Skip to main content

Posts

Showing posts from 2012

Macaroni schotel

Tadinya hari minggu itu tuh mau bikin lasagna. Soalnya gampang, tinggal aduk-aduk tumisan daging cincang bersama saus spageti lalu dipanggang bersama lasagna dan kiju. Eh tapi ternyata homeplus ga jualan lasagna pun! Apa yang harus kulakukan?? Σ( ° △ °|||)︴ Jadinya tiba-tiba teringat macaroni schotel (trademarknya donna nih, dulu pernah pagi2 minta makan di rumah pengantin baru.. ahaha). Setelah liat resepnya sekilas ternyata gak begitu sulit, mirip2 bikin lasagna. Cuma aduk2 susu, telur, jamur, tumisan daging ayam, macaroni rebus, lalu... nah ini yg baru.. jadinya dikukus dulu adonannya baru kemudian dipanggang. Hasil percobaan pertama, entah mengapa, hasilnya berair... apa kebanyakan masukin susu? atau dari jamurnya? atau waktu kukus dan panggangnya kurang? Percobaan kedua airnya agak berkurang setelah susu dikurangi. Ketiga keempat, waktu kukus dan panggang ditambah. Hasilnya... not bad lah buat first timer (ga seenak yg dibayangkan sih, terutama gara2 kebanyakan bawang bombai d

Snowmen di KAIST

Salju pertama winter 2012 ini, karena berlebih, jadi mudah ditemui snowman (orang2an salju) di sekitar kampus KAIST (atau hanya saya aja yg baru ngeh tahun ini?) Sebelah E14 (buatan saya ^^) Depan W1 Sebelah Sport Complex Belakang E3 Sebelah Sport Complex dekat lapangan futsal Sebelah E2

First snow winter 2012

Jadi ceritanya winter tahun ini sudah dimulai. Salju pertama sudah mulai turun. Lebat! Sampai dua hari pula, eh sampai hari ini sudah hari ke-3. Kampus KAIST udah kayak world of Narnia! Cuman gak ada singa aja. Ini kayaknya salju terlebat yang pernah turun setelah beberapa tahun. Terakhir lebat banget itu bukan salju pertama, sudah deket-deket akhir winter.. hm.. 2009? lupa... Waktu itu sampai ada badai salju di Seoul, dan Daejeon kena lah ujung-ujungnya lumayan lebat. Sejak itu, salju winter gak pernah lebat lagi.. sampai hari Rabu kemarin, lalu Kamis malam, dan Jumat siang ini. Magnificent. Subarashii... Subhanallah!

Cinnamon spice cookie

Karena merasa pede " berhasil" bikin pepero , jadinya pengen nyoba bikin kue kering seperti batangnya pepero itu. Tapi kalau ngikut resep batang pepero doang kok rasanya kuenya hambar ya, gak ada rasa-rasa nya gtu. Jadinya, resep batang pepero yg kemaren itu dimodif dikit: tambah tepung gula, vanilla, dan bumbu cinnamon spice dari oatmeal. Jadi oatmeal quaker yg cinnamon spice disaring, dapat lah si bumbunya itu, 2 kantong dapat 10 gram. Eh ternyata pas semua diaduk, adonannya terlalu lengket, jadinya kenyal-kenyal gtu dan pas mau dicetak malah nempel ke talenan. Jadi pas mo dipindah ke loyang malah melar  ̄0 ̄ Anyway, kemudian setelah dicetak bentung binatang2 yang "lucu pisan!!!", lalu dipanggang pada suhu sekitar 170an C selama 20min. Hasilnya aneh sih tapi rasanya lumayan lah dan teksturnya juga agak kriuk-kriuk. Tapi masih harus banyak belajar bikin kue kering nampaknya...

