Skip to main content

Kerjaan 2 tahun....




Belum 100% sempurna tapi akhirnya (mudah2an) selesai juga kerjaan 2 tahun ini...

(to be presented in 84th MPEG Meeting...)

Comments

boni pudjianto said…
Gubrak.... eh good luck juga ya, sing cepet beres risetnya.
Btw suaranya aku kenal dehhhhh ....
om ... kalo dah jadi, lanjutin porting ke linux ya :p
Houari Sabirin said…
wah inti kerjaannya bukan di aplikasinya, tapi di file format-nya
Danu Pranantha said…
wah, apa itu file format.. ini jurusan multimedia yang di kroya itu ya? wah, sudah lupa tuh.. hihihihi
Btw, semoga cpt kelar say.. cpt lolos jurnalnya.. cpt lulusnya.. cpt cari kerja.. cpt nikah.. cpt punya anak.. Sukses yak :D
Donny Hartanto said…
mas, suaranya sepertinya aku kenal..
Houari Sabirin said…
ahaha... mbah kakung sok pura2 neh... ;))
Houari Sabirin said…
oh ya? memang saya pakai pengisi suara yg cukup terkenal dari wilayah dua... hihihi
oh iya.. doi pernah dikontrak kang hapije juga.. ;))

Popular posts from this blog

Palbong Bakery House, Cheongju

Karena nonton drama Kim Tak Gu, kisah si anak (haram) boss tukang roti, yang berjumlah 30 episode, dan setiap episode berdurasi 1 jam-an, jadinya terkena cuci otak berupa mengunjungi Palbong Bakery House tempat si Tak Gu belajar menjadi ahli roti. Lokasi shooting-nya ada di Soam-gol, Cheongju. Di kaki sebuah bukit di Sangdang-dong. Seperti lazimnya lokasi shooting, hanya tampak luar sahaja yang sesuai dengan apa yang ditampilkan di drama. Bagian dalam dari Palbong Bakery mungkin di-shoot di lokasi lain. Di Palbong Bakery yang di Cheongju ini isinya sekarang cafe kecil yang juga menjual roti (roti kampung, katanya...) bukannya rotinya si Tak Gu. Di lantai dua, kalau di drama-nya ceritanya adalah dapur roti, aslinya adalah sofa-sofa tempat pengunjung bisa santai-santai menikmati pemandangan kota Cheongju. Di Soam-gol nya sendiri, sebuah kampung dengan gang-gang di kaki gunung, sepertinya juga tempat shooting drama yang lain, soalnya ada foto-foto scene drama dan artis2nya. Se

Walküre 3rd Live - Walküre wa Uragiranai at Yokohama Arena

Jadi tahun ini akhirnya ada kesempatan ikut bermoyasu bersama dengan Walküre di 3rd live event di Yokohama Arena. Itu juga cuma dapat tiket berdiri di belakang baris terakhir di lantai 2, dan dengan sukses nonton setengah panggung dan setengah punggung orang di depan 😆. Sedangkan hari kedua gak dapat tiket dan mau nonton live viewingnya di Toho juga asa kumaha gitu... kalau kata kang Yayan mah kurang greget (tidak sambil menggerek leher pakai lampu TL). Anyway, jadi berikut ini sekilas highlight konsernya. Pagi-pagi habis subuh jadinya langsung melesat ke stasiun ke Shin-Yokohama, berkaca dari pengalaman di masa lalu dalam perihal mengantre buat concert goods. Jadi jam setengah 8an lebih akhirnya sampai di Yokohama Arena dan langsung kucluk-kucluk nyari tempat orang mengantre. Ekspektasinya sih udah mengular tapi ternyata jam segitu baru sekitar ada 30an orang. Yoy!! Mission accomplished! Cukup lah buat bisa dapet goods yang dikecengin. Kecuai kalau 30 orang itu pada bel