Skip to main content

Mari memasak gulai ayam


Setelah sebelumnya (merasa) sukses masak rendang, juga sehubungan dengan lagi2 dapat transportasi gratis ke Seoul, plus dikipas2 sama Glen yg ceritanya masak ayam rebus di Woosong, maka misi kali ini adalah masak gulai ayam!

Versi 1: Banyak santan sedikit kuah


Versi pertama ini karena pengen tau bagaimana kalau pakai santan banyak-banyak, seperti waktu masak rendang yang ke-3. Jadi bahan-bahannya adalah 2 kotak santan 250 ml, 2 bumbu Indofood (bukannya favorit, tapi memang tidak ada pilihan lain... T_T), garam secukupnya, dan kocu 1/5 botol. Tentu saja tak lupa... sang ayam, 1 ekor saja, beli di Itaewon dengan harga 3000 perak. Cara memasaknya, sesuai petunjuk ibu Rika, pertama-tama bumbunya ditumis-tumis, kemudian masukkan santan dan tunggu mendidih, lalu masukkan ayamnya (tentu saja tidak pakai daun jeruk, daun salam... karena gak ada Bu... T_T), tambah air sedikit, trus dimasak sampai kental. Hasilnya... ternyata bisa dimakan! ^_^ Demikianlah menu selama 3 hari adalah gulai ayam dan sambal terasi...



Versi 2: Banyak kuah sedikit santan


Versi kedua, sekarang mau ngetes, bagaimana kalau santannya cukup 1 kotak saja, dan airnya diperbanyak, biar ayamnya bisa berendam dengan nyaman. Dan karena sebelumnya menemukan 1 botol bubuk cabe Bamboe di kamar ajudan saya bung Prananth... yang ternyata tidak begitu pedas (sudah setengah botol lebih, ternyata tidak ada efek seperti tak kalbi ^_^;;;), kirain karena buatan Indonesia jadi lebih hot. Namun demikian, dengan cara masak yang sama dengan versi pertama (tapi sekarang kuahnya tidak dibiarkan kental), akhirnya selesailah gulai yang kedua (alhamdulillah, yang kedua ini juga bisa dimakan... heheh) untuk menu 3 hari ditemani dengan sambal terasi...



Tapi sepertinya dari dua jenis gulai yg saya buat, kok sepertinya ada yg kurang yah... terutama harumnya tidak seperti gulai ayam yang sepatutnya harum mewangi.. Apa jangan-jangan karena kurang dedaunan itu yah (dedaunan yang susah dicari di negri yang makanannya kue tepung beras dimakan dengan kuah sup kedelai ^_^;;;). Anyway, jadi misi berikutnya... rendang sudah, gulai ayam sudah... hee jadi kepikiran bikin dendeng balado atau goreng paru ^_^;;;

Comments

daun salam? sereh?
cari aja itu yg dipak kecil2 di toko itu di itaewon, 800 perak per bungkus. itu punya thailand, sebetulnya utk bikin tom yum. isinya daun salam, sereh, cabe merah kering, dan lengkuas. lumayan tuh separo bungkus buat mengharum2kan sekali masak hehe.. jadi sebungkus bisa 2 kali masak..
Andy Lee said…
tuh.... dengerin kata mamih loe...
kalo udah... jangan lupa kirim ke pakde yaaa... ã…‹ã…‹
Houari Sabirin said…
eeee ada ya? kalau gitu bakal ada masak2 rendang dan gulai ayam lagi... ^_^
makasih mami...

buat pakde, datang ke dapurnya mami.. heheheh
satu ekor ayam 3000? murah bangggggggggeeeeeeeeeeeeeeeeet!

daum salam setahuku bisa diganti bay leaf, kan? mungkin di sana banyak dijual. tapi harganya ndak tau, hihi.
Houari Sabirin said…
3000 won mbak, alias 30 ribu rupiah

oh daun salam itu bay leaf tah, bukan shake leaf? ^_^
dzinngg ini bocah mulai garink =))
iye ya salaman tangan jadi shake hands? =D
betul sih bay leaf..
eh gw lupa yg di package itu daun salam apa daun jeruk ya =P
hafiz ahmad said…
kalo bisa jangan memamerkan masakannya aja, dong.. tapi tolong itu tetangga2 kelaparannya diundang juga buat icip2...
Houari Sabirin said…
lho, kemaren disuruh datang icip2 gulai ayam untuk obat sakit batuk-batuk gak mau... ;))
maria lubis said…
Hebaaaaaaaaatttttt! eM, buka warung padang aja di Kroya eh Korea atuhhhhh ...
Houari Sabirin said…
hehehe... hari Sabtu ini ada acara Cooking Showdown Which Dotch! Rendang vs Balado... jangan lewatkan!

Popular posts from this blog

Palbong Bakery House, Cheongju

Karena nonton drama Kim Tak Gu, kisah si anak (haram) boss tukang roti, yang berjumlah 30 episode, dan setiap episode berdurasi 1 jam-an, jadinya terkena cuci otak berupa mengunjungi Palbong Bakery House tempat si Tak Gu belajar menjadi ahli roti. Lokasi shooting-nya ada di Soam-gol, Cheongju. Di kaki sebuah bukit di Sangdang-dong. Seperti lazimnya lokasi shooting, hanya tampak luar sahaja yang sesuai dengan apa yang ditampilkan di drama. Bagian dalam dari Palbong Bakery mungkin di-shoot di lokasi lain. Di Palbong Bakery yang di Cheongju ini isinya sekarang cafe kecil yang juga menjual roti (roti kampung, katanya...) bukannya rotinya si Tak Gu. Di lantai dua, kalau di drama-nya ceritanya adalah dapur roti, aslinya adalah sofa-sofa tempat pengunjung bisa santai-santai menikmati pemandangan kota Cheongju. Di Soam-gol nya sendiri, sebuah kampung dengan gang-gang di kaki gunung, sepertinya juga tempat shooting drama yang lain, soalnya ada foto-foto scene drama dan artis2nya. Se

Walküre 3rd Live - Walküre wa Uragiranai at Yokohama Arena

Jadi tahun ini akhirnya ada kesempatan ikut bermoyasu bersama dengan Walküre di 3rd live event di Yokohama Arena. Itu juga cuma dapat tiket berdiri di belakang baris terakhir di lantai 2, dan dengan sukses nonton setengah panggung dan setengah punggung orang di depan 😆. Sedangkan hari kedua gak dapat tiket dan mau nonton live viewingnya di Toho juga asa kumaha gitu... kalau kata kang Yayan mah kurang greget (tidak sambil menggerek leher pakai lampu TL). Anyway, jadi berikut ini sekilas highlight konsernya. Pagi-pagi habis subuh jadinya langsung melesat ke stasiun ke Shin-Yokohama, berkaca dari pengalaman di masa lalu dalam perihal mengantre buat concert goods. Jadi jam setengah 8an lebih akhirnya sampai di Yokohama Arena dan langsung kucluk-kucluk nyari tempat orang mengantre. Ekspektasinya sih udah mengular tapi ternyata jam segitu baru sekitar ada 30an orang. Yoy!! Mission accomplished! Cukup lah buat bisa dapet goods yang dikecengin. Kecuai kalau 30 orang itu pada bel