Skip to main content

Ketemu mami dan melatih kaki




Demikianlah, malam pertama di Geneva, Swiss dan hari pertama di Perancis. Di Geneva ketemu mami Qonit (dan ternyata ada Bumbum pula) lalu makan kebab 3 porsi. Besoknya, dimulai dari jalan kaki 20 menit dari hotel ke stasiun di Annemasse, Prancis, lalu naik kereta ke Saint-Julien en Genevois (masih di Perancis), lalu jalan kaki 4 kilo ke Site d'Archamps (Perancis juga) lalu balik lagi jalan kaki ke Saint-Julien.

Comments

hafiz ahmad said…
wah, pasti saya ga kebagian oleh2 kartu pos sama komik tintin lagi nih.. T_T
Houari Sabirin said…
tenang pak, mami dah beli kartu pos dan perangko, tinggal kirim ke DKV ITB.. ;)
komik tintin-nya ntar saya titipkan ke ibu jari
Nuri Hapdari said…
yah ada komik tintin ya......hiks..hiks...mau dunk.....T_T.....
Glenardo Yopie said…
Wah akir2 ini giat olah raga sekali yax..Hhahaa
Houari Sabirin said…
mau mbak? komik tweety jg sempat liat tuh... tapi bahasa prancois, bisa bacana tak?
Houari Sabirin said…
ho oh, giat terpaksa... heheheheh
daripada duitna dipake taksi berpuluh2 euro, mending dipake makan, kayak tadi malam, makan buffet di restoran china :D

Popular posts from this blog

Palbong Bakery House, Cheongju

Karena nonton drama Kim Tak Gu, kisah si anak (haram) boss tukang roti, yang berjumlah 30 episode, dan setiap episode berdurasi 1 jam-an, jadinya terkena cuci otak berupa mengunjungi Palbong Bakery House tempat si Tak Gu belajar menjadi ahli roti. Lokasi shooting-nya ada di Soam-gol, Cheongju. Di kaki sebuah bukit di Sangdang-dong. Seperti lazimnya lokasi shooting, hanya tampak luar sahaja yang sesuai dengan apa yang ditampilkan di drama. Bagian dalam dari Palbong Bakery mungkin di-shoot di lokasi lain. Di Palbong Bakery yang di Cheongju ini isinya sekarang cafe kecil yang juga menjual roti (roti kampung, katanya...) bukannya rotinya si Tak Gu. Di lantai dua, kalau di drama-nya ceritanya adalah dapur roti, aslinya adalah sofa-sofa tempat pengunjung bisa santai-santai menikmati pemandangan kota Cheongju. Di Soam-gol nya sendiri, sebuah kampung dengan gang-gang di kaki gunung, sepertinya juga tempat shooting drama yang lain, soalnya ada foto-foto scene drama dan artis2nya. Se

Walküre 3rd Live - Walküre wa Uragiranai at Yokohama Arena

Jadi tahun ini akhirnya ada kesempatan ikut bermoyasu bersama dengan Walküre di 3rd live event di Yokohama Arena. Itu juga cuma dapat tiket berdiri di belakang baris terakhir di lantai 2, dan dengan sukses nonton setengah panggung dan setengah punggung orang di depan 😆. Sedangkan hari kedua gak dapat tiket dan mau nonton live viewingnya di Toho juga asa kumaha gitu... kalau kata kang Yayan mah kurang greget (tidak sambil menggerek leher pakai lampu TL). Anyway, jadi berikut ini sekilas highlight konsernya. Pagi-pagi habis subuh jadinya langsung melesat ke stasiun ke Shin-Yokohama, berkaca dari pengalaman di masa lalu dalam perihal mengantre buat concert goods. Jadi jam setengah 8an lebih akhirnya sampai di Yokohama Arena dan langsung kucluk-kucluk nyari tempat orang mengantre. Ekspektasinya sih udah mengular tapi ternyata jam segitu baru sekitar ada 30an orang. Yoy!! Mission accomplished! Cukup lah buat bisa dapet goods yang dikecengin. Kecuai kalau 30 orang itu pada bel