Bikin risoles

Tiba-tiba ingin bikin risoles. Gak tiba-tiba bgt sih (tiba-tiba aja?), cuma baru pengen lagi kemaren-kemaren aja. Bahan2nya sudah siap: daging sapi cincang 800gram, daun bawang, wortel dicincang halus, cabe ijo diiris tipis-tipis, bawang bombay dicincang, sama bawang putih cincang. Semuanya ditumis sambil tambah gula garam merica kecap asin dan kaldu sapi (sapiception!). Terus, sebagian tumisannya disisihkan, ditumis bareng susu sapi (sapiceptionception!) katanya biar bisa jadi rougat (dan ternyata tidak). Kulitnya? Bukan saya yg bikin, tapi si Gita, katanya dah pengalaman. Entah apa aja yg dia masukin yg pasti ada tepung terigu, susu, telur, minyak. Lalu dituang secukupnya di panci, dengan tenaga-tenaga subkontrak dari asrama w7 ;-) Lalu, terakhir, tumisan ditaruh diatas kulit, lalu dibungkus, dilem pake telur kocok, lalu setelah itu dicelup ke dalam telur kocok, lalu dicemplungkan ke bread crumb, lalu digoreng sampai coklat. Rasanya lumayan pol maknyosss.. apalagi yg didalamnya

KAIST International Sports Festival 2012

Ini ajang olahraga tahunan di KAIST. Tahun-tahun sebelumnya, entah mengapa, nggak pernah ngeh ada acara beginian (sibuk biar lulus? ahaha..) Anyway, jadi tahun ini ceritanya jadi juru tustel buat foto-fotoin anak2 KAIST-INA yang ikutan olahraga di hari Sabtu itu. Olahraganya katanya ada voli, basket, tarik tambang, badminton, atletik dan gulat roman (yg terakhir bohong). Jadi mulai jam stengah 12 itu nongkrongin sport complex, ternyata voli udah main 1x duluan sebelumnya, untung sempat motoin permainan ke-2 dan ke-3. Lalu... oh ternyata gak ada yg main badminton. Tarik tambang... eh, di-cancel karena panitia tidak bisa menemukan tali tambang (dafuq???). Lalu basket... ternyata mainnya hari Minggu (hari ini, ngelab saja, walaupun ga kerja.. hihi). Kemudian sorenya hari Sabtu itu lanjut atletik berupa lari 100m dan lari estafet 4x100m. Hasilnya? Voli, yang menganut sistem round robin, berhasil 1x menang dan 2x kalah (hari ini ngga tau hasilnya). Atletik, lari 100m putra tidak

Wisata kuliner Indonesia

Beberapa foto wisata kuliner waktu mudik summer 2012

Pepero day

So, today was pepero day. Strategi bisnis perusahaan Lotte untuk membuat produknya laku (meski hanya pada sekitaran hari ini). Dan membuat saya penasaran ingin bikin pepero sendiri. Setelah mengebrowse beberapa websites, terutama via Naver, resep dan cara membuatnya ternyata nampak tidak sulit. Si rotinya sendiri bahannya ternyata cuma tepung, mentega dan telur (gak pakai gula pun!). Nampak sehat. Sedangkan si coklatnya... gampanglah itu mah, tinggal kocek kocek coklat pakai mentega dan susu dalam panci. Benarkah demikian? Sampai adonan, its ok. Tidak ada masalah. Bikin roti isi rendang saja (pernah) bisa.. ahahaha.. Nah waktu mau dibentuk biar kayak batangan gitu. Ternyata tidak semudah yang dikira. Setelah coba menggiling-giling pakai tangan di talenan, kok adonannya nampaknya kenyal ya, gak mau memanjang. Jadi batang, tapi gendut -_-a Lama-lama akhirnya kutemukan cara yang lebih agak bermartabat, si adonannya digiling-giling di antara dua telapak tangan, kayak bikin uler2an p

Lawrence of Arabia

Lagi nonton Lawrence of Arabia, sudah beberapa bulan ada di hdd dapat dari hdd-nya Odi. Awal ceritanya aja udah "heh?". Ini dah kira2 setengah jam, masih di tengah padang pasir, sampe merasa ikut berada di antah berantah... –_-;;; Mudah2an ceritanya makin rame deh... huhu... Lanjut nongton lagi...

KAIST Indonesia Sport Festival

Ini acara olahraga ke-2 KAIST Indonesia, grup ceria mahasiswa Indonesia yang sedang belajar dan bekerja di KAIST. Yang pertama setahun yang lalu dengan acara futsal wanita. Tahun ini, pesertanya cukup banyak, jadi dibikin grup-grup campuran pria dan wanita. Adapun cabang olahraga yang dipertandingkan adalah bola voli dan futsal. Eeh.. gak semuanya penduduk KAIST dan Indonesia kok. Panitia juga mengundang teman-teman dari kampus sekitar, walaupun yang diundang gak semuanya datang. Juga ada teman-teman dari negara tetangga yang kebetulan lebih sering berseronok bersama anak2 Indonesia. Kami bukan atlit profesional (walaupun yang jago banget dan jago aja juga ada), jadi permainan yang melibatkan campuran atlit pria dan wanita berasa seru (ini kalimat yang kurang pas sebenarnya... ya sudahlah...). Terutama futsal. Nggak banyak kaum ibu yang sepenuh hati bermain bola. Jadi di masing-masing tim ada satu atau dua atlit wanita. Mereka dipasang di depan gawang. Di depan gawang lawan, maks

Happy birthday D80!

