Skip to main content

Posts

Showing posts from 2010

Seoul, one winter day

Myeong-dong, Seoul, minggu siang jam 12, setelah makan sundubu di restoran yang sebenarnya bukan yang dimaksud (terkena jebakan ajuma). Seperti pepatah mengatakan, habis kenyang terbitlah kantuk. Di tengah dinginnya Seoul di siang bolong seperti ini, tentu saja tidak mungkin cari tempat duduk lalu mengaso-ngaso sambil terkantuk-kantuk. Akhirnya... pergi ke CGV terdekat, pilih film Korea, dengan niat nonton film gak ngerti sampai ketiduran. Film yang dimaksud, judulnya "Hello Ghost" . Filmnya dimulai dengan adegan seorang lelaki kesepian yang mencoba bunuh diri dengan minum puluhan pil (entah apa), tapi gagal. Akhirnya dia dibawa ke rumah sakit dan di sana bertemu empat hantu: seorang bapak-bapak, seorang ibu-ibu, seorang kakek-kakek, dan seorang anak kecil. Setelah sekitar lebih dari 30 menit menahan kantuk dan gagal memahami apa yang dikatakan para aktor... tau-tau sudah di bagian akhir film... yang ternyata menyimpulkan apa hubungan si laki2 kesepian tadi dengan para hantu.

Seoul Lantern Festival 2010 @ Cheonggyecheon

Bertepatan dengan acara presentasi di sebuah konferensi domestik di Hanyang University, Seoul, acara jalan2 mingguan dilanjutkan dengan menonton festival lentera di sepanjang Cheonggyecheon di dekat Gwanghwamun. Beberapa kali ke sana, baru kali ini sungai itu terasa ramai sangat, penuh lautan manusia yang hendak menikmati puluhan lentera unik dari berbagai daerah di Korea, Jepang, dan beberapa negara lainnya. Semua foto-foto yang ada lentera di foto gak pakai tripod (terlalu malas untuk bawa-bawa.. ahahai.. ), ISO seribu, dan manual apperture/shutter speed, plus tangan gemeteran kedinginan.. hehe..

Maisan Mountain, Jinan

Mumpung masih autumn, jalan-jalan diteruskan ke arah selatan karena mudah2an daun2nya pas merah-kuning-ijo. Setelah 2 tahun lalu ke Naejangsan, tahun ini dicoba ke Maisan, alias gunung Kuping Kuda, karena gunung ini ada dua puncak bersebelahan, kata orang sini, mirip telinga kuda. Di kakinya, ada sebuah temple yang dibangun seorang biksu yang hendak menyepi, namanya Tapsa temple. Selama tinggal di temple itu dia, mungkin kurang kerjaan atau pas bosen berbiadah, menumpuk-numpuk batu hingga seperti menara. Konon katanya batu-batu ini tak mampu digoyang hujan badai dan bertahan berpuluh-puluh tahun lamanya. Terus konon katanya lagi, di temple ini kalau pas musim dingin kita menaruh air di mangkok, dari mangkok itu uap airnya bakal naik dan membentuk es. Percaya atau tidak, sepertinya ini patut dicoba 2 bulan lagi :D. Menyusuri jalur wisata, track di Maisan gak begitu sulit. Dari selatan (saya salah naik bis, tadinya mau jalan dari utara ke selatan, tapi malah naik bis yg ke selatan

Hahoe Village, Andong

Andong, denger-denger, terkenal karena jjimtak-nya (sejenis semur ayam pedes pake sayur-sayuran), jadinya pengen tau kalo jjimtak asli itu rasanya seperti apa. Tapi tentunya gak menarik kalau ke Andong cuma buat makan jjimtak doang, akhirnya mencari-cari objek wisata setempat. Denger-denger, di sana ada UNESCO historical site bernama Hahoe (dibaca Ha-hwe) Folk Village, desa jaman dahulu kala yang terletak di tepi sungai Naktong, sekitar 20 km dari pusat kota Andong. Setelah menempuhi (melayu style... menempuhi.. ) 3 jam naik bis antarkota dari Daejeon, mampir Gumi, lalu ke Andong, perjalanan dilanjutkan naik bis dari terminal Andong ke Hahoe Village, sekitar 40 menit. Para penumpang kemudian diturunkan di semacam tourist center yang ada tempat parkir, pasar souvenir, restoran-restoran jjimtak dan godeungo gui, dan museum topeng (katanya di Andong ini terkenal dengan topengnya). Dari sana pengunjung bisa jalan kaki 1 km ke Hahoe village, atau naik bis yang disediakan (bayar sih, 5

