Skip to main content

[Japan Castles] Shiroishi-jo


Kastil Shiroishi di selatan prefektur Miyagi, di kota Shiroishi. Begitu keluar stasiun JR Shiroishi, kita bisa langsung jalan sekitar 15 menit, naik bukit yang nggak begitu tinggi, ke bangunan utama kastilnya. Di halamannya, waktu saya datang, pas masih ada kios-kios makanan (taiyaki, takoyaki, yakiniku, yakisoba, dsb.) dan sisa-sisa pemandangan musim semi. Bunga-bunga sakura di taman kastil masih mekar sepenuh hati. Di malam hari, masih ada semacam festival musim semi, dengan lampion-lampion berwarna warni di sisi jalan menuju kastil. Bangunan kastil juga diterangi dengan lampu sehingga nampak lebih manis. Waktu itu mampir di Shiroishi setelah dari pagi jalan-jalan di Sendai sampai ke Matsushima, di pinggir pantai bekas kena tsunami bulan Maret 2011. Karena jam 12 malam harus naik bis pulang ke Tokyo, tapi dari kota Fukushima, jadi dalam perjalanan pulang dari Sendai mampir dulu di Shiroishi.

Tidak banyak yang bisa diceritakan dari sejarahnya si kastil ini. Sebagaimana kastil-kastil lainnya, dulu penguasa setempat katanya membangun kastil ini tahun 1300an dan kemudian dihancurkan pada jaman kembali ke kaisaran. Kastil yang sekarang katanya hasil rekonstruksi tahun 90an dengan mengikuti disain yang ada.

Stasiun JR Shiroishi di kota Shiroishi, dimana kastil Shiroishi ini berada, bisa dicapai dari Fukushima atau Sendai dengan kereta lokal. Mungkin frekuensi jadwal keretanya nggak sesering kereta di kota, tapi nggak terlalu jarang juga. Bangunan kastilnya lumayan kecil, hanya beberapa tingkat, tapi karena letaknya di bukit yang cukup tinggi, kita bisa melihat pegunungan di sebelah Barat kota Shiroishi dan pemandangan seluruh kota Shiroishi.


Comments

Popular posts from this blog

Nonton konser Momusu...

... di Olympic Hall, Olympic Park, Seoul hari minggu kemarin... Karena tak boleh motret dalam ruangan konser, taspun harus dititipin, jadi cuma bisa motret di luaran, di dalam.. ya pake kamera ponsel seadanya. Konsernya sendiri... hmm... not bad. Walaupun sudah tidak mengikuti perkembangan Momusu, tapi karena mereka menyanyikan seluruh single mereka dari Morning Coffee sampai yg terakhir (entah apa), jadi menyenangkan juga (sempat ikut teriak 'oi! oi! oi!' di single2 lama, dan tau2 sudah mengacung2kan tangan di lagu Happy Summer Wedding... hahaha...). Yang cukup mengejutkan, di sini ternyata lebih banyak cewek yg nonton dan histeris, dibandingkan yg biasa di lihat di dvd konser kan biasanya mas mas otaku... Toyyib... toyyib.... hihi...

What is wrong with those Gals?

Di cerita2 Indonesia jaman dulu: Sangkuriang, Roro Mendut, Putri Jambe, semuanya bercerita tentang cewek yang menerima lamaran cowok, tapi dengan syarat mesti membuat sesuatu yang luar biasa. Setelah itu, melihat sang cowok mampu melakukan syarat-syarat yg dia tentukan, dengan segala upaya akhirnya menggagalkan upaya sang cowok dengan berbagai macam tipu daya. Jadi inikah stereotip wanita Indonesia? Daripada menolak, lebih baik membuat sang cowok bahagia terlebih dahulu, setelah itu ditipu? Cuma mendeduksi fakta... tiada maksud menyinggung... ^_^v *kabur...* oh iya, saya belum nerusin Reason #2 ya... ^^;;;

Kunjungan ke Kareem

... bahkan bumbu nasi kebabnya pun dibungkus sampai ke Daejeon.. ntar masak deh di mabes.. Teringat request Umar ttg foto2 di Kareem, saya jadi ngubek2 isi hdd nyari2 itu foto2 jaman berkunjung ke warung kebabnya Anna Maria bukan Roy Marten berjudul Kareem bukan Abdul Jabbar pula... Setelah siang resah, malam gelisah, makan tak enak, tidur tak nyenyak memikirkan raibnya foto2 itu di hdd, akhirnya tadi malam saya temukan teronggok begitu saja di folder dengan judul "New Folder" di notebook (astaga... di sana ternyata...). Jadilah saya upload..