Selamat ulang tahun ke-4. Terima kasih sudah menemani jalan-jalan dan bersama-sama melihat dunia. Semoga tetap kuat walaupun sudah mengalami 62.950 kali jepretan. Walaupun alas kekeranmu sudah hilang. Walaupun tutup dudukan flashmu sudah hilang. Jalanmu masih panjang, nampaknya. Hahah.. sok sentimentil...

Busan Fireworks Festival 2012

Tahun 2007 pertama kali mendengar ada acara tahunan festival kembang api di Busan. Gak berangkat karena masih cinta lab (duh!). Tahun 2008 ke Shenzen, lewat. Tahun 2009. Ada acara di Busan. Tapi mendadak disuruh pulang sama babe Kim, sehari sebelum acara kembang api. Lewat. Tahun 2010... kembali cinta lab (-__-). Lewat. Tahun 2011 juga. Tahun ini, karena ada kemungkinan gak bakalan disini lagi tahun depan, diniatkan baik-baik untuk pergi ke sana. Tapi hari sabtu itu ada nikahan si Bumbum hyeong. (yang Jumat jelas gak bisa...). Dan juga katanya hujan seharian di seluruh semenanjung Korea. Daripada kamera basah, lebih baik nggak deh. Lewat? Karena hari sabtu itu hujan, termasuk di Busan. Ada blog yang melaporkan hujannya gede banget sampe ombaknya juga tinggi. Akhirnya... hari sabtu itu acaranya dibatalkan dan diundur hari Minggu malam! God gives second chance! Lupakan semua rencana hari Minggu (ngerakit Lego technic, menghadiri BBQ party ICD). Siang itu juga jam   12.5

ICU->KAIST

Nanggung, satu lagi. Jadi ceritanya, kampus yang lama, Information and Communications University atau ICU atau gawat darurat, atau Isolated and Crazy University (kata anak undergrad), diserap oleh KAIST, sekolah institut negri yang katanya salah satu yg paling bagus di sini. Katanya juga masuk 70 besar universitas terbaik di dunia versi Times dan QS. Whatever lah... Tahun 2008 akhir, karena gejolak politik di negri ini, pengayom ICU yakni kementrian informasi dan teknologi terpaksa dibubarkan. Akibatnya ICU harus memilih jadi universitas swasta yang mesti cari uang sendiri (which means mahasiswa mesti bayar duit SPP lebih mahal lagi -padahal udah mahal-) atau bergabung dengan KAIST. Sempat dilakukan semacam pemilu, sebagian besar pilih... aih lupa.. saya pilih apa pun lupa.. Akibatnya, tahun 2009 semua entities ICU diserap oleh KAIST. Mahasiswa ICU jadi mahasiswa KAIST, profesor ICU jadi profesor KAIST. Jadi tahun 2009 sudah ganti kartu mahasiswa jadi cap KAIST. Kemudian tahun 2

Melihat bunga sakura 2011

Ini cerita lebih lama lagi dari yang barusan (lanjut dulu deh nulis, kagok). Ini melihat bunga sakura tahun 2011. Di kampus KAIST. Cuma sedikitan, tapi cukup berkesan buat mengetes lensa 50mm. Mulai dari depan asrama undergrad, ada Alfan, ada Adji, ada Fang2. Lalu ke depan N22, ke N4, terus nyebrang depan Auditorium. Ada Claudia, Fang2, Adji, Alfan, Made. Diakhiri di lapangan di belakang auditorium dan gedung E16 yang tinggi itu. Dan hasilnya adalah sebuah cover album band.

