Skip to main content

Posts

Showing posts from 2013

1 bulan pas! (bagian ke-1)

Okai, jadi ceritanya hari ini pas satu bulan sejak menginjak bandara Kansai. Jadi tenaga kerja Indonesia di Saitama. Baru sebulan tapi udah banyak banget kejadian seru dan menegangkan (lebay sih hahaha). Pagi sekitar jam 9 mendarat di KIX dalam keadaan meriang mual-mual pengen beol. Jadi begitu keluar pesawat langsung cari toilet, beol, tentu saja. Plus muntah-muntah. Sedih amat hihihi... Alhamdulillah habis itu agak lumayan hilang mualnya tapi masih sedikit sakit kepala •﹏• . Dari toilet terus ke prosedur umum: ke loket imigrasi. Ternyata di sini tuh kalo long term stay bisa langsung dapat KTP di loket imigrasi (dulu di Korea dapat KTP kira2 semingguan setelah datang, ngurus di kantor imigrasi setempat). Habis itu, ke arrival, tewas sejenak sambil liat2 sekeliling. Sebelumnya ke KIX itu cuma di low cost carrier terminal. Ternyata terminal utamanya keren juga. Bangunannya memanjang lurus (bandingin sama HKG yg kayak segitiga atau ICN yg agak membentuk busur). Di departure domestik ada

Bye bye Korea

Setelah 8 tahun 7 bulan dan 4 hari, akhirnya harus meninggalkan negeri penuh kemudahan fasilitas hidup. Bye bye Korea, thank you for all the precious memories, wonderful friends and 片想い ...

Airports

Beberapa foto dari bandar udara internasional yang pernah dikunjungi... CGK ICN RAK CDG SFO LAX HKG PEK XIY DOH BCN KIX Daftar lengkapnya (in chronological order).... CGK ICN NRT ZRH CMN RAK CDG SFO LAX SJC CJJ CJU GVA MUC HKG IST AYT PEK XIY DOH BCN KIX KUL BDO HND FUK CTS HIJ MYJ TPE BKI DXB ATH KGS

Busan weekend getaway (1 dari 2)

Sabtu-minggu ke Busan. Awalnya karena ada Haeundae sand festival. Tahun lalu gak ada patung yg bener-bener bentuk patung, cuma semacam gundukan pasir lalu 'dilukis'. Tahun ini harapannya ada patung beneran. Jadi, biar lebih seru lagi, kali ini ke Busan nya ga naik KTX, tapi naik mugunghwa yang langsung ke stasiun Haeundae, lewat stasiun2 abal2 (haha.. stasiun2 kecil, maksudnya). Naiknya dari Dongdaegu tapi (dari Daejeon ke Dongdaegu tetep KTX hehe). Mugunghwa ini ternyata versi kecil. Gerbongnya cuman empat, nyatu ama lokomotif. Udah gitu, dari stasiun Songjeong di Busan, dia nyusurin tepian pantai ke Haeundae ヽ(^。^)ノ Stasiun Haeundae Jadi, sampailah kira2 sebelum jam dua siang di stasiun Haeundae, hanya sekitar 10 menit jalan kaki dari pantai. Tapi.... mau sholat dulu, jadi naik bis ke mesjid Busan. Letaknya jauh di utara sana, dekat stasiun Dusil. Setelah 8.5 tahun, akhirnya sampai juga ke mesjid Busan. Secara umum, struktur ruangannya mirip mesjid Itaewon (apa yang bik

