Karena lebaran kali ini bertepatan dengan 1 Syawal, yang mana terjadi pada hari Minggu, maka inilah saatnya mengabdikan seluruh jiwa dan raga untuk mudik menuju kampung halaman di KBRI di Seoul.
Berangkat malam Minggu sehabis berbuka express di rumah pak preman, sampai di KBRI jam 10 malam lebih, langsung cabs ke mushola di lantai 2, ketemu Mentri Keuangan/Dr. Cinta Kurnia. Setelah itu makan malam kalap ala alumni SMA 2 Bandung (hahahaha.. kok kebetulan sekali ya?), yakni 3 ekor ayam. Di sana ketemu juga anak-anak KAISTe yang baru pulang nonton
Sekitar jam 2-3 pagi, kembali ke KBRI mencari tempat buat tidur, ternyata mushola KBRI sudah seperti tempat pengungsian... sudah banyak yang terkapar di sana sini. Setelah duduk dan berbaring sebentar di dekat pintu, akhirnya saya pun mengkaparkan diri di balik tiang, sampai kira2 jam 4 lebih, lalu cari tempat buat mandi, ternyata gak ketemu, akhirnya sikat gigi + wudhu, terus ikut subuh, lalu keluar foto-foto bentar, lalu ketemu pak preman ngajak mandi di tempat bobok wanita (waw...) di apartemen lantai 3. Setelah menunggu sekian lama, akhirnya kami yang duduk di lantai seperti gelandangan, diperbolehkan masuk sama pak panitia buat mandi di kamar sebelahnya tempat bobok wanita. Setelah mandi, segera bergabung dengan jutaan jemaat lainnya yang mulai memenuhi halaman KBRI.
Selesai acara: sholat Ied, ceramah dan sambutan pak dubes (yang sepertinya tidak diwaro sama umat yang kelaparan), langsung deh ditarik pak preman ikut antri makan. Menunya nasi, rendang daging, ayam bumbu enak, gulai sayur dan kerupuk. Entah aneh entah memang barokah, dengan jutaan umat manusia sebanyak itu ternyata makanan yang ada masih banyak bersisa sehingga kita bisa tambah makan lagi, bahkan sampai bisa bawa bungkus ayam segala (dan agak menyesal tidak membungkus rendang juga... ihiks ihiks).
Pulangnya dari KBRI mampir dulu di Ansan, yang konon kabarnya ada warung yang menjual pempek. Namun apa daya, hanya impian belaka. Ada es campur pun ternyata patpingsu ditambahi peuyeum, ada siomay.. ternyata tidak seperti yang diharapkan.. namanya juga makanan Indonesia made in Korea made by Korean. Setelah makan siang dan mampir ke mushola Ansan, akhirnya kami kembali ke rumah dengan selamat, alhamdulillah, jam 9 malam.
Lebaran kali ini sangat menyenangkan, makanan enak, dapat bungkus, foto-foto bagus, ketemu banyak teman, cuaca cerah, hati senang, riang gembira, sehat sejahtera, damai sentausa, gemah ripah loh jinawi...
Comments
tapi baru kali ini saya makan siomay ada kentang gorengnya..