Melihat bunga sakura 2012

Ini cerita lama. Gak lama-lama amat sih. Karena blog nya sekarang pindah kemari, jadi berniat menulis-nulis lagi, lagipula tahun ini -somehow- jadi rada sering jalan-jalan despite of kerjaan, disertasi (yg alhamdulillah dah selesai), dan hal-hal lain yang ada disekitar kita. Ini cerita musim semi 2012. Waktu bunga sakura (botkot, kata orang sini) sedang mekar-mekarnya di Daejeon. Waktu lagi hangat-hangatnya suasana untuk menikmati indahnya dunia yang sesaat ini (haiyah). Dimulai dari halaman KAIST di sekitar kolam bebek, sampai ke kampus tetangga sebelah di Chungnamdae. Bersama teman-teman... menari jaipongan... haha.. Ini sepedaku, si manis dengan 7 tingkatan gear, lengkap dengan keranjang belanja, boncengan (khusus wanita), dan dudukan hape di setangnya. Lalu apa hubungan dengan melihat bunga? Jadi, acara melihat bunga ini sebenarnya sudah pernah dilakukan setahun sebelumnya. Tapi gak seramai kali ini, soalnya ada juga yang baru datang dan melihat bunga sakura tahun ini. K

Pindahan Multiply

Karena multiplynya mau tutup, semua entry nampaknya sudah dipindahkan ke sini. Gak tau apakah file-file foto juga terselamatkan, tak apalah soalnya file aslinya toh masih ada di harddisk. Selamat datang di Mainichi-Houari, selamat berhappy happy joy joy...

Seoraksan

Katanya, tempat yang danpung (autumn folliage) nya paling bagus se-Korea itu kalo gak Naejangsan, Jirisan, ya Seoraksan. Naejangsan udah , dan keren! Jirisan.. hmm jauh.. Seoraksan.. juga jauh. Tapi kali ini diniatkan juga pergi (dengan alasan mungkin gak bakalan di Korea lagi autumn tahun depan). Tapi karena jauhnya hampir di ujung utara Korea (selatan), jadinya mesti dipikir-pikir itinerary-nya juga. Inginnya balik hari tapi kok bis dari Daejeon ke Sokcho (kota di kaki Seoraksan) cuma 2 kali sehari, itu juga waktu tempuhnya 5 jam @_@. Tapi kalau sudah niat, sesulit apapun ternyata terjadi juga. Hari Sabtu, jam 2 pagi - menculik Odi yang gak mau disuruh nyanyi di acara Hanbit, dan Kasyful yang baru saja meletakkan patpat di Daejeon beberapa jam sebelumnya - naik Saemaul ke Seoul buat ngejar bis paling pagi ke Sokcho. Maksudnya mau sampai di sana jam 9-10 an gitu. Namun ternyata agak meleset. Setelah sampai di Yongsan dan (for the first time ever) beristirahat di jimjilbang, habi

Multiply mau tutup...

...apa semua entries di sana pindah ke sini ya? ...apa di sini gampang nge-add foto seperti di sana ya? ...apa di sini bisa diatur siapa aja yg boleh liat postingan seperti di sana ya? ...apa di sini bisa naro video dan lagu seperti di sana ya? ...apa sempat ngurusinnya ya?

For Fruits Basket

Betapa bahagia kurasakan Saat kau tersenyum kepadaku Senyuman yang menghangatkan segalanya Musim semi masihlah jauh Dalam tanah yang begitu dingin Menanti saat tuk tumbuh dan bersemi Betapapun beratnya hari ini terasa Biarpun pedih di hati masih tersisa Selama rasa percaya masih tersimpan di hati Meskipun takkan bisa dilahirkan kembali Tetapi masih tetap bisa berubah Mari bersama slamanya Tatatatatatatata...

Hongkong, summer 2012

Untuk ketiga kalinya transit di Hongkong. Pertama pas ke Shenzhen tahun 2007. Terus kedua waktu mudik tahun 2008. Yang kedua itu dari sore ampe malam. Tahun ini seharian penuh, dari jam 6 pagi landing di HKIA, trus berangkat lagi jam 11 malam. Kesimpulan awal: kaki gempor o_O Tapi arena tempuhnya lumayan. Pagi-pagi habis landing langsung istirahat sejenak (membuang yang harus dibuang), langsung ke imigrasi, langsung naik kereta ke kota. Ternyata masih terlalu pagi, jam 7 kurang dah sampe di stasiun Central. Di sana rame banget orang lalu lalang mau berangkat kerja. Setelah jalan kesana kemari, akhirnya menemukan loket buat beli tiket subway one-day pass, jadi bisa naik subway jurusan mana aja dengan harga turis (kalau gak salah cuma 35 HKD). Kemudian jalan keluar, eh, hujan pulak -_-;;; Masuk lagi ke bawah, cari toko, dapat payung di 7-eleven. Lalu keluar lagi muter2, cari tempat sarapan. Akhirnya, karena gak mau repot2 cari makanan gak jelas, berlabuh di McD. Beli sarapan muffin dan