Nami Island, Chuncheon

Akhirnya kesampaian mengunjungi pulau berbentuk daun di tengah sungai Han yang populer gara-gara Yon-sama dkk. Setelah melakukan perhitungan akhirnya ditetapkan waktu kunjungan yang sesuai dengan menguningnya daun-daun karena musim gugur. Sampai di sana ternyata yang antri dari dermaga Gapyeong panjangnya udah ada 300 ratusan meter @_@ (ini tidak hiperbolik tapi kenyataan), jadi pas datang di dermaga setengah 11, baru sampe pulau jam 12 kurang.. padahal untuk nyebrang cuma perlu waktu 15 menitan kurang. Walaupun pulaunya jadi rame banget, tapi masih cukup menyenangkan untuk foto-foto, mengunjungi museum, makan dosirak, lihat pameran buku anak dunia, dan keliling-keliling. Cuacanya juga sangat mendukung, padahal pas berangkat dari Daejeon sudah disambut hujan rintik-rintik. Serunya, pas mau pulang ternyata yang antri naik ferry balik ke Gapyeong juga udah sampe hampir 500 meter!! Ngantrinya pun ada 1 jam lebih. Tapi alhamdulillah masih bisa tepat waktu naik kereta pulang. Yang c

Hwaseong Fortress, Suwon

Mengitari setengahnya benteng Hwaseong di Suwon, dari Jang'an gate ke arah Paldal mountain.

Nikahan Pak Tekbe

Setelah sebelumnya mengawal bapak ibu mabes kembali ke tanah air, maka tugas selaku mantan lurah dilanjutkan dengan inspeksi ke nikahan pak tekbe di Mirabella Hotel di Dago Pakar. Turut hadir mbah kakung, ibu mabes dan pak preman.

Perpisahan Bapak Ibu Mabes

Akhirnya telah tiba waktunya mabes Jeonmindong ditutup. Terima kasih bapak ibu mabes buat semua kebaikan, keramah-tamahan, kegotongroyongan, kebersamaan, kesusahan, kesenangan, kemasak2an, kenumpang-nginapan selama ini...

Buko basamo mahasiswo Indonesio (2010 edition)

Melanjutken tradisi buko basamo di Daejeon, 2006 , 2007 , 2008 , 2009 (+2005 ternyata sudah 5 kali puasa di sini... ckckck...) kali ini diadakan dengan mengundang segenap warga wilayah 2 termasuk yang baru datang (karena pas2an dengan awal semester, jadi banyak yang datang) dan juga acara peresmian lurah baru dari Cheonan, dan juga beberapa acara ulang tahun warga. Edisi kali ini dilangsungkan di ruang kelas di gedung Teknik Nuklir KAIST (mudah2an gak ada yg kena radiasi.. heheh), alhamdulillah banyak yang datang, makanan2nya juga enak2...

Bye bye Munji campus

(sayangnya) Bukan karena selesai kuliah, tapi karena disuruh pindah ke main campus di Guseong-dong, secara sudah diserap oleh kaiste. Untuk mengenang masa2 suka dan duka di Munji-campus dan biar makin terasa nostalgic dan sentimentil, foto2nya dibikin hitam putih :)

63 Wax Museum, Seoul

Kunjungan ke museum patung lilin bernama 63 Wax Museum yang terletak di kaki gedung 63 di Yeoido, Seoul. HTM: 14 ribu won Fasilitas: Patung lilin, bioskop 5D, celup tangan, toko souvenir, rumah hantu Pesan dan kesan: sekilas patung2nya memang mirip aslinya (sampe bulu2 di tangan dan kaki pun ada, sayang sekali gak ada bulu hidung), kalau dilihat lebih dekat terlihat deh pahatan-pahatan lilinnya. selain patung2 lilin juga ada memorabilia seperti gitarnya eric clapton, gitar led zeppelin, poster bertandatangan asli artis, dll. juga ada bioskop kecil yang layarnya berada di sekeliling ruangan, jadi film 3D yang diputar dapat dilihat di sekeliling ruangan, sehingga objek yang ada di film bener2 berasa ada di depan kita.