Mustoy cafe, Hongdae

Ke Seoul udah sering, lumayan ga kehitung (kenapa harus dihitung?), tapi baru sekali itu ke daerah Hongik University (Hongdae). Sebagaimana disampaikan "guide" *haha* di sekitaran stasiun subway Hongdae bertebaran cafe di mana-mana. Cafe board game, cafe kontainer, cafe Kanada, cafe ini cafe itu, menakjubkan bagi orang yang biasanya cuma liat cafe di sekitaran Eoeun-dong dan Gung-dong. Jadi hari Minggu itu, setelah semalamnya main di cafe boardgame (for the first time! haha.. bagus juga idenya, jadi pengen bikin di Indonesia... tapi... malah takut boardgames-nya dimaling pengunjung... -_- ), siangnya tadinya mau cari handycam di toko Sony yg katanya ada di sekitar sana. Tapi gak ketemu, malah mampir ke toko hobby beli base buat Gundam... Akhirnya, diajak ke Mustoy cafe. Ini katanya udah lumayan lama ada di sana. Jadi di sana menu utamanya instead of makanan minuman, adalah patung keramik beberapa tipe, lalu kita diberi alat tulis berwarna-warni. Silahkan digambar sesuka hat

Geisha

Ini sedikit cerita dari jalan2 ke Kyoto awal tahun ini. Sebelumnya hanya baca-baca atau dilihat di acara tivi, tapi ternyata bisa juga ketemu geisha beneran. Jadi waktu itu lagi jalan di Higashiyama, dari arah Gion mau ke Kiyomizudera. Sambil istirahat leyeh-leyeh karena cape jalan, eh ada tiga mba2 geisha baru keluar dari rumahnya (ngg.. bukan rumah sih, apa ya? sarangnya? haha.. teater? mungkin ya?). Langsung aja minta foto bareng dan difoto. Malamnya, kembali ke Gion, ketemu geisha lagi, tapi ga sempat foto2 soalnya doi keliatan lagi buru-buru (jalan cepet gitu) dari satu tempat ke tempat lain.

Headache

The cost of nyelesaiin program sampe jam 6 pagi hari Jumat/Sabtu kemaren. Hari ini sukses terkapar di kamar.. •﹏• Entah mengapa terkaparnya telat 1 hari, kirain hari Senin yg bakal tewas. Jadi hari ini bangun jam stgah 2 ( ̄▽ ̄)sakit kepala, lapor lab, trus k apotek beli mori appeun yak, mampir k Nunghyop mart beli telur, tuna sama kare. Pulang, masak kare garlic onion, pake telur rebus dan 2 batang chikuwa, sama orek tuna telur pakai kecap kokita manis pedas. Terus minum obat. Terus leyeh2 sambil nunggu cucian. Lumayan bisa istirahat sejenak. Semoga besok dah baikan (dan kembali ke lab tercinta) hahaha...

Seoul, awal Mei 2013

Ceritanya lg kumet (kusut dan mumet), dan kangen juga, jadi tau2 Sabtu sore dan malam sudah di Seoul. Ke Insa-dong lagi setelah kunjungan sebelumnya tahun 2005. Entah apa yg berubah, mungkin banyak, tapi baru tau kalo di belakang-belakangnya Insa-dong banyak alley2 (apa alley... oh, gang), banyak gang2 tempat restoran2. Lampion-furnished Cheonggyecheon Habis makan malam lanjut jalan kaki ke Cheonggyecheon. Pas lagi ada dipasang lampion-lampion dan patung lampion. Katanya menyambut hari Budha. Plus di pangkal nya Cheonggyecheon lagi ada semacam penggalangan dana, tapi dilakukan dengan unik. Jadi ada semacam kolam (atau tepatnya wadah gede berukuran luas persegi panjang, ga ada airnya pun), ditengahnya ada baskom. Nah yg mo donasi disuruh lempar koin ke dalamnya. Kalo berhasil, dapat Pepero. Entah berapa ratus ribu orang yg ga berhasil, yg jelas si kolam itu udah penuh uang recehan. Belum pernah lihat sebelumnya uang berserakan sebanyak itu heheheh. Oh di tengah kolam tadi, ada p

Ochaduke

Pas jalan2 di Gion, waktu ke Kyoto, lewat depan restoran, menunya ada ochaduke si nasi yang disiram teh hijau itu. Karena penasaran ingin tau rasanya, akhirnya makan malam di sana. 1 porsi 900 yen dengan side dish seadanya.