Busan, the 3rd

Pertama kali ke Busan kalau gak salah tahun 2008, Oktober. Ada MPEG meeting di sana. Tapi gak sempat jalan-jalan, cuma menjelajahi seputaran Seomyeon, menemukan takkochi sepanjang 60 senti. Yang kedua pas nikahan Munjo, di Busan juga, November... 2008? 2009? lupa. Waktu itu dari tempat nikahan di entah dimananya Busan, lalu diajak jalan-jalan sama labmates ke Taejeongdae, naik kereta-keretaan itu. Kemudian malamnya nginap di tempatnya Taeyong di apartemen dekat Haeundae. Ini berarti yang ke-3. Di awal musim panas yang sudah lumayan anget, mau melihat festival pasir di Haeundae, Busan. Tapi nyatanya itinerary-nya jadi lumayan panjang. Datang di siang hari sekitar jam 12 siang, naik KTX. Tak lupa makan siang buatan sendiri: nasi paha ayam panggang dengan sayur buncis kukus, telur dadar dan sambal ABC, tak lupa minumnya pakai sikhe si air beras manis. Kok ada 3? Satu buat saya, satu buat Odi, satu buat tante Vina Dari sana naik Busan city tour bus ke National Museum Busan, me

Jinhae the 2nd

Musim semi 2012. Kunjungan ke-2 ke Jinhae, kali ini dengan rombongan panti asuhan KAIST-INA. Naik bis sewaan (terima kasih Bobi dan Joni yang sudah mengatur semuanya). Dibandingkan kunjungan sebelumnya , sebenarnya bunga-bunga sakura-nya belum sebagus waktu itu, tapi karena tak ada waktu lagi, jadi dipaksakan juga pergi. Alhamdulillah kali ini perjalanannya lebih nyantai karena bisa naik bis langsung dari Daejeon ke Jinhae. Sampai sana masih kira-kira jam 10 pagi, jadi langsung jalan-jalan di kanal yang ada pohon sakura dikedua sisinya. Setelah itu rencananya mau ke tengah kota. Naik bis. Bad decision. Jalanan macet sangat. Tengah kota yang sebenarnya cuma 5 menit jalan kaki dari lokasi berangkat, karena naik bis malah terkena jalan muter dan akhirnya kena macet sampai sekitar 3 jam >.< Jadilah bis nya memutar kembali dekat posisi awal, dan, dengan waktu yang tersisa karena pak supir gak mau pulang terlalu malam, terburu-buru jalan-jalan ke tengah kota, naik gunung da

Pindahan

Hari ini pindahan. Karena sudah terlalu lama tinggal di asrama Munji, akhirnya dapat kamar di asrama Hwaam. Nun jauh di sana, di antah berantah, di tempat yang jin pun tak mau buang anak. Akhirnya pertama kali dalam sejarah, ngontrak kamar sendiri. Mesti bayar sewa bulanan sendiri. Bayar listrik sendiri. Bayar gas sendiri. Bayar air... eh ternyata air gratis lho... Sebuah one-room di gedung berlantai 3. Tempatnya lumayan luas, hampir sama luas sama kamar di Munji (tapi kupakai sendiri). Ada bagian dapur pas pintu masuk, gak luas-luas amat tapi cukup lah buat masak-masak. Ada beranda pula di bagian belakang, tempat jemuran dan mesin cuci. Dari si empunya rumah (apa dari budongsan nya.. gak jelas) sudah dikasih tempat tidur dengan kasur, lemari buku, bufet, meja, kursi, lemari baju, kulkas, AC. Eh mejanya itu ternyata cuma papan yang harus ditaruh diantara lemari buku dan bufet. Karena posisinya kurang nyaman, akhirnya si papan itu saya tarok bawah, disangga sama dua kotak kubus b