International Festival 2010, DCC Daejeon

Acara tahunan dari SEM, pertunjukan dan bazar barang2 bekas murah meriah (such as hanbok 2000 won.. wakwakwak...) di Daejeon Convention Center. Setelah tahun 2008 menggemparkan para pengunjung dengan tari Pasambahan, kali ini warga Indonesia mengguncang dunia dengan tari Saman

Deogyu Mountain National Park

Menyambut hari guru setiap tanggal 15 Mei, seperti biasa, bersama babeh dan teman-teman lab pergi menjelajahi gunung. Kali ini agak berbeda, karena naik gunungnya, literally, diganti dengan naik gondola dari sebuah resor ski. Di Muju, ada sebuah resor ski yang kalau musim dingin ramai orang bermain ski, di musim lainnya ternyata masih lumayan ramai dikunjungi orang untuk hiking ke puncak gunung Deogyu. Gondola-nya digunakan untuk naik ke puncak gunung. Naiknya sih gak seberapa, tinggal duduk, lalu jalan sekitar 500-600 meter ke puncak. Nah turunnya, karena mengambil jalan hiking ke pintu masuk taman nasional gunung Deogyu, jadinya jalan melintasi gunung, lewati lembah, bersama teman-teman berpetualang.. -_-;; masuk hutan, menyusuri sungai. Berapa jauh? ada sekitar 8 kilo... untung kaki gak bengkak, cuma besar sebelah doang... XD XD

Gyejok Mountain Fortress

Kalau sebelumnya hanya sampai puncak gunung Gyejok, kali ini dicoba lanjutin ke bentengnya, yang selama ini cuma bisa dilihat dari kampus, di sebelah utara puncak gunungnya. Ternyata eh ternyata yang selama ini dilihat jaraknya hampir 4 kilometer, plus naik turun lembah... ^^;;; Benteng gunung Gyejok ini ada di sebelah timur kota Daejeon, di utara gunung Gyejok, memisahkan Daejeon dan danau Daecheong. Katanya, benteng ini benteng gunung terbesar di Daejeon yang dibangun jaman Three Kingdom tempat pasukan kerajaan Baekje bertahan melawan gempuran kerajaan Silla. Hmm.. jauh juga bentengnya dari pusat kerajaan Baekje di Buyeo . Di lembah di sekeliling benteng, ternyata ada track hiking yang unik. Namanya "Gyejok Mountain Park Eco-Healing Barefoot Walking". Jadi di sana ada bagian jalan yang berupa tanah lempung, yang bisa digunakan buat jalan-jalan sambil telanjang. Telanjang kaki tentunya.... :D . Dari prasastinya bisa dilihat kalau track hiking ini baru diresmikan tahu

Cherry blossom Trip, Jinhae (2/2)

Lanjutan dari bagian ke-1 Di saat bunga-bunga beotkkot bermekaran, di Jinhae diadakan semacam festival musim semi yang lokasinya di tengah kota. Di sana mirip-mirip pasar malam, mulai dari stand jualan makanan, peralatan rumah tangga, perhiasan, sampai panggung gembira pun ada. Acaranya sendiri merupakan bagian dari festival angkatan laut Korea, yang markasnya ada di kota Jinhae. Karena cuma satu hari di sana, jadi gak sempat lihat acara-acara dari angkatan laut yang katanya ada tour naik kapal perang, parade pasukan, dll.. Di dekat pusat kota, tempat acara festival berlangsung, di Jungwon Rotary, ada bukit kecil Jehwang. Di atasnya ada gedung kecil dibentuk mirip kapal dengan menara kecil bertingkat 8. Di lantai dua ada museum kecil tempat kita bisa melihat diorama mengenai sejarah Jinhae. Dari lantai 2 hingga lantai 8 kita bisa melihat seluruh kota Jinhae. Di sisi sebelah barat, karena menghadap ke markas angkatan laut, pengunjung dilarang mengambil gambar ke arah sana (mungk

