Skip to main content

Paris CDG, Terminal E

Setelah seminggu sebelumnya terpesona dengan keberadaan laptop dan internet gratis di Concourse A bandara Incheon, jadi Sabtu kemarin lebih terpesona dengan keberadaan konsol Playstation 3 gratis di terminal E bandara Charles de Gaule Paris (walaupun tidak terpesona dengan internet yang mesti bayar 3 euro per 30 menit, belum lagi harga barang2 duty free yang masih lebih mahal dari di kota).
Ada empat konsol PS3 lengkap dengan TV layar datar ukuran 30an inci dengan dua joystick yang bisa digunakan secara gratis bagi penumpang yang sedang nunggu pesawat. Gamenya kalau gak salah ada sekitar 10 atau 8, gak ngitung... dan semuanya versi demo (heheh.. apa yang bisa diharapkan dari sesuatu yang gratis?). Ada Gran Turismo, ada FIFA 2008 (apa 2009, lupa), NBA street, trus F1, lalu game balapan di bukit berbatu, game robot2an, trus apa lagi yah.. gak begitu paham game2nya PS3.
Not bad lah...

pe-es.. foto2 menyusul.. masih hibernasi..

Comments

Baud Prananto said…
Untung nggak ikutan salah ketik kayak detik.com.... (^_^)V

Popular posts from this blog

Nonton konser Momusu...

... di Olympic Hall, Olympic Park, Seoul hari minggu kemarin... Karena tak boleh motret dalam ruangan konser, taspun harus dititipin, jadi cuma bisa motret di luaran, di dalam.. ya pake kamera ponsel seadanya. Konsernya sendiri... hmm... not bad. Walaupun sudah tidak mengikuti perkembangan Momusu, tapi karena mereka menyanyikan seluruh single mereka dari Morning Coffee sampai yg terakhir (entah apa), jadi menyenangkan juga (sempat ikut teriak 'oi! oi! oi!' di single2 lama, dan tau2 sudah mengacung2kan tangan di lagu Happy Summer Wedding... hahaha...). Yang cukup mengejutkan, di sini ternyata lebih banyak cewek yg nonton dan histeris, dibandingkan yg biasa di lihat di dvd konser kan biasanya mas mas otaku... Toyyib... toyyib.... hihi...

What is wrong with those Gals?

Di cerita2 Indonesia jaman dulu: Sangkuriang, Roro Mendut, Putri Jambe, semuanya bercerita tentang cewek yang menerima lamaran cowok, tapi dengan syarat mesti membuat sesuatu yang luar biasa. Setelah itu, melihat sang cowok mampu melakukan syarat-syarat yg dia tentukan, dengan segala upaya akhirnya menggagalkan upaya sang cowok dengan berbagai macam tipu daya. Jadi inikah stereotip wanita Indonesia? Daripada menolak, lebih baik membuat sang cowok bahagia terlebih dahulu, setelah itu ditipu? Cuma mendeduksi fakta... tiada maksud menyinggung... ^_^v *kabur...* oh iya, saya belum nerusin Reason #2 ya... ^^;;;

Kunjungan ke Kareem

... bahkan bumbu nasi kebabnya pun dibungkus sampai ke Daejeon.. ntar masak deh di mabes.. Teringat request Umar ttg foto2 di Kareem, saya jadi ngubek2 isi hdd nyari2 itu foto2 jaman berkunjung ke warung kebabnya Anna Maria bukan Roy Marten berjudul Kareem bukan Abdul Jabbar pula... Setelah siang resah, malam gelisah, makan tak enak, tidur tak nyenyak memikirkan raibnya foto2 itu di hdd, akhirnya tadi malam saya temukan teronggok begitu saja di folder dengan judul "New Folder" di notebook (astaga... di sana ternyata...). Jadilah saya upload..