Skip to main content

Posts

Avatar

Rating: ★★★★★ Category: Movies Genre: Science Fiction & Fantasy Inti ceritanya sederhana: pasukan VOC yang hendak menguasai sumberdaya alam di bumi nusantara. Karena terlalu rakus, mereka menghancurkan tempat keramat para pribumi. Akhirnya, para pribumi pun bangkit melawan penjajah, dibantu oleh para meneer yang merasa iba terhadap pribumi dan hewan-hewan di alam sekitarnya. Kalau cuma begitu saja, apa menariknya? Tapi lihatlah visual efeknya. Dengar-dengar James Cameron mesti menunggu bertahun-tahun sampai teknologi yang mau dia gunakan mampu untuk meng-generate virtual world seperti itu. End note: kalau ada bioskop dengan feature digital 3D, nikmatilah so-damn-good movie with visual effect that brings us one step closer to the holodeck :D

Mausoleum of the First Qin Emperor (The Terracota Army)

Masih berhubungan dengan jalan2 ke Xi'an bulan lalu, saya ingin cerita tentang museum yang diberi nama Musoleum Kaisar Qin Pertama, atau yang lebih dikenal dengan museum Terracota Army (di China sendiri, tempat ini diberi nama "秦兵马俑和秦始皇陵", yang artinya menurut mbah Google: "Qin Terracotta Warriors and the Emperor Mausoleum"). Museum, hmm.. lebih tepatnya kompleks museum, yang terdapat ratusan patung pasukan tentara dan kuda kaisar Qin, setiap patung punya wajah yang berbeda dan pakaian berbeda bergantung pangkatnya. Museum ini terletak agak jauh di luar kota Xi'an, kira-kira 32 km ke arah timur laut, sekitar 1.5 jam perjalanan naik bis patas jurusan Xi'an <-> Museum. Kita bisa naik bis patas ini dari stasiun Xi'an. Ongkosnya 7 yuan saja (sekitar kurang dari 1400 won). Kalau nggak begitu paham bahasa Mandarin plus agak buta hurufnya (seperti saya.... -_-), pertama-tama agak bingung mencari tempat ngetemnya bis ini. Dari hotel, saya naik taks...

Grand Masjid of Xi'an, China

Mau menceritakan tentang Mesjid Agung Xi'an di China yang dikunjungi beberapa minggu yang lalu. Beberapa bagian isi tulisan ini disadur dari buku panduan Mesjid Agung Xi'an yang diberikan kalau kita membeli tiket di pintu gerbangnya. Mesjid yang didirikan tahun 742 pada saat pemerintahan Dinasti Tang ini terletak di sekitar tengah-tengah kota Xi'an, hampir persis mesjid2 agung yang ada di kota2 di Indonesia. Lokasi persisnya terletak di belakang Muslim street, agak tersembunyi di balik toko-toko dan restoran-restoran. Dari tengah-tengah kota Xi'an, sekitar apa yang dinamakan Bell Tower (mirip2 Namdaemun di Seoul, tapi ada genta besarnya, hence "bell tower"), kita berjalan kira2 100 meter ke Barat, menemukan Drum Tower (seperti Bell Tower, tapi banyak bedugnya, hence "drum tower"), tepat di belakangnya itulah Muslim street. Sebuah jalan yang membentang utara dan selatan di sisi kiri dan kanannya banyak restoran-restoran yang menyediakan masakan ...

Seoul Air and Defence Show 2009

Sehari sebelum berangkat ke Xi'an, menyempatkan diri nonton air show di Seoul Airport, di Seongnam, bareng Koer dan temen2 dari KDI dan KAIST Business School

A Visit to Xi'an

Kedua kalinya menginjak tengah-tengah dunia, kali ini lebih ke tengah dikit, ke Xi'an, kota yang terkenal dengan patung2 terracotta army (pasukan kaisar Qin), mesjid besar, dan beragam historical place seperti benteng yang mengelilingi kota, pagoda bertingkat, taman raja, etc etc yg banyak tak terkunjungi -_-;;; Untungnya hotel tempat nginap ada di tengah kota, jadi malam2 masih bisa ngider cari makan ke Muslim street, cari makanan halal nan murah, foto sana sini secukupnya, naik bis kota yang terbuat dari kaleng XD (jauh dekat 1 yuan, kalau ada kondektur 2 yuan). Mungkin memang waktunya kurang tepat, tapi selama di sana, langitnya selalu ditutup kabut, entah debu atau emang polusi, tak pernah melihat awan selama di sana, kecuali beberapa saat di pagi hari di hari terakhir (soalnya malamnya hujan rada lebat). Beberapa malam, makan malam di Muslim street, makan chinese food yg halal dan berkolesterol tinggi :D Sambil lihat-lihat keramaian, kaki lima, orang2 jualan makanan-makanan kh...

