Skip to main content

Detektif Conan.... Live action?!??!?!?!?!?!

Tadinya artikel ini mau masuk bagian "Review", tapi karena ternyata filmnya kurang begitu menarik dan juga gak ada subtitle-nya (dengan demikian, saya gak begitu ngerti dengan ceritanya), jadinya saya tulis di sini saja, dengan maksud atau tema dari tulisannya adalah "Pengalaman Houari menonton drama Detektif Conan", bukan review-nya. Demikianlah...


Jadi, menyambut sepuluh tahun anime (atau komiknya kah?) Detektif Conan (di sini bisa kita lihat bahwa ada persamaan antara Conan dan Si Unyil, yaitu, walaupun sudah lebih dari 6 tahun, ternyata SD pun tak lulus-lulus), dibuatlah movie Detektif Conan dengan judul yaitu "Meitantei Conan: Kudo Shinichi he no Chosenjo - Sayonara Made no Prologue" atau dalam bahasa yang mudah dimengerti adalah "Detective Conan: Kudo Shinichi's Written Challenge - The Good-bye Prologue" (demikianlah copy-paste dari Drama wiki). Dari judulnya bisa diharapkan bahwa film ini adalah awal mula dari harapan akan adanya drama Conan dalam bentuk serial (untuk lebih jelasnya soal ini, saya ga tau sih, juga tidak ada niat cari2 info nya lebih lanjut.. heheh..). Yang jelas dari film yang saya dapatkan, ada beberapa hal yang cukup mengecewakan:
1. Karena gak ada subtitle-nya, jadi gak begitu ngerti ceritanya bagaimana (lah biasanya baca komiknya pun mesti diulang baru ngeh kasusnya seperti apa ^_^;;;), dan nontonnya pun digeser-geser biar cepat selesai
2. Yang jadi Ran Mouri-nya kurang cakep... heheh (edit 2006.10.12: ternyata yg jadi Ran ada di urutan ke-8 "Scholar Idol Ranking 900", alias "年齢別アイドルランキング900" di grup U-20)
3. Ternyata belum sampai ke cerita Shinichi-nya menjadi kecil, padahal yg bikin saya penasaran download adalah siapa yang jadi Conan-nya yaaaa...


Demikianlah tiga point di atas menjadi dasar hipotesa saya dalam menonton film ini. Adapun siapa pemainnya, bagaimana alur ceritanya, kapan beredarnya dst dst itu silahkan baca Drama wiki aja deh, atau langsung ke situs resmi nya: ドラマ 名探偵コナン

Comments

hualah.. jadi mengecewakan ya, mokori?
Houari Sabirin said…
yahh lumayan mengecewakan lah, mungkin klo dah ada si conan kecilnya... atau kalau ntar ada pula heiji atau kaito kid mungkin rame kali yah...
hafiz ahmad said…
kayaknya yang jadi ran harus alumni momusu, deh.. pasti ntar dapat bintang lima dari mokori, he he
Houari Sabirin said…
hehe.. pak dosen ini suka ngegodain aja deh. memang tidak salah sih tapi juga tidak selalu benar.. hihi
maria lubis said…
btw, yang ngisi suara Conan pas gedenya jadi cover boy atau artis sinetron juga nggak, seperti pengisi suara Unyil? (itu lho, Teddy Syah & Atalarik tea geningan, hikhikhik)
Houari Sabirin said…
eee umar ini mah filem beneran, orang... bukannya kartun... tapi btw btw, itu yg jadi si conan pas gedenya dulu pernah main drama hana yori dango (meteor garden versi jepunnya) jadi salah satu anggota F4

Popular posts from this blog

Palbong Bakery House, Cheongju

Karena nonton drama Kim Tak Gu, kisah si anak (haram) boss tukang roti, yang berjumlah 30 episode, dan setiap episode berdurasi 1 jam-an, jadinya terkena cuci otak berupa mengunjungi Palbong Bakery House tempat si Tak Gu belajar menjadi ahli roti. Lokasi shooting-nya ada di Soam-gol, Cheongju. Di kaki sebuah bukit di Sangdang-dong. Seperti lazimnya lokasi shooting, hanya tampak luar sahaja yang sesuai dengan apa yang ditampilkan di drama. Bagian dalam dari Palbong Bakery mungkin di-shoot di lokasi lain. Di Palbong Bakery yang di Cheongju ini isinya sekarang cafe kecil yang juga menjual roti (roti kampung, katanya...) bukannya rotinya si Tak Gu. Di lantai dua, kalau di drama-nya ceritanya adalah dapur roti, aslinya adalah sofa-sofa tempat pengunjung bisa santai-santai menikmati pemandangan kota Cheongju. Di Soam-gol nya sendiri, sebuah kampung dengan gang-gang di kaki gunung, sepertinya juga tempat shooting drama yang lain, soalnya ada foto-foto scene drama dan artis2nya. Se

Walküre 3rd Live - Walküre wa Uragiranai at Yokohama Arena

Jadi tahun ini akhirnya ada kesempatan ikut bermoyasu bersama dengan Walküre di 3rd live event di Yokohama Arena. Itu juga cuma dapat tiket berdiri di belakang baris terakhir di lantai 2, dan dengan sukses nonton setengah panggung dan setengah punggung orang di depan 😆. Sedangkan hari kedua gak dapat tiket dan mau nonton live viewingnya di Toho juga asa kumaha gitu... kalau kata kang Yayan mah kurang greget (tidak sambil menggerek leher pakai lampu TL). Anyway, jadi berikut ini sekilas highlight konsernya. Pagi-pagi habis subuh jadinya langsung melesat ke stasiun ke Shin-Yokohama, berkaca dari pengalaman di masa lalu dalam perihal mengantre buat concert goods. Jadi jam setengah 8an lebih akhirnya sampai di Yokohama Arena dan langsung kucluk-kucluk nyari tempat orang mengantre. Ekspektasinya sih udah mengular tapi ternyata jam segitu baru sekitar ada 30an orang. Yoy!! Mission accomplished! Cukup lah buat bisa dapet goods yang dikecengin. Kecuai kalau 30 orang itu pada bel