Tiket Mugunghwa jurusan Daejeon-Seoul. Kalau berdiri dapat diskon jadi 7900 won
Jadi demikianlah, dengan maksud bermalam takbiran dan makan2 gratis lebaran di KBRI, kita sampai juga akhirnya di stasiun Yeongdeungpo, kira2 jam 5an, terus naik subway sampe ke stasiun Yeoido dekat KBRI. Sampe di KBRI... ha... ternyata sudah ada acara pengajian, alias tinggal 15 menit sebelum berbuka. Akhirnya pucuk dicinta ulam pun tiba, bagai punduk merindukan bulan, dapat juga berbuka dengan menu Indonesia setelah sekian lama... T_Tq. Berikutnya... adalah pengumuman yang mendebarkan mengenai kapan pastinya lebaran.... yang ternyata.... adalah.... Selasa!! Hueee... akhirnya sempat bingun mau ngapain malam itu apakah mau nunggu sampai Selasa, atau balik ke DJ malam itu juga. Akhirnya diputuskan bertiga balik ke DJ, naik Mugunghwa lagi, syukur2 masih ada. Ternyata, eh ternyata, begitu sampai stasiun Seoul, astaga... ternyata banyak orang Korea yg mau mudik lebaran juga, sampai-sampai akhirnya diputuskan gak jadi balik ke DJ karena kereta yg berikutnya masih lama lagi baru berangkat.
Dengan demikian, akhirnya kita bertiga tinggal di Seoul. Saya dan ajudan nelpon Waar yg di KIST, mohon sekiranya diberi tempat berteduh dari dinginnya malam dan derasnya hujan, sementara Nana katanya mau nginap di tempat kenalannya di tempat lain. Akhirnya, berdua deh nunggu dijemput di stasiun Seoul, waktu dimana saya menyadari bahwa Seoul adalah kota 700 paha, eh, maksudnya 700 godaan. Selama nunggu, itu cewek-cewek setempat dengan lancarnya berlalu-lalang dengan rok setinggi-tingginya walaupun cuaca dah mulai dingin (menurut saya sih...) ^_^;;; Tentu saja karena "harom" makanya maaf tidak ada fotonya disini... (meureun kalau kemaren itu nyoba foto satu cewek aja, jangan-jangan dianggap tukang intip yang mesum ^_^;;;).
Kaki membengkak setelah berjalan seharian... T_T
Demikianlah akhirnya sekitar jam 11, sampai juga di asrama KIST dengan keadaan kaki sudah bengkak seperti beruang (karena dari paginya dah jalan kaki ke Woosong University ambil baju dan rendang, gara-gara salah turun bis, trus siangnya berdiri di kereta, malamnya jalan naik turun tangga stasiun subway....). Sehabis nginap semalam, akhirnya kita balik lagi ke DJ naik bis (naik bis ini, walaupun bagaimanapun, kalau dapat tiket kemungkinan dapat tempat duduknya adalah 100%!), tapi sebelumnya mampir dulu beli Indomi satu kardus. Tak lupa terima kasih buat Waar dan pak Haznan yang sudah menampung para pengungsi DJ yang kecapekan ini ^_^, sudah dimasakin telor pula pas sahurnya... ntar kapan2 main ke DJ saya masakin telor juga deh.. heheh...
Comments
btw, beny masih nyimpen rendang paru (jatah buat sekali makan lagi), kalo2 masih tertarik jalan kaki ke woosong dae, ha ha ha...