Skip to main content

Yet another story of Switzerland

Sedikit kesan-kesan dari "jalan-jalan" ke Swiss.
Mengenai Eropa, dari pengalaman ortu waktu sempat tinggal di Belgia (saya sih ditinggal, dititipkan di rumah paman... T_T), di sana gak ada yg murah, bahkan air putih pun mesti bayar. Makanya, sebelum pergi pun diwanti-wanti, bawa duit yg banyak.
Demikianlah... kejutan pertama: tidak ada internet gratis di hotel, dan kalaupun mau nginternet pakai wifi, mesti bayar 14.95 franc buat 2 jam, dan 24.95 franc buat 24 jam (sekitar 7000 rupiah buat 1 franc). Kejutan kedua, setelah membeli voucher buat internet 24 jam, ternyata yang dimaksud 24 jam adalah bebas terhubung ke internet dalam rentang waktu 24 jam selama 1 jam 15 menit! XD XD ... demikanlah kisah melayangnya 30 franc di hari pertama... T_T
Oh, kejutan berikutnya: karena waktu berangkat di Korea begitu panas dan eungap, dari kamar pun akhirnya cuma pakai kaos dan celana pendek sepanjang perjalanan. Begitu sampai di sana, astaga... menyesal tidak bawa jaket... -_- cuaca dari senin sampai jumat pun selalu ditemani hujan deras
Setidaknya, cuman waktu itu aja yang merasa menyebalkan. Selanjutnya, karena begitu senangnya bisa menemukan kebab di mana-mana dengan harga yang murah (seperti di sini ^_^), dan suasana kota yang indah (dan cuaca yang akhirnya begitu panas dan cerah di hari sabtu), kejutan-kejutan agak terlupakan... (kecuali keju-keju yang dibeli pak hulubalang... hahaha...). Berikutnya ya kejutan-kejutan menyenangkan: menemukan banyak supermarket, jadi sejak hari pertama sudah dibulatkan tekad untuk membeli oleh-oleh di supermarket; naik bis dan subway sama sekali gak diperiksa dah beli tiket ato belum (persis waktu di San Jose); menemukan sambal oelek, sambal badjak dan keroepoek! LOL (walaupun sambal oeleknya asin banget, tapi oke juga dimakan bareng kebab ^_^); dan.... kejutan terbesar dan terberat: menemukan coklat Toblerone seberat 4.5 kg seharga hampir 90 franc! ^o^.

Patung depan toko komik dan figurin

THE Toblerone!

Jadi? Wish to go there again, maybe someday.... ^_^

Comments

Glenardo Yopie said…
AhahAhaa..ditemani hujan deras..Sama dunk walktu g di Belanda juga ditemani hujan deras. Namun Eropa dunks...Toblerone nya mantaph..KAlo dimakan semua bisa nambah berapa lebar yah ?Wakaka
Houari Sabirin said…
wah iya Glen, saya lupa cerita, kalau mau cari toko s**, di sana banyak.. hahaha...
Rika Yusuf said…
foto yang lagi megang Toblerone itu, Houari...?????

Mau Tobleroooooneee~~~ XD~
Houari Sabirin said…
lah iya itu saya... emang siapa? ^^;;;
di sana toblerone banyak dan murah... di sini sih setengah mampus nyarinya -_-
hah? yg 4.5kg itu jadi dibeli? masuk koper gak muat dong ^^;;
Houari Sabirin said…
nggak lah... harganya aja segitu ^^;;; masuk koper tentu saja tidak muat, lah toblerone panjang aja mesti ditaro di tas, sambil ujungnya nongol keluar (semua yg liat pasti dalam hatinya bertanya, "mas mas.. baru pulang dari swiss ya?" -_-)
Rika Yusuf said…
1 franc = ..... rupiah?
Houari Sabirin said…
di xe.com :
Live rates at 2007.07.13 11:31:33 UTC
1.00 CHF = 7,530.12 IDR
Rika Yusuf said…
7500 x 90 = 675000

mahal bo'..... tapi sangat menggoda Tobleronenya.. :D~

Popular posts from this blog

Palbong Bakery House, Cheongju

Karena nonton drama Kim Tak Gu, kisah si anak (haram) boss tukang roti, yang berjumlah 30 episode, dan setiap episode berdurasi 1 jam-an, jadinya terkena cuci otak berupa mengunjungi Palbong Bakery House tempat si Tak Gu belajar menjadi ahli roti. Lokasi shooting-nya ada di Soam-gol, Cheongju. Di kaki sebuah bukit di Sangdang-dong. Seperti lazimnya lokasi shooting, hanya tampak luar sahaja yang sesuai dengan apa yang ditampilkan di drama. Bagian dalam dari Palbong Bakery mungkin di-shoot di lokasi lain. Di Palbong Bakery yang di Cheongju ini isinya sekarang cafe kecil yang juga menjual roti (roti kampung, katanya...) bukannya rotinya si Tak Gu. Di lantai dua, kalau di drama-nya ceritanya adalah dapur roti, aslinya adalah sofa-sofa tempat pengunjung bisa santai-santai menikmati pemandangan kota Cheongju. Di Soam-gol nya sendiri, sebuah kampung dengan gang-gang di kaki gunung, sepertinya juga tempat shooting drama yang lain, soalnya ada foto-foto scene drama dan artis2nya. Se

Walküre 3rd Live - Walküre wa Uragiranai at Yokohama Arena

Jadi tahun ini akhirnya ada kesempatan ikut bermoyasu bersama dengan Walküre di 3rd live event di Yokohama Arena. Itu juga cuma dapat tiket berdiri di belakang baris terakhir di lantai 2, dan dengan sukses nonton setengah panggung dan setengah punggung orang di depan 😆. Sedangkan hari kedua gak dapat tiket dan mau nonton live viewingnya di Toho juga asa kumaha gitu... kalau kata kang Yayan mah kurang greget (tidak sambil menggerek leher pakai lampu TL). Anyway, jadi berikut ini sekilas highlight konsernya. Pagi-pagi habis subuh jadinya langsung melesat ke stasiun ke Shin-Yokohama, berkaca dari pengalaman di masa lalu dalam perihal mengantre buat concert goods. Jadi jam setengah 8an lebih akhirnya sampai di Yokohama Arena dan langsung kucluk-kucluk nyari tempat orang mengantre. Ekspektasinya sih udah mengular tapi ternyata jam segitu baru sekitar ada 30an orang. Yoy!! Mission accomplished! Cukup lah buat bisa dapet goods yang dikecengin. Kecuai kalau 30 orang itu pada bel