Seminar dengan doktor Kanade

Kalau pernah belajar video processing, pasti kenal yang namanya model Lucas-Kanade, yaitu persamaan yang digunakan untuk mengasumsikan pergerakan piksel (alias motion flow) di sepanjang frame video. Nah, yang tadi pagi jadi pembicara di seminar tentang metode deteksi mobil adalah bapak doktor Takeo Kanade yang punya setengah model Lucas-Kanade itu. Karena menurut saya si bapak ini lumayan orang ngetop (setidaknya di dunia video processing :D ), jadilah saya dan seorang teman lab menghadiri seminar jauh-jauh ke kampus utama KAISTe, menghadiri seminar tentang seperti yang saya bilang tadi itu. Inti seminarnya adalah bagaimana metode yang dia gunakan untuk mendeteksi adanya apa yang oleh mata kita diidentifikasikan sebagai mobil (yakni ada rodanya, ada jendela, ada bentuk tertentu, dst) dari sebuah gambar. Walaupun hasilnya sangatlah lumayan mengagumkan, bagaimana si algoritma berhasil me-recognize (apa nih bahasa Indonesianya? menyadari?) semua mobil yang ada dalam satu gambar, walaupu...

Jurufoto Kemabesan ke Manin-san

Kembali ke Manin-san sebagai juru foto acara Kemabesan dalam rangka menikmati liburan Chuseok.

Idul Fitri 2009, KBRI Seoul

Karena lebaran kali ini bertepatan dengan 1 Syawal, yang mana terjadi pada hari Minggu, maka inilah saatnya mengabdikan seluruh jiwa dan raga untuk mudik menuju kampung halaman di KBRI di Seoul. Berangkat malam Minggu sehabis berbuka express di rumah pak preman, sampai di KBRI jam 10 malam lebih, langsung cabs ke mushola di lantai 2, ketemu Mentri Keuangan/Dr. Cinta Kurnia. Setelah itu makan malam kalap ala alumni SMA 2 Bandung (hahahaha.. kok kebetulan sekali ya?), yakni 3 ekor ayam. Di sana ketemu juga anak-anak KAISTe yang baru pulang nonton paha wanita Korea SeonyeoShidae di Asian Song Festival. Malam itu, di sekitar KBRI, mulai dari stasiun Daebang, sudah serasa mirip kampung Indonesia saja. Belum pernah liat orang Indonesia sebanyak itu di luar Indonesia. Mulai dari depan stasiun, lalu yang foto-foto di jembatan Saetgang, yang ngumpul2 di Ankara Park, yang nongkrong di warung2 dan cafe2 sekitar KBRI... semuanya Indonesia (walaupun kebanyakan yang terdengar boso Jowo...). Sekitar...

Buko basamo mahasiswo Indonesio (2009 edition)

Melanjutken tradisi buko basamo di Daejeon, 2006 , 2007 , 2008 , kali ini diadakan dengan mengundang segenap warga wilayah 2 termasuk dari Cheonan (baru ngeh, tahun 2005 tidak ada buko basamo yah, mungkin karena pesertanya cuma saya, kangmas Danu, ajudan Aguse, Hendry, Tonny dan mami, yg kesemuanya tidak punya mabes.. hehe..). Diadakan di banquet hall gedung ICC lantai 9 dengan makanan seadanya tapi tetap meriah.

