Skip to main content

Mari memasak potage de carotte et brocolli

Kembali berjumpa dengan seri memasak di Houari-Houari. Kali ini menunya, sebagaimana tertulis di judul artikel ini adalah sebuah masakan yang saya beri nama "potage de carotte et brocolli", alias sup wortel dan brokoli. Mengapa demikian, karena suatu pagi terbangun karena kelaparan setelah siang sebelumnya cuma makan nasi pakai sambal terasi dan kecap manis (kadang2 sang iron chef pun malas memasak... T_T), teringat akan isi kulkas yg tinggal sisa-sisa brokoli dan wortel, serta beberapa butir telur sisa memasak sebelumnya. Heheh... sebenarnya cuma brokoli dan wortel direbus dalam air, tapi dialihbahasakan ke bahasa Perancis, biar kedengaran mewah dan keren.. :D


Jadi demikianlah, menu "murah meriah riang gembira apa adanya sisa di kulkas" ini dimulai dengan mengoseng2 bawang bombay sampai kecoklatan, setelah itu masukin telor, diubek ubek, habis itu masukkan air hangat yang sudah dicampur dengan kaldu ikan secukupnya. Setelah dibiarkan agak mendidih baru dimasukkan rebusan wortel dan brokoli yang sudah ditiriskan sebelumnya. Setelah itu dibiarkan agak lama dan dimasukkan (seperti biasa) bubuk cabe, garam dan merica secukupnya.



Hasilnya? Lumayan lah, lebih baik daripada makan nasi ama sambel doang ^_^.

Comments

Danu Pranantha said…
rasanya lumayan lho ;)
hmm, lumayan enak atau...? :)
Erwin Sagata said…
Koq bentuknya gitu ya? Tapi gak masalah lah kalo rasanya enak. Tadinya aku kebayang brocolli and cheese yang kaya di Wendy's itu. Tapi tetap salut lah, berani experimen nyoba2 resep sendiri. Kalo aku sih gak pede kalo gak ngikutin buku resep :)
Houari Sabirin said…
@mbak donna
lumayan enak, dibandingkan makan sambel ^_^

@erwin
heheheh jangan dibayangin spt masakan restoran atuh, ini mah buat konsumsi pribadi.
haha tobh2.. iron chef musti rajin2 eksperimen demi kelangsungan hidup perut =D
hafiz ahmad said…
waktu ada dua pengungsi dari woosong udah keburu habis, ya..?

coba ditawarkan untuk lomba adu masakan jepang tea. kali2 aja bakal menang karena ada 'bahan spesial hari ini' dari kulkas uda houari, ha ha..
Houari Sabirin said…
bukan, bapak-bapak berdua kan ngungsi hari minggu, saya masaknya hari senin

Popular posts from this blog

Palbong Bakery House, Cheongju

Karena nonton drama Kim Tak Gu, kisah si anak (haram) boss tukang roti, yang berjumlah 30 episode, dan setiap episode berdurasi 1 jam-an, jadinya terkena cuci otak berupa mengunjungi Palbong Bakery House tempat si Tak Gu belajar menjadi ahli roti. Lokasi shooting-nya ada di Soam-gol, Cheongju. Di kaki sebuah bukit di Sangdang-dong. Seperti lazimnya lokasi shooting, hanya tampak luar sahaja yang sesuai dengan apa yang ditampilkan di drama. Bagian dalam dari Palbong Bakery mungkin di-shoot di lokasi lain. Di Palbong Bakery yang di Cheongju ini isinya sekarang cafe kecil yang juga menjual roti (roti kampung, katanya...) bukannya rotinya si Tak Gu. Di lantai dua, kalau di drama-nya ceritanya adalah dapur roti, aslinya adalah sofa-sofa tempat pengunjung bisa santai-santai menikmati pemandangan kota Cheongju. Di Soam-gol nya sendiri, sebuah kampung dengan gang-gang di kaki gunung, sepertinya juga tempat shooting drama yang lain, soalnya ada foto-foto scene drama dan artis2nya. Se

Walküre 3rd Live - Walküre wa Uragiranai at Yokohama Arena

Jadi tahun ini akhirnya ada kesempatan ikut bermoyasu bersama dengan Walküre di 3rd live event di Yokohama Arena. Itu juga cuma dapat tiket berdiri di belakang baris terakhir di lantai 2, dan dengan sukses nonton setengah panggung dan setengah punggung orang di depan 😆. Sedangkan hari kedua gak dapat tiket dan mau nonton live viewingnya di Toho juga asa kumaha gitu... kalau kata kang Yayan mah kurang greget (tidak sambil menggerek leher pakai lampu TL). Anyway, jadi berikut ini sekilas highlight konsernya. Pagi-pagi habis subuh jadinya langsung melesat ke stasiun ke Shin-Yokohama, berkaca dari pengalaman di masa lalu dalam perihal mengantre buat concert goods. Jadi jam setengah 8an lebih akhirnya sampai di Yokohama Arena dan langsung kucluk-kucluk nyari tempat orang mengantre. Ekspektasinya sih udah mengular tapi ternyata jam segitu baru sekitar ada 30an orang. Yoy!! Mission accomplished! Cukup lah buat bisa dapet goods yang dikecengin. Kecuai kalau 30 orang itu pada bel