Skip to main content

Trapped on Trip to Jepun, 2006




Browsing-browsing isi harddisk, nemu foto-foto lama dari perjalanan pulang terakhir ke Indonesia, awal 2006. Bertiga bareng Danu dan Agus liburan ke Indonesia naik Japan Airlines tergoda dengan tiket yang murah plus transit satu malam di Jepang. Niatnya sih, pas malamnya mo jalan2 keluar gtu dari hotel. Soalnya berdasarkan jadwal tiketnya, dikasih satu kamar hotel selama 1 malam.
Namun apa daya saudara-saudara, manusia merencanakan Tuhan lah yang menentukan. Ternyata bagi saudara tua kami, warga Indonesia diwajibken punya visa untuk transit. Sialnya lagi, entah kenapa, kami tidak bisa bikin visa on arrival (which, in the mean time, orang Indonesia lain yg transit pada saat yg sama, dengan tujuan yang sama, lolos begitu saja tanpa visa >.< ).
Jadilah, tiga mahasiswa ICU yang malang ini dikurung di hotel selama satu malam setelah 6 jam terkatung2 di bandara tanpa nasib yang pasti (klo kata ibu Mabes, "capeeeee deh...").

Comments

hoooo jadi itu hotelnya khusus utk memenjara org2 yg ga boleh masuk jepang waktu transit yah?
trus yg org2 indo boleh masuk tuh krn bikin visa on arrival?

daku pernah bikin kisahnya di sini:
http://onit.multiply.com/journal/item/36
mohon komen kalo ada yg gak akurat =D
Houari Sabirin said…
lho ada ya mi? belun pernah baca ^.^;;;;
ya kisahnya seperti yg diceritakan itu (ngomong2 itu dapat kisah dari siapa ya? ^_^). org indo yg boleh masuk itu sempat ngobrol sama danu, dia datangnya dari amrik, trus pakai visa on arrival buat transit doang. besoknya ktemu lagi di cengkareng dan terheran-heran mendengar kisah 3 anak bawang....
Erwin Sagata said…
Wah, kasian banget ya orang indonesia, kalo lagi liburan wisata ke luar negri sering dapat perlakuan seperti ini.

Sementara turis2 asing selalu disambut disini.

Trapped in Jepun... agak mirip kisah hidup gue : Trapped in a body of a fat guy (there's a slim man inside me, screaming out loud, longing to be free :P )
ohhh transit dari amrik toh.. pantesan :p
punya visa amrik mah, bisa juga tu mau masuk korea 30hari hihihi..

untung masih sempet gaya2 pake kimono yak? hihihi lutu2..

ps: dulu aguse yg cerita ^^;;
Houari Sabirin said…
nah klo yg ini sih kita mungkin sebidang dan sebangun mas... hahahaha...
Houari Sabirin said…
wah klo gtu skrg klo sy mo transit lagi aman2 aja kali yeh.. heheh.. tauk deh apa di jepun sana ada "catatan kriminil" saya yg pernah dianggap berusaha masuk ilegal XD XD
Danu Pranantha said…
kekekeke... wakakakaak... kikkikikik....
Memang nasib orang-orang lemah selalu ditindas dan ditipu oleh orang yang lebih kuat. Padahal rencananya mau ke akihabara malah jadi ke penjara.. nasib2
Danu Pranantha said…
btw, ini masih pake kamera samsung kenox kamu kan say
hafiz ahmad said…
untung nggak ditangkap dengan tuduhan vandalisme, pak...
Hendry Tan said…
koq masih kurus ya? gila lu yah... dalam kurang dari dua tahun naiknya banyak
Houari Sabirin said…
iya say, kamera murah banyak fitur ^_^ samsung banget deh...
gmn kabarnya samsung kamu?
Houari Sabirin said…
hehe kita gak vandalisme kok... (kecuali mas Danu yg sejak di ruang imigrasi Narita sampe ke hotel sempat ikut2an coret2 di dinding ^_^) cuma sempat membuka pintu hotel dari dalam dan langsung sirine nya menyalak. si petugas pun pada kaget, dan mungkin pada tambah bete lagi pas tau ternyata saya cuma mo bilang, ntar klo dikasih sarapan klo bisa ga pake babi ^_____^
Houari Sabirin said…
iya saya juga kaget pas liat foto ini lagi, ternyata makin hari saya makin imut ^_^
*narsis mode: ON!*
rifat m said…
ya sayang sekaliii padahal dah nyampe jepang >.<
well every story have its own thrill isn`t?
Nuri Hapdari said…
hoeeekkkkkk.....hoooeeekkkk.......

Popular posts from this blog

Palbong Bakery House, Cheongju

Karena nonton drama Kim Tak Gu, kisah si anak (haram) boss tukang roti, yang berjumlah 30 episode, dan setiap episode berdurasi 1 jam-an, jadinya terkena cuci otak berupa mengunjungi Palbong Bakery House tempat si Tak Gu belajar menjadi ahli roti. Lokasi shooting-nya ada di Soam-gol, Cheongju. Di kaki sebuah bukit di Sangdang-dong. Seperti lazimnya lokasi shooting, hanya tampak luar sahaja yang sesuai dengan apa yang ditampilkan di drama. Bagian dalam dari Palbong Bakery mungkin di-shoot di lokasi lain. Di Palbong Bakery yang di Cheongju ini isinya sekarang cafe kecil yang juga menjual roti (roti kampung, katanya...) bukannya rotinya si Tak Gu. Di lantai dua, kalau di drama-nya ceritanya adalah dapur roti, aslinya adalah sofa-sofa tempat pengunjung bisa santai-santai menikmati pemandangan kota Cheongju. Di Soam-gol nya sendiri, sebuah kampung dengan gang-gang di kaki gunung, sepertinya juga tempat shooting drama yang lain, soalnya ada foto-foto scene drama dan artis2nya. Se

Walküre 3rd Live - Walküre wa Uragiranai at Yokohama Arena

Jadi tahun ini akhirnya ada kesempatan ikut bermoyasu bersama dengan Walküre di 3rd live event di Yokohama Arena. Itu juga cuma dapat tiket berdiri di belakang baris terakhir di lantai 2, dan dengan sukses nonton setengah panggung dan setengah punggung orang di depan 😆. Sedangkan hari kedua gak dapat tiket dan mau nonton live viewingnya di Toho juga asa kumaha gitu... kalau kata kang Yayan mah kurang greget (tidak sambil menggerek leher pakai lampu TL). Anyway, jadi berikut ini sekilas highlight konsernya. Pagi-pagi habis subuh jadinya langsung melesat ke stasiun ke Shin-Yokohama, berkaca dari pengalaman di masa lalu dalam perihal mengantre buat concert goods. Jadi jam setengah 8an lebih akhirnya sampai di Yokohama Arena dan langsung kucluk-kucluk nyari tempat orang mengantre. Ekspektasinya sih udah mengular tapi ternyata jam segitu baru sekitar ada 30an orang. Yoy!! Mission accomplished! Cukup lah buat bisa dapet goods yang dikecengin. Kecuai kalau 30 orang itu pada bel