Procedural Diagnosis ala Korea

Awal puasa ini, karena cuaca musim panas lumayan panas (hence, disebut musim hareudang), sedangkan di dalam ruangan ac lumayan kencang dan dingin, semuanya berpadu dengan perut yang baru saja dikosongkan, hasilnya kena flu lumayan berat. Hidung tersumbat, lanjut ke kepala pening di sisi yang sama dengan lobang hidung yang tersumbat, termasuk ingus yang dengan cerianya keluar tak kenal lelah dan tak lupa sedikit batuk. Setelah 2 kali neozep tidak mempan, akhirnya sore-sore memutuskan untuk periksa dokter di rumah sakit, itu juga setelah disuruh pulang sama si babe melihat saya berkerudung selimut di lab sambil terbatuk-batuk (mungkin juga khawatir saya terkena flu babi, walaupun saya gak pernah bobok sama babi). Karena gak tau ke mana di rumah sakit harus menghubungi dokter di sebelah mana, ternyata sama petugas resepsionisnya dimasukkan ke ruang gawat darurat. Masuk ruang gawat darurat, disuruh tunggu beberapa saat, gak lama datang deh susternya bawa-bawa pengukur suhu dan penguk...

Agustusan di Gapcheon

Perayaan ulang tahun kemerdekaan republik Korea terjadi pada tanggal 15 Agsutus. Untuk menyambut hari itu, pemerintah setempat mengadakan acara musikal di sungai Gapcheon. Yap, di sungai, bukan di pinggir sungai. Panggungnya menggunakan sebagian daerah sungai buat acara kolosal menggunakan perahu-perahu dan rakit-rakit. Di bagian lain sungai dipasang sebuah dinding panggung berbentuk benteng istana. Alur musikalnya sendiri saya gak begitu memperhatikan, selain karena telat datang, juga lebih sibuk mencari lokasi yang cocok untuk memotret agar tidak terganggu (dan mengganggu) penonton-penonton yang sudah berjubel di sisi sungai, mulai dari yang duduk di dinding pembatas sungai yang landai hingga yang sudah menggelar tikar dari sore plus bawa makanan2 ringan seperti tokpoki, soju (siap mabuk setelah acara selesai), keripik2 etc. Selain pertunjukan musikal, sudah beberapa hari ini jembatan Expo (alias jembatan MacD, karena bentuk arc-nya mirip logo MacD) dihiasi dengan lampu-lampu kecil y...

Daenanji-do

Wisata ke pulau Nanji Besar (Daenanji-do), di sebelah barat Korea, di daerah Dangjin. Untuk menuju ke sana dari Daejeon, sangatlah mudah dan cepat jika pakai mobil pribadi. Tinggal lewat jalan tol nomer 30, lewat Dangjin langsung ke pelabuhan Dobido, dari sana tinggal naik kapal ferry ke Daenanji-do, sekitar 30-40 menit sahaja. Tapi kalau naik angkutan umum, butuh waktu 5 jam. Soalnya dari pelabuhan Dobido ke terminal bis Dangjin, pakai bis kota butuh waktu 1 jam. Lalu bis antarkota dari Dangjin ke Daejeon, sekitar 2 jam karena berhenti2 dulu di Cheonan dan Asan. Pulaunya sendiri gak terlalu besar, dan masih dalam pengembangan untuk dijadikan tempat wisata. Pantainya juga lumayan luas dan bagus walaupun pasirnya tidak seputih di Jeju (dan di Bali juga kali yah, nggak pernah ke sana), tapi lumayan bersih. Lokasi: 37.05N, 126.44E

Haeundae

Rating: ★★★★ Category: Movies Genre: Science Fiction & Fantasy Ini film Korea pertama yang saya tonton di bioskop. Kenapa sampai berani-beraninya nonton film yang nontonnya pun bakal nggak ngerti? Mungkin mainly karena special effect-nya yang benar2 oke, ala Hollywood. Karena nggak ngerti bener bahasa sini, plus lagi sebagian besar mereka ngomong dengan dialek Busan ("ya" jadi "ye", "we" jadi "wa"), maka sepanjang film dicoba mengerti dengan menebak-nebak sahaja. Yang ditunggu-tunggu sih ya adegan tsunaminya datang menerjang pantai Haeundae di Busan, yang ternyata cuma beberapa menit saja dari seluruh film. Yup, mungkin inilah bedanya disaster movie ala Hollywood dan ala Korea. Kalo film Hollywood, biasanya lebih banyak dibahas soal bencananya, termasuk aksi2 penyelamatan. Di sini lebih ditekankan hubungan antar pelakunya daripada aksi2 penyelamatan oleh para boga lakon (ada yg mati pula). Spoiler alert: Jangan diteruskan kalau tidak ingin di...

