Skip to main content

Berkunjung ke Pulau Ulleung (hari ke-3, selesai)


Akhirnya sampailah kita di hari terakhir perjalanan wisata musim panas yang mendebarkan ke pulau Ulleung dan Dokdo. Seperti biasa, hari ini pagi-pagi, kira-kira jam setengah enam, dimulai dengan foto-foto. Karena kali ini losmennya menghadap agak ke timur, jadi ada sedikit pengharapan bakal bisa motret matahari pas muncul dari balik laut. Ternyata harapan tinggal harapan, pucuk dicinta ulam tak tiba, besar pasak daripada tiang dan nila setitik rusak susu sebelanga. Sebagaimana halnya matahari terbenam, mau motret matahari terbit pun tertutup kumpulan awan lebat di horizon. Tapi karena sudah keburu bangun, dan mau tidur lagi pun males soalnya arena tidurnya memang tidak nyaman (kebayang deh, 7 pria dalam satu ruangan...hiih... malah pas kemarennya mau masuk kamar, si Ibu yg punya losmen sempat nawarin ongkos tambahan buat channel tivi parno... ngeliat jalu semua kali yah... dasar, dikiranya kita cowok apaan, kalau begituan mah bisa tinggal download.. hihi..eit, Harom.. harom..) akhirnya jalan-jalan, nyusurin batu-batu di pinggir laut, nyari-nyari yg kira-kira bagus untuk difoto. Berusaha buat motret burung2 yg lagi terbang2 nyari sarapan, tapi karena lumayan susah akhirnya ga dapat. Setelah kira2 setengah jam akhirnya capekan juga, balik lagi ke losmen, oh... ternyata ada sepasang pemuda yang sedang berbuat asusila ^_^;;; ternyata tidak usah jauh2 cari objek motret, di pelupuk mata korbannya tergeletak begitu saja, hihi.

 


Kiri: matahari terbit di balik gunung; Kanan: sepasang pemuda berbuat asusila


Rencananya hari ini adalah, sebelum kembali pulang ke darat, yaitu sarapan plus makan siang trus berenang-renang di pantai. Sarapan hari ini, di warung makan di pinggir pantai adalah sangat segar... yaitu sayuran yang baru saja dipetik dari batangnya, dan beras yang baru dimasak. Sehabis makan kemudian pada berenang-renang di pantai (sekali lagi, tidak ada pasir putih nan terbentang luas dan nyiur melambai; adanya batu2 dan parasol2). Habis berenang, mandi, trus langsung cabut ke pelabuhan Dodong buat nunggu feri balik ke Pohang. Yang sekarang ini, bercermin kepada pengalaman hari pertama membuang tuna kembali ke laut, akhirnya sebelum naik feri siap-siap minum obat anti mabok. Jadi, pas masuk feri langsung deh tiba-tiba ngantuk berat, ketiduran ga jelas, bangun-bangun sudah sampai di Pohang. Sebelum melanjutkan pulang naik bis ke Daegu, kita makan sore dulu di pinggir pantai. Menunya? tentu saja, lagi-lagi ikan mentah. Cuma kali ini saya kebagian ikan panggang alias sengson gui, tiga ekor!! yeeeei... v(^o^)v. Habis itu langsung cabut pulang, dengan rute dan alat transportasi yang sama dengan waktu perginya. Jam 10 atau 11an malam, sampe deh di Daejeon. Geh, rasanya yg hari ini garing sekali yah, bahkan untuk diceritakan pun cukup satu paragraf saja. Ya sudah lah....



Sarapan sehat dan segar, bibimbap dan lalapan



Ketemu tiga turis asal Indonesia yang sedang ngumpulin duit buat beli permen labu ^_^


Jadi demikianlah perjalanan kunjungan ke pulau Ulleung. Walaupun tidak mendapatkan hamparan pasir putih dan nyiur melambai, setidaknya menurut saudara Na Taeyoung, "kamu mesti senang dah pergi ke Ulleung dan Dokdo, soalnya orang Korea pun jarang2 yg bisa pergi ke sini walaupun pengen...", oh gitu yah... harus bangga atuh saya.. hahaha.. Yah, kalau orang sini sih karena ada masalah di Dokdo itu jadinya pada ngebet ke Ulleung. Kalau saya sih, karena gratis jadi dinikmati saja (walaupun muntah-muntah pun harus dinikmati... hehe). Sekarang tinggal mengira-ngira tahun depan ke pantai sebelah mana.. hehehe..

Comments

maria lubis said…
tapi eM, kamu kan sudah terlatih. 16 orang muat dalam taft putihnya Tito si cowok canesten :p
Houari Sabirin said…
oh iya ya... eh, bukan taft putihnya si tito, tapi taft birunya si dandi, waktu nganter si ancheu
:o 16 orang di taft gt? bukan yg panjang kan? kirain 9 org di katana udah rekor.. hihi..
Houari Sabirin said…
taft yg kotak kecil segede suzuki jimny itu lo mih... bukan taft yg baru...:)
gileee.. rekor rekor! hahaha..

Popular posts from this blog

Palbong Bakery House, Cheongju

Karena nonton drama Kim Tak Gu, kisah si anak (haram) boss tukang roti, yang berjumlah 30 episode, dan setiap episode berdurasi 1 jam-an, jadinya terkena cuci otak berupa mengunjungi Palbong Bakery House tempat si Tak Gu belajar menjadi ahli roti. Lokasi shooting-nya ada di Soam-gol, Cheongju. Di kaki sebuah bukit di Sangdang-dong. Seperti lazimnya lokasi shooting, hanya tampak luar sahaja yang sesuai dengan apa yang ditampilkan di drama. Bagian dalam dari Palbong Bakery mungkin di-shoot di lokasi lain. Di Palbong Bakery yang di Cheongju ini isinya sekarang cafe kecil yang juga menjual roti (roti kampung, katanya...) bukannya rotinya si Tak Gu. Di lantai dua, kalau di drama-nya ceritanya adalah dapur roti, aslinya adalah sofa-sofa tempat pengunjung bisa santai-santai menikmati pemandangan kota Cheongju. Di Soam-gol nya sendiri, sebuah kampung dengan gang-gang di kaki gunung, sepertinya juga tempat shooting drama yang lain, soalnya ada foto-foto scene drama dan artis2nya. Se

Walküre 3rd Live - Walküre wa Uragiranai at Yokohama Arena

Jadi tahun ini akhirnya ada kesempatan ikut bermoyasu bersama dengan Walküre di 3rd live event di Yokohama Arena. Itu juga cuma dapat tiket berdiri di belakang baris terakhir di lantai 2, dan dengan sukses nonton setengah panggung dan setengah punggung orang di depan 😆. Sedangkan hari kedua gak dapat tiket dan mau nonton live viewingnya di Toho juga asa kumaha gitu... kalau kata kang Yayan mah kurang greget (tidak sambil menggerek leher pakai lampu TL). Anyway, jadi berikut ini sekilas highlight konsernya. Pagi-pagi habis subuh jadinya langsung melesat ke stasiun ke Shin-Yokohama, berkaca dari pengalaman di masa lalu dalam perihal mengantre buat concert goods. Jadi jam setengah 8an lebih akhirnya sampai di Yokohama Arena dan langsung kucluk-kucluk nyari tempat orang mengantre. Ekspektasinya sih udah mengular tapi ternyata jam segitu baru sekitar ada 30an orang. Yoy!! Mission accomplished! Cukup lah buat bisa dapet goods yang dikecengin. Kecuai kalau 30 orang itu pada bel