Isi kulkas: kiri: awal puasa, penuh dengan telur, nanas kaleng, sambel teri, sambel goreng, susu strawbery, terong, lemonade, pepsi; kanan: kemaren pagi, cuman sisa air putih dan botol lemonade kosong
Warung yang dituju adalah warung 24 jam dengan judul "Myongga Gimbab" alias dalam huruf hangul nya adalah "명가김밥". Sedikit penjelasan, bahwasanya warung ini bukanlah satu2nya warung 24 jam di belakang kampus, juga bukan yg paling enak. Tapi warung ini ditunggui oleh ajuma-ajuma baik hati yang senang memberikan servis.... Seittt.. jangan mikir yg tidak-tidak, maksudnya servis adalah mereka tidak sungkan dan segan ngasih side-dish berlebih, seperti ikan teri, odeng, kentang, dsb. Kalau lagi beruntung, terutama kalau datang ke sana sekitar jam 3 atau 4 pagi dengan pasang wajah kusam kurang tidur dan mata sayu, bisa dikasih nasi tambahan secara cuma-cuma ^_^ Makanya, warung ini jadi warung favoritnya hampir seluruh mahasiswa Indonesia yang ada di kampus (hampir seluruh, maksudnya dari 6 orang, minimal 4 orang rajin ke sana.. hehe...).
Warung Myongga Gimbab, warung favorit mahasiswa Indonesia
Adapun menu makan sahur untuk hari itu adalah: kalau saya pesan "Godeung'o kimchi cheorim" dan bung Prananth memesan "Sundubu chige". Godeung'o bla-bla-bla adalah sejenis gulai berisi ikan dan kimchi. Jadi rasanya mirip-mirip, kalau di masakan padang itu, gulai simpadeh, alias gulai asam pedas. Tentu saja, karena Korea, rasa asam kimchinya jauh lebih terasa dari rasa pedasnya. Kesimpulan: tidak cocok buat sahur (itu setelah mulut kerasa asem-asem pas pagi-pagi.. T_T). Sedangkan, yang diberi nama sundubu chige adalah sejenis gulai sup berisi sayuran, telur dan tak lupa kerang dan tahu alias dubu (hence, sundubu). Oh, sedikit pengetahuan lagi, berdasarkan pengalaman, di Korea jenis sup dapat dikelompokkan berdasarkan berapa banyak airnya atau kekentalannya (ini mah cuman kira2 aja, entah benar entah tidak). Kalau yang airnya dikit, agak2 kental, itu biasanya namanya mengandung cheorim, ya seperti godeung'o itu. Kalau airnya agak banyak, sedang2 saja, itu namanya mengandung chige, misalnya sundubu chige atau kimchi chige alias sup tuna. Kalau airnya lebih banyak lagi, itu biasanya namanya mengandung kukbab, misalnya sundubu kukbab. Kalau air semua, itu namanya salah pesan... ^_^;;;
Godeung'o kimchi cheorim
Sundubu chige
Jadi demikianlah sedikit cerita dari sahur di warung nasi di Korea. Maka dari itu, beruntunglah kalian wahai pemuda pemudi Indonesia yang tinggal di tanah air karena masih dapat merasakan nikmatnya rendang, dendeng balado, sambel goreng di warung-warung nasi terdekat. T__Tq
Comments
tidak seperti kita yang selalu makan 'sisa' makan malam untuk sahur.. ihiks..
eh daku jadi tertarik sama godeungeo kimchi.. biasanya makannya sih chamchi kimchi jjige krn ikannya udah hancur. klo yg godeungeo masih bertulang yah?
kalo sendok indo kan bulatannya lebih gede, lebih cekung.. tapi yg gituan daku lihat jg kok di kantin sini..