernya sendiri... hmm... not bad. Walaupun sudah tidak mengikuti perkembangan Momusu, tapi karena mereka menyanyikan seluruh single mereka dari Morning Coffee sampai yg terakhir (entah apa), jadi menyenangkan juga (sempat ikut teriak 'oi! oi! oi!' di single2 lama, dan tau2 sudah mengacung2kan tangan di lagu Happy Summer Wedding... hahaha...). Yang cukup mengejutkan, di sini ternyata lebih banyak cewek yg nonton dan histeris, dibandingkan yg biasa di lihat di dvd konser kan biasanya mas mas otaku... Toyyib... toyyib.... hihi...

What is wrong with those Gals?

Di cerita2 Indonesia jaman dulu: Sangkuriang, Roro Mendut, Putri Jambe, semuanya bercerita tentang cewek yang menerima lamaran cowok, tapi dengan syarat mesti membuat sesuatu yang luar biasa. Setelah itu, melihat sang cowok mampu melakukan syarat-syarat yg dia tentukan, dengan segala upaya akhirnya menggagalkan upaya sang cowok dengan berbagai macam tipu daya. Jadi inikah stereotip wanita Indonesia? Daripada menolak, lebih baik membuat sang cowok bahagia terlebih dahulu, setelah itu ditipu? Cuma mendeduksi fakta... tiada maksud menyinggung... ^_^v *kabur...* oh iya, saya belum nerusin Reason #2 ya... ^^;;;

Kunjungan ke Kareem

... bahkan bumbu nasi kebabnya pun dibungkus sampai ke Daejeon.. ntar masak deh di mabes.. Teringat request Umar ttg foto2 di Kareem, saya jadi ngubek2 isi hdd nyari2 itu foto2 jaman berkunjung ke warung kebabnya Anna Maria bukan Roy Marten berjudul Kareem bukan Abdul Jabbar pula... Setelah siang resah, malam gelisah, makan tak enak, tidur tak nyenyak memikirkan raibnya foto2 itu di hdd, akhirnya tadi malam saya temukan teronggok begitu saja di folder dengan judul "New Folder" di notebook (astaga... di sana ternyata...). Jadilah saya upload..