Masak jjimtak

Hari minggu adalah hari memasak spesial di dapur internasional di gedung W7. Jadi kalo hari2 biasa itu masak buat makan sehari-hari, kalau hari minggu masak masakan yg aga2 susah atau jarang2 dimasak dan membutuhkan waktu. Jadi minggu kemarin, rikuesnya Gita, bikin jjimtak. Semur ayam ala Andong. Intinya, bumbu2 kuahnya biar terasa manis dan berwarna gelap adalah kecap asin, gula coklat, sirup jagung dan air.  Dan di dapur ga ada semua (kecuali air) haha.. Gantinya, biar tetap manis dan berwarna gelap, pakai irisan gula jawa (gula merah), dilarutin pake air hangat, kemudian biar asin pakai garam dan kaldu blok ayam. Sirup jagungnya ganti ama sirup mapel (entah cocok entah tidak). Masaknya ga terlalu sulit. Pertama cabe2an yg gede maupun yg rawit diiris lalu ditumis sampe kering (sampe  orang2 sedapur batuk2 karena bau biji cabe kebakar ㅋㅋㅋㅋ). Habis itu sisihkan, lalu masukkan ayam yg udah dipotong2 ke dalamnya, aduk ampe rata, tutup pancinya biar rada2 berair. Lalu masu

Wisudaan

Setelah.... 8 tahun yang menakjubkan... hahaha... Alhamdulillah...

We went to Kyoto!

Akhirnya de facto  dan de jure  berhasil mengunjungi negeri saudara tua... haha.. Ternyata waktu di sana perasaan saya nggak segitu seheboh yang dulu saya rasakan waktu ingin banget ke sana... Sudah sadar diri nampaknya haha.. Tapi beneran, Jepang itu rasanya seperti versi lebih bersihnya Korea. Jalanan, tempat wisata, semuanya bersih banget! Juga kalau dibandingkan sama Korea, gak ada mobil yang parkir sembarangan di pinggir jalan. Untuk beberapa hal, pergi ke sana tuh hampir gak kerasa bedanya ama di sini selain harga-harga yang membuat otak berpikir untuk menghitung nilai tukar yen ke won (seperti pertama-tama menghitung-hitung nilai tukar won ke rupiah). Juga harus lebih teliti memeriksa ingredients di nasi kepal (membaca dan meng-scrutiny kanji buat bahan2 tertentu emang repot yah dibandingkan membaca hangul). Cerita selengkapnya nanti akan dilanjutkan :)

Bolu gulung saus selai mangga

Karena dapur internasional-nya KAIST mau diberesin sama kampus, jadi kami sebagai penggunanya harus mengungsikan sejenak barang2 dan bahan2 makanan yang ada. Sebagian, yang dalam kulkas, masuk ke rumah di Eoeun-dong. Berhubung sekalian makan malam, jadilah kami para penggunanya sekalian juga masak di rumah. Biasanya tiap weekend begini masak yang asyik-asyik menu penganan ala kampung halaman seperti risoles, siomay, mie ayam, martabak, dst. Minggu kemarinnya sudah masak martabak, jadi minggu ini ditetapkan masak bolu gulung. Gak begitu sulit, apalagi semua bahan mudah tersedia kayak tepung, telur, gula dan kawan-kawan. Mixer juga ada, oven ada, tinggal masak aja :D Nahh.. begitu lah, setelah bolunya jadi, ternyata lupa beli susu buat bikin saus krim coklat. Akhirnya dengan sedikit coba-coba, manasin butter lalu masukkin sirup mangga, campur tepung kentang, sama tepung gula. Aduk-aduk. Eh, ternyata jadi selai mangga ^_^ walaupun agak-agak kenyal (kayanya -pasti deh, bukan ka

Mi odeng

Mi odeng bercitarasa Indonesia berkat bumbu royco dan abon cabe ninoy