International Game Costume Festival 2009

Karena event ini rada jarang, dan seumur2 belum pernah nontonin cosplay (anehnya, event cosplay di Indonesia kok baru ramai pas saya cabs ke Korea), jadi diniatkan baik2 mengunjungi Coex, walaupun minggu sebelumnya sudah ke Coex juga untuk SICAF. Event-nya sendiri terdiri dari booth2 yang berasal dari toko2 penyedia kostum cosplay dan juga toko mainan yang kebanyakan isinya goods Lucky Star seperti gachapon, sarung bantal (yg harganya 400an ribu rp), dll. Juga ada toko topi2 karakter Azumanga dan Fruits Basket. Event utamanya, foto session dan kontes cosplay serta tak lupa kabaret musikal. Foto session-nya tentu saja para cosplayer dengan kostum2 yang keren2. Lalu kontes cosplay nya dimeriahkan dengan grup cosplay dari Jepang (yang ternyata banyak penggemarnya di sini... terutama si cowok cantik, disambut dengan teriakan histeris para ajussi), dan diikuti cosplayer dari Korea, Jepang dan China (yah.. karena itulah event ini bertema "International"... ^^;;; ). Kabaret musikaln...

Seoul International Cartoon and Animation Festival 2009, Part 4

Foto-foto dari SICAF 2009, COEX, Seoul

Seoul International Cartoon and Animation Festival 2009, Part 3

Foto-foto dari SICAF 2009, COEX, Seoul

Seoul International Cartoon and Animation Festival 2009, Part 2

Foto-foto dari SICAF 2009, COEX, Seoul

Seoul International Cartoon and Animation Festival 2009, Part 1

Foto-foto dari SICAF 2009 di COEX, Seoul

Name of Girl for Song Title

Banyak para penyanyi pria memuja muja wanita sehingga judul lagunya pun mengambil nama wanita.. Maria, Julius Sitanggang Lenny, Chrisye Camelia, Ebiet G Ade Carrie, Europe Lea, Toto Rosanna, Toto Hollyanna, Toto Pamela, Toto Joanna, Kool and The Gang Billy Jean, Michael Jackson (Oh) Yoko, John Lennon Julia, The Beatles Rudy, Leon Haines Band Aubrey, Bread Suzanna, Art Company Mandy, Barry Manilow Lucy (in the Sky with Diamonds), The Beatles Eleanor Rigby, The Beatles (Hey) Jude, The Beatles (Sexy) Sadie, The Beatles Isabella, Search Laura, Pandu (adiknya Bayu something yang nyanyi lagu Kring Kring Goes Goes) Mrs. Robinson, Simon and Garfunkel My Bonnie (Lies Over The Ocean), folk song (?) (Lovely) Rita, The Beatles Nikita, Elton John My Sharona, The Knack (Come On) Eileen, Dexys Midnight Runners Sandy, John Travolta (dari musikal Grease) Candy, Horie Mitsuko (dari anime Candy Candy) Maria, Santana Sementara vice versa, penyanyi wanita pun ada juga yang menyanyikan lagu berjudul nama pr...

Hoenam, The Other Side of Daecheong Lake

Demikian nama tokonya.. aneh sekali... Sehubungan bakar-bakaran ayam di KAIST palsu mendadak dibatalkan, jadi saya putuskan jalan-jalan ke Secheon Park di kaki gunung Sikjang yang katanya ada danau dan pepohonan indah. Dengan berangan-angan duduk bersantai di sisi danau sambil memandang cewek korea ber-hotpants suasana alam yang segar, nyatanya sisi danaunya berupa tebing yang ditumbuhi pepohonan dan semak belukar, sehingga apa yang ada dalam angan-angan hanyalah impian semata. Akhirnya diputuskan untuk meneruskan perjalanan ke ujung bis kota Daejeon dua digit. Bis kota dengan nomor rute dua digit diberi nama "maeul bus" alias bis desa, sebagaimana namanya, menghubungkan kota Daejeon dengan desa-desa kecil di sekitarnya. Dari Secheon Park, kita bisa naik bis nomer 63. Setelah meyakinkan pak supir bahwa saya tidak salah jurusan, bukan mau ke Daejeon tapi ke ujung bis yang satu lagi, akhirnya pak supir membawa kami menjalani rute bis 63, sebagian besar di sisi sebelah selatan ...