Skip to main content

Wisata Kuliner Marrakech


Roti tawar, pizza, poulet et fritte, dan bbrp macam saus

Ada yg ngingetin klo sy belon ngepost makanan-makanan ala Maroko. Jadi, silahkan dinikmati sambil drolling di sini ^_^

Comments

wah ini kayaknya mantab.
gak inget nama2nya ya hou? hihi
pie nanas? wahh ini baru bikin droooool =P~
hafiz ahmad said…
ini bukannya putri salju? jadi kangen.. T_T
Houari Sabirin said…
@mami
nama-namanya sih ga ada yg jelas... apalagi yg buffet begitu... kalo makanan2 yg di pasar, ya dari bentuknya bisa dinamai sesukanya ^^

@pak hapije
itu kue kacang balur tepung gula, dinikmati dengan teh mint ^^ (ngomong2 soal teh mint, 2 hari yg lalu beli kebab di toko orang maroko dapat teh mint juga... hihihi..)
maria lubis said…
huhuuuuuu ... iriiiiiiii
sebal! kamu pasti tambah bulat, eM! btw, si Dudung jadi berpesta pora tanggal keramat, 07-07-07 jam 07 (jam 19 ding hehehehe)
Houari Sabirin said…
kekekeke...
pokoknya belun ada deh yg bisa ngalahin makanan ala maroko (dibandingin San Jose ama Lausanne, maksudnya....)
hiyaaa makanan ala negri sono itu mantab2 >_<

Popular posts from this blog

Nonton konser Momusu...

... di Olympic Hall, Olympic Park, Seoul hari minggu kemarin... Karena tak boleh motret dalam ruangan konser, taspun harus dititipin, jadi cuma bisa motret di luaran, di dalam.. ya pake kamera ponsel seadanya. Konsernya sendiri... hmm... not bad. Walaupun sudah tidak mengikuti perkembangan Momusu, tapi karena mereka menyanyikan seluruh single mereka dari Morning Coffee sampai yg terakhir (entah apa), jadi menyenangkan juga (sempat ikut teriak 'oi! oi! oi!' di single2 lama, dan tau2 sudah mengacung2kan tangan di lagu Happy Summer Wedding... hahaha...). Yang cukup mengejutkan, di sini ternyata lebih banyak cewek yg nonton dan histeris, dibandingkan yg biasa di lihat di dvd konser kan biasanya mas mas otaku... Toyyib... toyyib.... hihi...

What is wrong with those Gals?

Di cerita2 Indonesia jaman dulu: Sangkuriang, Roro Mendut, Putri Jambe, semuanya bercerita tentang cewek yang menerima lamaran cowok, tapi dengan syarat mesti membuat sesuatu yang luar biasa. Setelah itu, melihat sang cowok mampu melakukan syarat-syarat yg dia tentukan, dengan segala upaya akhirnya menggagalkan upaya sang cowok dengan berbagai macam tipu daya. Jadi inikah stereotip wanita Indonesia? Daripada menolak, lebih baik membuat sang cowok bahagia terlebih dahulu, setelah itu ditipu? Cuma mendeduksi fakta... tiada maksud menyinggung... ^_^v *kabur...* oh iya, saya belum nerusin Reason #2 ya... ^^;;;

Kunjungan ke Kareem

... bahkan bumbu nasi kebabnya pun dibungkus sampai ke Daejeon.. ntar masak deh di mabes.. Teringat request Umar ttg foto2 di Kareem, saya jadi ngubek2 isi hdd nyari2 itu foto2 jaman berkunjung ke warung kebabnya Anna Maria bukan Roy Marten berjudul Kareem bukan Abdul Jabbar pula... Setelah siang resah, malam gelisah, makan tak enak, tidur tak nyenyak memikirkan raibnya foto2 itu di hdd, akhirnya tadi malam saya temukan teronggok begitu saja di folder dengan judul "New Folder" di notebook (astaga... di sana ternyata...). Jadilah saya upload..