Chery blossom Trip, Jinhae (1/2)

Foto-foto dari jalan-jalan melihat bunga beotkkot alias cherry blossom (a.k.a sakura) di kota Jinhae, kota dimana beotkkot tersebar di seluruh kota. Main destination buat "hanami" (minjam istilah pak tekbe :D )-nya sendiri ada di sepanjang jalan di Yeojoa-dong, di sepanjang jalan di sisi sungai yang membentang arah utara-selatan sepanjang sekitar 1.5 km. Pohon-pohon beotkkot yang katanya berumur puluhan tahun, berukuran besar-besar, jadi bunganya pun lebat-lebat (tidak cocok dikunjungi akhir bulan April, dikala bunga-bunga sudah menjadi daun dan ulat-ulat bulu mulai berdatangan... XD XD ). Jinhae-nya sendiri terletak di selatan Korea, di propinsi Geongsangnam-do, sekitar 240 km dari Daejeon, dan tidak ada kereta api ataupun bus langsung ke sana. Jadi mesti ke Masan atau ke Changwon dulu, baru dari sana naik bis kota. Dari arah Masan ke Jinhae bis kota bakal melewati terowongan Jinbok. Begitu keluar terowongan kita bisa langsung melihat Jinhae dari ketinggian dengan bunga-bun

Jeongseon County Trip

Foto-foto dari MT musim dingin ke Jeongseon-gun di Gangwon-do. Main ski nya cuma 1 hari, habis itu pensiun setelah jatuh sana-sini dan jadi korban tabrak lari.

Der Untergang (en: Downfall)

Rating: ★★★★ Category: Movies Genre: Action & Adventure Gara-gara banyak yang upload di fb cuplikan adegan Hitler yg lagi marah2 dikasih subtitle tentang iPad dan SBY , saya jadi penasaran cari filmnya. Ternyata aselinya adalah film buatan -dan berbahasa- Jerman berjudul Der Untergang, berdurasi sekitar 2 jam lebih, yang mengisahkan Hitler cs menghitung hari di dalam bunkernya semasa dikepung pasukan Soviet. Dari film ini saya jadi baru tau beberapa hal: ternyata bukan pasukan sekutu, tapi pasukan Rusia, yang menyebabkan si kangmas Hitler terdesak dan akhirnya bunuh diri (maaf, gak baca sejarah bagian yg ini.. bacanya perang Diponegoro dan perang Padri :) ); ternyata doski nikah sama mbak Eva di dalam bunker itu (Führerbunker) sebelum bunuh diri; adegan yg paling menyedihkan waktu anak-anak ajudan-nya Hitler dibunuh sama ibunya sendiri, biar (katanya) anak2nya tidak mengalami kesulitan hidup karena orang tuanya dianggap penjahat (tentu saja dianggap penjahat oleh sekutu dan Yahudi

Seoul Doll Festival 2009 (3/3)

Lanjutan foto-foto dari festival boneka di Coex, Seoul. Di halaman Coex juga ada patung2 sapi menyambut Korean Cow Parade 2010 (entah apa itu... tapi sepertinya menarik kalau ada stand bulgogi gratis.. *droll* ) Bagian 1: http://houari.multiply.com/photos/album/137 Bagian 2: http://houari.multiply.com/photos/album/138

Seoul Doll Festival 2009 (2/3)

Lanjutan foto-foto dari festival boneka di Coex, Seoul Bagian 1: http://houari.multiply.com/photos/album/137

Seoul Doll Festival 2009 (1/3)

Foto-foto dari festival boneka di Coex, Seoul, hari Minggu tanggal 3 Januari 2010. Selain menampilkan boneka-boneka imut dan berbaju cantik, juga ada figurine2 yang super detil. Bagian 2: http://houari.multiply.com/photos/album/138/Seoul_Doll_Festival_2009_23 Bagian 3: http://houari.multiply.com/photos/album/139/Seoul_Doll_Festival_2009_33